Corona Kian Menghantam, Ini Kiat-Kiat Penting Menjaga Kestabilan Bisnis Pengusaha UMKM

Oleh : Candra Mata | Kamis, 19 Maret 2020 - 13:50 WIB

Work from home (paper id)
Work from home (paper id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Tidak hanya di Indonesia, mewabahnya virus corona menyebabkan beberapa perusahaan besar seperti IBM, Microsoft, Google dan Facebook memberlakukan sistem work from home demi kesehatan dan keselamatan karyawannya. 

Selain perusahaan-perusahaan besar, para pengusaha UMKM juga turut terkena dampak virus tersebut. 

Dampak dari kondisi tersebut membuat khawatir kestabilan bisnis akan terjaga. 

Beruntung, teknologi yang semakin mutakhir memberikan kemudahan bagi pelaku usaha untuk menjalankan usaha mereka tanpa perlu keluar rumah. 

Berikut 3 cara mudah yang bisa dilakukan pengusaha agar tetap cuan tanpa ketakutan.

Pertama, terapkan Komunikasi yang Intens Dengan Pelanggan atau Klien. 

Komunikasi menjadi kunci penting bagi pelaku usaha agar mereka memahami apa yang diinginkan pelanggan. 

Di masa sekarang, faktor komunikasi dipermudah berkat kehadiran teknologi dan internet yang membuat komunikasi bisa terjalin tanpa melihat faktor geografis.

Kedua, manfaatkan aplikasi dan software yang ada. 

Di zaman sekarang, aplikasi messenger telah dilengkapi dengan teknologi voice call dan video call berbasis mobile data sehingga, komunikasi bisa tetap terjalin sambil bertatap muka tanpa perlu bertemu.

Ketiga, manfaatkan Media Sosial Sebagai Media Pemasaran Bisnis Anda

Keberadaan sosial media harus dimanfaatkan dengan maksimal untuk memasarkan bisnis. Para pelaku usaha kecil bisa tetap memasarkan usaha mereka tanpa perlu keluar rumah hanya lewat sosial media.

Dengan biaya yang terjangkau serta daya jangkau yang sangat besar, bisnis tetap bisa dipasarkan dengan baik. Pastikan agar membuat konten yang menarik agar cepat naik daun. 

Ibu Angel, seorang pengusaha penjualan spare part mobil mengaku usahanya masih berjalan dengan baik berkat pemasaran lewat sosial media sehingga, masih lancar di tengah ekonomi global yang sedang lesu. 

Selain tiga faktor diatas, melakukan shifting dari konvensional ke digitalisasi Bisnis merupakan langkah jitu di era industri 4.0.

Dalam era digital saat ini, menghadirkan berbagai kemudahan bagi para pelaku usaha untuk mengelola usahanya. 

Digitalisasi bisnis menjadi pilihan penting untuk meningkatkan performa bisnis sekaligus mengembangkan bisnis Anda.

Ini 3 alasan yang harus diketahui mengenai pentingnya digitalisasi bisnis. 

Pertama, digitalisasi bisnis meringkas proses pekerjaan sehingga, lebih hemat waktu dan efisien. Dengan begitu, pemilik usaha dapat menghemat waktu dan menggunakannya untuk hal yang lebih penting.

Kedua, pelaku usaha dapat meminimalisir kesalahan dalam pekerjaan dengan menggunakan software bisnis. Dengan begitu, kualitas pekerjaan terjaga dan membantu kita dalam mengambil keputusan yang baik bagi perusahaan. 

Terakhir, kemajuan teknologi mempermudah pengelolaan dalam banyak hal, salah satunya adalah pembuatan invoice. Meski terkesan simpel, invoice merupakan salah satu elemen dalam bisnis yang memiliki intensitas penggunaan sangat tinggi. 

Saat ini, software digital invoice membuat waktu pengiriman invoice lebih cepat dan mudah karena bisa dikirim lewat email atau aplikasi messenger seperti Whatsapp. 

Selain itu, digital invoice juga membantu pengusaha untuk meminimalisir budget operasional bisnis karena, pengusaha bisa melakukannya sendiri. Hal ini tidak dapat ditemukan pada invoice konvensional. 

Salah satu pengusaha UMKM di Jakarta yang bergerak di bidang percetakan, Bapak Andre mengaku kalau digital invoice membawa keuntungan bagi bisnisnya. 

Ia bisa mengirim invoice langsung lewat email atau Whatsapp tanpa menggunakan jasa kurir yang bisa memakan waktu lama dan perlu membayar ongkos kirimnya. 

Hal ini sangat penting saat ini dimana, orang-orang enggan keluar rumah untuk social distancing. Yang terpenting, Pak Andre bisa menggunakannya secara cuma-cuma dengan aplikasi Paper.id.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank Mandiri saat menyerahkan santunan ke Yatim dan Dhuafa

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:34 WIB

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Bank Mandiri kembali berbagi kebersamaan di bulan suci Ramadan dengan masyarakat sekitar. Kali ini, Bank Mandiri bersama anak perusahaan memberikan bingkisan kepada 57.000 anak yatim dan duafa,…

Gedung BNI

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:28 WIB

BNI Terbitkan Global Bond Senilai USD500 Juta

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berencana melakukan penerbitan surat utang senior dalam denominasi Dolar Amerika Serikat senilai USD500 juta atau sekitar Rp7,94 triliun (kurs…

Dukung Penurunan Angka Stunting, ID FOOD Kembali Salurkan Bantuan Pangan Telur dan Daging Ayam di Sumatera Utara

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:33 WIB

Dukung Penurunan Angka Stunting, ID FOOD Kembali Salurkan Bantuan Pangan Telur dan Daging Ayam di Sumatera Utara

Kota Medan, Sumatera Utara – Holding BUMN Pangan ID FOOD terus menggenjot penyaluran bantuan pangan penanganan stunting tahap I tahun 2024 yang sudah mulai berjalan pada pertengahan Maret…

Mentan Amran Sulaiman

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:21 WIB

Mentan Amran Serahkan Total Alokasi Pupuk Subsidi 54 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara simbolis menyerahkan alokasi penambahan pupuk subsidi untuk petani seluruh Indonesia sebesar Rp 28 triliun.

Petugas BNI memperlihatkan uang persediaan ke masyarakat

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:16 WIB

Penuhi Kebutuhan Ramadan dan Lebaran, BNI Sediakan Uang Tunai Rp26,6 Triliun

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkomitmen untuk mendukung kelancaran transaksi masyarakat dengan menyediakan dana tunai senilai Rp26,6 triliun selama Ramadan dan Hari Raya…