Ratusan Juta Warga Bakal Jatuh Miskin Akibat Covid-19, Oxfam Usul 6 Rencana Aksi Penyelamatan Diantaranya Menghimpun Pajak Orang-orang Kaya

Oleh : Nata Kesuma | Kamis, 09 April 2020 - 15:39 WIB

Ilustrasi rakyat miskin (Ist)
Ilustrasi rakyat miskin (Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Perekonomian dunia yang terpuruk akibat pandemi COVID-19 dapat menyebabkan sekitar 500 juta warga jatuh miskin, menurut prediksi lembaga nonprofit Oxfam yang merupakan gabungan dari 19 yayasan amal independen yang berpusat di Nairobi, Kenya dalam laporannya yang diterbitkan dilansir dari kantor berita Antara Kamis (9/4). 

"Krisis ekonomi yang saat ini terjadi lebih parah daripada krisis keuangan dunia pada 2008," sebut isi laporan Oxfam.

"Dari estimasi yang dibuat, apa pun skenarionya, kemiskinan global dapat meningkat untuk pertama kalinya sejak 1990," demikian prediksi Oxfam. 

Lembaga itu menambahkan, sejumlah negara dapat kembali masuk kategori miskin sebagaimana yang pernah terjadi pada 30 tahun lalu.

Penulis laporan itu turut menyusun sejumlah skenario, termasuk di antaranya kriteria miskin Bank Dunia, mulai dari miskin ekstrem sampai tingkat kemiskinan lebih tinggi. 

Kemiskinan ekstrem ditandai dengan penghasilan 1,90 dolar AS (sekitar Rp30.000) per hari, sementara kemiskinan lebih tinggi ditandai dengan pendapatan kurang dari 5,5 dolar AS (sekitar Rp87.000) per hari.

Oxfam meyakini perempuan lebih berisiko daripada laki-laki karena banyak kaum hawa bekerja di sektor informal dengan sedikit atau tanpa jaminan terhadap hak-hak pekerja.

"Hidup dari hari ke hari, para kelompok miskin ini tidak memiliki kesempatan berhenti kerja atau menyimpan persediaan kebutuhan pokok," peneliti Oxfam mengingatkan lewat laporan tersebut. Lembaga itu menambahkan lebih dari dua miliar pekerja informal di seluruh dunia tidak mendapatkan bayaran saat cuti sakit.

Bank Dunia pada pekan lalu mengatakan kemiskinan di Asia Timur dan wilayah Pasifik dapat meningkat sampai 11 juta orang apabila krisis akibat COVID-19 terus memburuk.

Oleh karena itu, Oxfam mengusulkan enam rencana aksi yakni:

Pertama, menyalurkan uang tunai bagi mereka yang membutuhkan. Kedua meringankan beban sektor usaha. 

Ketiga mendorong pembatalan penagihan utang dan meminta IMF memberi dukungan lebih banyak serta meningkatkan bantuan. 

Keempat dana bantuan dapat dihimpun dari pajak orang-orang kaya. Kelima keuntungan usaha di luar target, dan Keenam hasil penjualan produk keuangan spekulatif. 

Permintaan untuk meringankan utang dalam beberapa pekan terakhir cukup banyak disuarakan di banyak negara dunia di tengah pandemi.

Setidaknya, pemerintah di negara-negara dunia perlu mengalirkan dana total 2,5 triliun dolar AS untuk membantu negara berkembang bertahan dari krisis.

"Negara-negara maju menunjukkan pada saat krisis seperti ini mereka dapat mengalirkan dana triliunan dolar untuk membantu perekonomian mereka sendiri," tulis laporan itu.

"Jika negara-negara berkembang tidak mampu bertahan dari krisis keuangan dan kesehatan ini, dampaknya akan merugikan semua negara, kaya dan miskin," tambah Oxfam lewat laporannya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto

Rabu, 24 April 2024 - 17:30 WIB

Asaki Ucapakan Selamat & Sukses untuk Prabowo - Gibran, Yakin Kebijakan Harga Gas Murah Dilanjutkan

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mengucapkan selamat dan sukses kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Kerjasama Fasset dan MBSB

Rabu, 24 April 2024 - 16:33 WIB

Fasset dan MBSB Jajaki Solusi Perbankan Berbasis Blockchain di Malaysia

Penyedia platform aset digital, Fasset menandatangani LOI dengan Malaysia Building Society Berhad (MBSB) pada KTT KL20, Senin, 22 April 2024. Kemitraan ini menandai masuknya Fasset ke Malaysia,…

Cerita sukses trading forex untuk pemula dari Didimax.

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Rahasia Sukses Trading Forex Untuk Pemula

Sudah ratusan ribu trader yang mendapatkan edukasi dari Didimax dan telah mencapai kemajuan luar biasa dalam tujuan financial mereka.

BRI pastikan narasi ini hoax

Rabu, 24 April 2024 - 15:35 WIB

BRI Pastikan Hoax Berita Uang Nasabah Hilang Akibat Bansos Saat Pemilu

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) kembali diterpa hoax. Itu dipastikan narasi di media sosial tidaklah benar.

Ketua MPR RI Dukung Fashion Show 'Keindahan Karya Kain Tenun dan Batik Ku Indonesia' di Italia

Rabu, 24 April 2024 - 13:00 WIB

Ketua MPR RI Dukung Fashion Show 'Keindahan Karya Kain Tenun dan Batik Ku Indonesia' di Italia

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendukung rencana pagelaran fashion show, 'Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia', oleh Dian Natalia Assamady.…