Pelita Samudera Shipping Papar Pertumbuhan Tahun 2020

Oleh : Kormen Barus | Kamis, 12 Desember 2019 - 09:30 WIB

PT Pelita Samudera Shipping Tbk ,

INDUSTRY.co.id, Jakarta, PSSI telah meningkatkan pertumbuhan Pendapatan sebesar 20% per 30 November 2019, disumbang oleh pengangkutan Kapal Tunda dan Tongkang (TNB) sebesar 47%, Fasilitas Muatan Apung (FLF) sebesar 31% dan Kapal Kargo Curah (MV) sebesar 22%. Pertumbuhan Pendapatan Sewa Berjangka naik 281% untuk semua segmen, Laba Kotor naik 24%. Target pertumbuhan Pendapatan di 2019 sebesar 20 - 25% dan Laba Bersih 15 - 20%.

Imelda Agustina Kiagoes, Sekretaris Perusahaan PT Pelita Samudera Shipping Tbk , dalam siaran pers, yang diterima redaksi, Kamis (12/12/2019) menjelaskan, total dividen tunai sebesar US$4,2 juta, Rp12 / saham atau 30% dari Laba Bersih 2018 (dividen tunai dibagikan di Juni 2019 sebesar Rp7 / saham, dividen interim dibagikan di November 2018 sebesar Rp5 / saham).

Pertumbuhan Aset meningkat 27% per 30 November 2019 menjadi US$140,1 juta. 4 MV dibeli di 2019 menambah total menjadi 6 MV, telah meningkatkan kapasitas pengangkutan sampai dengan 8 kali lipat per 30 November 2019 menjadi 234k dead weight ton dari 31k. 2 MV telah mendapatkan komitmen Pendapatan Sewa Berjangka selama 5 tahun untuk mengangkut bijih nikel dan batubara. Pembelian MV terakhir akan diserah terimakan di Desember 2019, juga telah mendapatkan komitmen Sewa Berjangka. Pembelian 2 tongkang dan 1 kapal tunda di kuartal IV/19 menambah ke 38 set TNB yang ada.

Aset-aset armada baru yang dibeli di 2019, papar Imelda, akan beroperasi penuh di 2020. PSSI berencana untuk mengalokasikan sebesar US$30 juta belanja modal (capex) di 2020 untuk pembelian - beberapa set TNB, Floating Crane dan/atau MV. PSSI berkomitmen untuk melayani basis pelanggan yang lebih besar dan mengeksplorasi potensi pasar logistik baru di Indonesia dimana pemerintah banyak meningkatkan infrastruktur berbasis maritim seperti pembangunan pelabuhan-pelabuhan baru, meningkatnya industri pengolahan mineral dan tambahan fasilitas pembangkit listrik dari PLN.

Katalis utama untuk pertumbuhan Pendapatan di 2020: 1). Kenaikan harga komoditas terutama batubara 2). Peraturan Pemerintah terkait hukum Beyond Cabotage dengan menggunakan kapal berbendera Indonesia untuk ekspor dan beroperasi di perairan Indonesia 3). Peningkatan konsumsi batubara domestik dengan selesainya proyek pembangkit listrik 4). Ekonomi domestik dan situasi politik yang lebih stabil.

Rasio pembayaran (payout ratio) di 2018 sebesar 30% dan Perseroan berkomitmen untuk mempertahankan rasio pembayaran antara 30 - 50%. Laba per Saham per 30 November 2019 sebesar Rp27 dan Price to Earnings Ratio sebesar 6,6x.

PSSI menargetkan pertumbuhan pendapatan organik di 2020 sebesar 20 - 25% dengan target Pendapatan Sewa Berjangka meningkat di atas 100%. Dengan arus kas yang kuat dan strategi optimalisasi aset, pertumbuhan Laba Bersih ditargetkan meningkat minimal 15%.