Tak Hanya Minta Alokasi Dana untuk UMKM, Kadin Juga Harap Pemerintah Tunda Pungut PPh Pengusaha

Oleh : Ridwan | Kamis, 12 Maret 2020 - 09:30 WIB

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) meminta pemerintah segera memberikan relaksasi berbentuk penundaan pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25.

Hal ini demi menjaga arus kas perusahaan di tengah perlambatan ekonomi karena penyebaran virus corona.

PPh 25 adalah pajak yang harus dibayarkan setiap bulan untuk orang pribadi dan badan yang memiliki kegiatan usaha. Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani mengatakan pembayaran pajak bisa ditunda dalam jangka waktu tertentu dan dibayar sekaligus pada Desember.

Dengan demikian, pembayaran tak dilakukan secara bulanan tapi langsung pada akhir tahun.

"Kalau perusahaan contohnya setiap bulan bayarnya masih dibagi per 12 bulan harus mencicil untuk bayar PPh Pasal 25, di mana nanti perhitungannya pada akhir tahun," ungkap Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta (11/3/2020).

Menurut Rosan, penundaan pembayaran PPh Pasal 25 dapat membantu arus kas perusahaan ketika pertumbuhan industri saat ini sedang melambat. Wabah itu diketahui telah menyerang ekonomi dari berbagai sektor, seperti keuangan, perdagangan, hingga ekspor dan impor.

"Jadi supaya arus kas tidak terbebani saja, menolong arus kas saja," imbuhnya.

Selain PPh Pasal 25, Rosan juga mengusulkan agar pemerintah menyiapkan dana khusus untuk menyalurkan pinjaman kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Nantinya, pelaku UMKM dapat mencicil pinjamannya pada bulan keenam.

"Siapkan ada dana khusus, nanti pembayaran cicilan setelah 6 bulan," imbuh dia.

Kemudian, Rosan menyarankan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar perbankan mengizinkan kreditur untuk membayar bunga kredit terlebih dahulu sampai akhir tahun. Kreditur yang dimaksud adalah perusahaan-perusahaan yang terdampak virus corona.

"Utang pokok bisa dibayar Desember. Ini hanya pada perusahaan yang terdampak dari virus corona supaya tidak terjadi moral hazard juga," jelas Rosan.

Diketahui, pemerintah sedang menyusun paket stimulus fiskal jilid kedua. Kali ini, stimulus yang akan diberikan akan fokus pada ekspor-impor dan pajak.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jumat, 29 Maret 2024 - 19:29 WIB

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jakarta-Pengelola usaha Warkop Digital memanfaatkan momentum pelaksanaan program sosialisasi Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang digelar Badan Perlindungan Pekerja…

Tzuyang

Jumat, 29 Maret 2024 - 18:42 WIB

Jadi Pilihan Youtuber Korea Mukbang, Langkah Awal Sambal Bakar Indonesia Go Internasional

YouTuber cantik asal Korea Selatan, Tzuyang, kembali melakukan aksi mukbang yang membuat heboh jagad dunia maya. Kali ini, perempuan berusia 26 tahun tersebut mukbang 28 menu di Sambal Bakar…

Dana uang tunai

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:58 WIB

Cuan di Bulan Ramadan, BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membayarkan dividen tunai senilai Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham kepada Pemegang Saham pada 28 Maret 2024. Seperti diketahui, sesuai dengan…

Dok. Kemenperin

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:05 WIB

Kemenperin Dorong Pelaku IKM Berperan Mengisi Potensi Pasar Kendaraan Listrik

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendukung percepatan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Salah satu upaya strategisnya adalah mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:56 WIB

Catat Kinerja Gemilang, Menperin Agus: Investasi Sektor Mamin Diminati Investor Nasional Dan Global

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sektor tersebut terhadap…