Efisiensi Manajemen

Oleh : Prof. Dr. Jony Oktavian Haryanto | Sabtu, 09 Mei 2020 - 10:43 WIB

Prof Jony Oktavian Haryanto Rektor President University
Prof Jony Oktavian Haryanto Rektor President University

INDUSTRY.co.id - Tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 telah merubah perilaku masyarakat dan tatanan yang ada.

Ketakutan akan penyebaran virus ditambah aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) telah membuat kontak sosial menjadi minim bahkan dengan sengaja dibuat seminim mungkin.

Jika biasanya pertemuan harus dilaksanakan secara tatap muka dengan pengorbanan waktu dan biaya yang tidak sedikit, maka saat ini masyarakat sudah terbiasa melakukan pertemuan secara daring. 

Bayangkan, jika sebuah perusahaan dengan beberapa kantor cabang yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, maka pertemuan besar di Jakarta yang mengharuskan semua pimpinan cabang pergi ke Jakarta tentu menjadi sangat tidak efisien dari segi biaya dan waktu.

Demikian juga manajer yang sehari-sehari berkantor di Kawasan Industri Cikarang atau Karawang diharuskan pertemuan seminggu sekali di Jakarta, maka pengorbanan waktu dan biaya ke Jakarta jauh lebih besar dibandingkan pertemuan yang hanya beberapa jam saja.

Di level Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga sedang terjadi efisiensi besar-besaran. Kebijakan PSBB yang mewajibkan semua resto untuk melayani hanya pembelian bungkus dan tidak boleh makan di tempat telah merubah model bisnis yang ada. 

Tidak lagi diperlukan karyawan untuk cuci piring dan peralatan makan lainnya karena semua sudah dengan model bungkus dibawa pulang.

Beberapa resto yang dahulu keukeh tidak melayani pembelian bungkus saat ini secara pelan dan pasti juga telah berubah dengan tulisan besar-besaran di depan restonya bahwa mereka melayani pembelian bungkus. 

Demikian juga resto yang dulu tidak mau bekerja sama dengan platform transportasi online menjadi sangat menurun omzetnya dan suka tidak suka mereka mulai terbuka dengan kerjasama tersebut.

Di lain pihak, banyak resto yang mulai mengeluh karena potongan yang terasa mulai cukup tinggi jika bekerjasama dengan platform transportasi online. 

Dari sisi konsumen, juga terasa harga yang lebih mahal dibandingkan jika langsung beli di resto tersebut. Oleh karenanya, mulai muncul pemikiran kenapa tidak melayani pembelian dengan sistem antar. 

Di level yang lebih kecil lagi, penjual makanan laut segar yang ada di pasar saat ini juga melayani sistem pembelian model antar ke rumah.

Penjual mengambil gambar dagangannya dan posting di media sosial atau kirim ke pembeli yang menanyakan bahan apa yang dijual hari ini beserta dengan harganya. 

Dengan tambahan ongkos kirim 20 ribu rupiah untuk jarak menengah dan 10 ribu rupiah untuk jarak dekat dirasakan lebih nyaman dibandingkan harus ke pasar sendiri, membayar uang parkir, dsb. 

Beberapa kawan di China dan Malaysia yang sudah mulai membuka lockdown bercerita bahwa saat ini dirasakan lebih efisien dan bersih untuk membeli makan dengan sistem bungkus dan dimakan di rumah daripada makan di resto. 

Dari pihak pembeli dan penjual merasa lebih efisien dan praktis dibandingkan harus makan di tempat.

Contoh diatas menunjukkan bagaimana sistem manajemen telah bertransformasi menjadi lebih efisien. 

Jika di awalnya masyarakat merasakan bosan dan jenuh karena di rumah terus menerus, maka saat ini terlihat sudah mulai menjadi kebiasaan baru. 

Mahasiswa yang pada awalnya bosan belajar di rumah dan tidak bisa berkumpul dengan teman-temannya, saat ini sudah mulai terbiasa dan menemukan cara baru untuk mengatasi kebosanannya.

Survei yang dilakukan oleh beberapa prodi di President University menunjukkan bahwa lebih dari 50% mahasiswa mulai terbiasa menggunakan internet melalui pembelajaran jarak jauh. 

Demikian juga interaksi dengan dosen juga mulai terbiasa dilakukan secara daring dibandingkan dengan pertemuan tatap muka. 

Artinya, kampus dan dunia pendidikan yang biasanya paling sulit berubah pun mau tidak mau dipaksa oleh jaman dan virus corona untuk bertransformasi menjadi pembelajaran berbasis daring. 

Pandemi dan Disrupsi

Christensen (1995) sudah menjelaskan adanya disrupsi sebagai akibat dari banyaknya pemain baru yang efisien dan menggeser pemain lama yang biasanya kaku, gemuk dan sulit berubah. 

Namun disrupsi tahun 2020 ini bukan diakibatkan karena persaingan atau adanya pemain baru yang jauh lebih efisien, namun lebih kepada strategi untuk bertahan hidup.

Pilihannya, saat ini adalah berinovasi menjadi efisien dan memotong banyak biaya yang tidak perlu atau tergerus oleh turunnya omzet dan sepinya penjualan karena Covid 19. 

Jika pelaku usaha masih kaku dan tidak mau berubah menjadi lebih efisien, maka kita tinggal melihat seberapa lama pelaku usaha tersebut mampu bertahan.

Pandemi Covid 19 ini kelihatannya akan masih bertahan untuk jangka waktu yang cukup lama. 

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjanjikan akhir tahun ini sudah tersedia vaksinnya, namun janji itu langsung dibantah sendiri oleh para pembantu terdekatnya yang mengatakan paling cepat tahun depan baru akan tersedia vaksinnya.

Jika pandemi ini masih terus terjadi sampai beberapa bulan atau bahkan ke tahun depan, maka inovasi menjadi lebih efisien adalah satu-satunya cara. 

Kebiasaan dan perilaku pelaku usaha lama yang tidak efisien, lambat dan boros harus segera diganti dengan cara-cara baru yang efisien. 

Sejarah telah membuktikan, bukan yang terkuat yang mampu bertahan, namun yang mampu  beradaptasi dengan cepatlah yang akan mampu bertahan.

Penulis adalah Prof. Dr. Jony Oktavian Haryanto, Rektor President University

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ditjen PKH Kementan kordinasi cegah virus dampak kematian Kerbau

Sabtu, 20 April 2024 - 15:46 WIB

Kementan Sigap Tangani Kasus Kematian Ternak Kerbau Pampangan di Sumsel

Beberapa waktu lalu telah terjadi kasus kematian ternak kerbau pampangan di sejumlah wilayah Sumatera Selatan. Kasus ini tercatat mulai tanggal 15 Maret hingga 6 April 2024, terutama di Desa…

BNI apresiasi Thomas dan Uber Cup

Sabtu, 20 April 2024 - 13:52 WIB

Indonesia Juara di All England dan BAC, BNI Apresiasi dan Dukung Tim Thomas & Uber Cup

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi gemilang para atlet bulu tangkis Indonesia dalam dua turnamen bergengsi, All England 2024…

Menparekraf Sandiaga Uno

Sabtu, 20 April 2024 - 11:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Transformasi Pariwisata Pascapandemi dalam Forum PBB di New York

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri undangan PBB untuk berbicara pada high level meeting "UN General Assembly Sustainability Week" di New…

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Sabtu, 20 April 2024 - 10:59 WIB

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Menyambut Hari Kartini 2024, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) secara resmi meluncurkan Daycare dan Sekolah Harmony Montessori di lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diresmikan oleh…

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

Sabtu, 20 April 2024 - 10:06 WIB

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

OYO implementasikan kesuksesan bisnis akomodasi pemerintahan di India dengan sediakan layanan integrasi akomodasi, transportasi dan katering untuk berikan layanan komprehensif bagi acara yang…