37 tahun Perjalanan Hino Motors Manufacturing Indonesia Market Leader Kendaraan Truk dan Bis di Indonesia

Oleh : Candra Mata | Sabtu, 07 Maret 2020 - 08:06 WIB

Hino motors manufacturing indonesia
Hino motors manufacturing indonesia

INDUSTRY co.idJakarta, PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) agen pemegang merek kendaraan bernama Hino sekaligus produsen kendaraan bermotor Hino berikut komponennya bersama dengan PT. Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) 

Capaian produksi kendaraan perusahaan berkode HMMI tersebut sebesar 500.000 unit hingga saat ini sejak 1982.

Perjalanan panjang selama 37 tahun keberadaan Hino merupakan bukti produk besutannya diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

Pencapaian produksi kendaraan ke 500.000 unit tersebut dengan jamninan kualitas dengan harga kompetitif didukung oleh kemudahan mendapatkan suku cadang di jaringan service dan spare parts Hino di seluruh Indonesia. 

Merupakan hasil dari proses panjang, kerja keras dan adanya dukungan penuh dari pelanggan, dealer, pemegang saham, manajemen, karyawan, serikat pekerja, pemasok, Instansi Pemerintah terkait serta pihak-pihak terkait lainnya.

Hino memulai bisnisnya di Indonesia pada tahun 1967 dalam bentuk kendaraan bus. 

Bus pertama Hino merupakan hibah Pemerintah Jepang kepada Pemerintah Indonesia sebagai bentuk kompensasi pendudukan Pemerintah Jepang pada saat perang dunia kedua.

pada awal dekade 1970an proses komersialisasi dan industrialisasi kendaraan bermotor Hino dimulai, ditandai berdirinya pabrik perakitan secara sederhana di Indonesia. 

Pabrik perakitan tersebut merupakan perusahaan patungan antara prinsipal Hino Motors Ltd., Japan dengan Grup Salim. 

Berlokasi di Tambun - Jawa Barat pada tahun 1982 join venture tersebut diberi nama PT. Hino Indonesia Manufacturing atau disebut HIM. 

HIM saat itu, memproduksi komponen-komponen utama kendaraan bermotor untuk memenuhi kewajiban pendalaman manufaktur yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Di pertengahan era 1980an, HIM memperkenalkan produk kendaraan perdananya secara luas, kendaraan berbadan besar tersebut bernama Hino Ranger FF Series dan Bis AK Series. 

Adalah truk FL Series dan FM series yang selanjutnya diproduksi oleh perseroan. Dan pada awal tahun 1990an, produk seri teranyar nyavteraebut menjadi cikal bakal sejarah suksesnya Hino di Indonesia.

Peluncuran demi peluncuran terus dilakukan oleh Hino sampai ke tipe Mobil Penarik atau Tractor Head SG221MA pada tahun 1995.

Seiring meningkatnya kebutuhan akan kendaraan komersial di Indonesia, maka pada bulan April 1997 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik Hino di Kawasan Industri Kota Bukit Indah, Kabupaten Purwakarta Jawa Barat.

Setelah mengalami penundaan pembangunan pabrik dikarenakan krisis moneter yang melanda Indonesia, maka pada tahun 2003 menjadi awal bangkitnya Hino di Indonesia, diawali dengan restrukturisasi HIM menjadi HMMI dan HMSI. 

Peresmian pabrik baru HMMI dilakukan oleh Menteri Perindustrian pada tanggal 8 September 2003 dan pada saat yang bersamaan diluncurkannya generasi baru Hino Truk Ranger FG, FL dan FM Series.

Seiring semakin meningkatnya permintaan pasar terhadap kendaraan Hino, baik pasar domestik maupun ekspor, maka kapasitas terpasang produksi juga ditingkatkan melalui penambahan investasi dan modal kerja. 

Salah satu realisasinya melalui penambahan lini produksi yang semula hanya terdiri 1 (satu) lini produksi menjadi 2 (dua) lini produksi pada tahun 2009.

Peresmian perluasan pabrik HMMI tersebut dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada tanggal 17 Desember 2009.

Pada tahun 2012 merupakan era baru bagi HMMI dengan dimulainya proses permesinan (machining) untuk komponen engine yang meliputi: cylinder block, cylinder head, camshaft, crankshaft, dan connecting rod.

Komponen utama lainnya seperti transmisi, propeller shaft dan rear axle juga diproduksi di HMMI, selain komponen komponen lainnya yang terus ditingkatkan dibuat di dalam negeri melalui pemasok (supplier).

Dampak dari meningkatnya proses manufaktur di dalam negeri tersebut, maka tingkat kandungan komponen dalam negeri pun meningkat dengan drastis. 

Pada saat ini tingkat kandungan dalam negeri kendaraan bermotor Hino berada pada kisaran 50% sampai dengan 70%.  

Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, HMMI turut mendukung pendapatan devisa melalui kegiatan ekspor komponen dan kendaraan.

Saat ini HMMI tercatat sebagai perusahaan produsen pertama di Indonesia yang melakukan ekspor kendaraan truk dan bus  sejak tahun 2011 ke Vietnam dan Filipina.

HMMI terus melebarkan jaringan ekspor kendaraan ke negara tujuan lainnya dengan total tujuan 15 negara, antara lainFilipina, Vietnam, Laos, Haiti, Bolivia dan beberapa negara di Afrika Barat sebanyak 13.000 unit kendaraan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Ekspor komponen kendaraan bermotor Hino juga telah dilakukan ke 17 negara tujuan. 

Kedepannya, volume dan nilai ekspor akan terus ditingkatkan, sejalan dengan diberlakukannya ambang batas emisi gas buang EURO 4 pada tahun 2021.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah terkait energi baru terbarukan dan konservasi energi, maka Hino menjawab tantangan tersebut dengan memproduksi kendaraan chasis bis berbahan bakar gas (CNG) pada tahun 2006 guna memenuhi kebutuhan armada TransJakarta. 

Di samping itu teknologi engine yang dapat mengkonsumsi bahan bakar bio solar juga dikembangkan secara berkesinambungan sejalan dengan kebijakan Pemerintah dalam meningkatkan campuran minyak nabati pada bahan bakar solar.

Produk kendaraan Hino yang berbasis ramah lingkungan di produksi di pabrik yang memiliki komitmen untuk menjaga lingkungan hidup dengan mengadopsi sistem manajemen lingkungan ISO14001-2015 secara mandiri serta program PROPER yang merupakan kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 

Sampai dengan saat ini HMMI telah memperoleh peringkat HIJAU selama 5 tahun berturut turut dengan target pencapaian peringkat EMAS pada tahun 2022.

Sejarah panjang keberadaan Hino di Indonesia turut berperan aktif dalam gerak roda pembangunan masyarakat Indonesia dengan menyediakan produk-produk kendaraan yang handal dan berkualitas, sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas dan perkembangan jaman. 

Pengembangan produk dan peran aktif Hino beserta seluruh stakeholder, akan terus dikebut demi mencapai Visi tahun 2025 menjadi Perusahaan Truk dan Bis Nomor 1 di Indonesia yang Berkembang Secara Global.

 
 
 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Prescon HI Drone Dragrace 2 di PIK 2

Sabtu, 18 Mei 2024 - 16:27 WIB

HOGERS Indonesia Gelar Balapan Motor Besar Harley Davidson

HOGERS Indonesia menggelar lomba balapan dan ketangkasan motor Harley terbesar di Indonesia. Event berskala Nasional buatan HOGERS Indonesia Drag Race of National Event 2 (HIDRONE2) ini dilaksanakan…

Implementasi IoT untuk pertanian

Sabtu, 18 Mei 2024 - 15:02 WIB

Jadi Mitra Kemkominfo, MSMB Implementasi Sistem Pintar Berbasis IoT untuk 7 Green House di Temanggung

PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB), start up agritech dari Sleman, Yogyakarta, baru-baru ini menjadi mitra layanan implementasi teknologi berbasis IoT (Internet of Things) Kementerian…

Direktur Utama Telkomsat, Lukman Hakim Abd. Rauf

Sabtu, 18 Mei 2024 - 14:37 WIB

Telkomsat dan Starlink Tandatangani Kerja Sama Layanan Segmen Enterprise di Indonesia

Telkomsat dan Starlink melakukan Penandatanganan Kerja Sama (PKS) untuk layanan segmen enterprise berbagai wilayah di Indonesia.

SUPER AIR JET Buka Rute Baru

Sabtu, 18 Mei 2024 - 13:39 WIB

Dukung IKN, SUPER AIR JET Buka Rute Baru!

SUPER AIR JET mulai 6 Juni 2024 perkenalkan penerbangan non-stop pertama dari Bandar Udara Dhoho, Kediri, Jawa Timur ke Bandar Udara Internasional SAMS Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur,…

Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), menggelar talkshow Bincang Dekranas yang mengusung tema “Fashion dan Kriya Indonesia Mendunia” dalam rangkaian agenda Perayaan HUT Dekranas ke-44 di Kota Surakarta.

Sabtu, 18 Mei 2024 - 13:31 WIB

Bikin Bangga! Produk Industri Fesyen dan Kriya RI Mampu Bersaing di Pasar Global

Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan sektor industri kerajinan dan fesyen di tanah air karena potensi pasarnya yang besar dan diyakini dapat berdaya saing…