Ratu Ilmu Hitam di Produksi Ulang Rapi Film

Oleh : Herry Barus | Selasa, 05 November 2019 - 21:00 WIB

Sutradara Joko Anwar
Sutradara Joko Anwar

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Sebagai rumah produksi Rapi Film membg terkenal produktif sejak berdiri hingga kini, wajar saja kalau PH milik Gope Samptani memiliki banyak cerita film yang melegenda. Salah satunya film Ratu Ilmu Hitam yang pada tahun 1981 dibintang Utami oleh Ratu film Horor Suzana. Film legenda tersebut kini di daur ulang, bedanya cerita disesuaikan dengan era mileineal oleh sang penulis dan juga sutradara Joko Anwar. 

"Karena sulit itu, saya ambil, menulis cerita Ratu Ilmu Hitam karena menantang, itu yang bikin saya semangat. Kalau gampang, nggak semangat," kata Joko saat ditemui usai nobar di bioskop XXI Epicentrum Kuningan Jakarta Selatan Senin (4/11/2019)

Kesulitan yang dimaksud Sutradara yang sukses menggarap film Pengabdi Setan  tersebut, karena ia harus membuat cerita baru yang tidak berkaitan dengan Ratu Ilmu Hitam versi jadulnya. Pembuatan cerita itu sudah diputuskan sejak awal dengan sutradara Kimo Stamboel.

 "Saya senang cerita saya dikerjakan oleh Kimo, salah satu sutradara yang saya kagumi," kata Joko Anwar.

Film yang bakal beredar di bioskop 7 November mendatang ini dibanjiri bintang film berkualitas seperti Putri Ayudya, Hanah Al Rasyid, Ario Bayu, Tanta Ginting, Miller Khan, Yayu Unru dll.

Sementara kisah film Ratu Ilmu Hitam versi terbaru ini bercerita tentang tiga keluarga yang berkunjung ke panti asuhan di luar kota. Hanif (Ario Bayu) diceritakan mengajak sang istri, Nadya (Hannah Al Rashid), dan ketiga anaknya ke panti asuhan tempat ia pernah dibesarkan.

Dua sahabat Hanif saat tinggal di panti asuhan, Anton (Tanta Ginting) dan Jefri (Miller Khan) turut datang dengan mengajak keluarga masing-masing.

 Tujuan kedatangan itu untuk bertemu dengan pengasuh panti, Bandi (Yayu Unru) yang sudah tua dan sakit keras. Mereka berkunjung dengan niat memberikan penghormatan terakhir kepada orang yang mengasuh mereka sejak kecil.     

Alih-alih bahagia, malam itu mereka semua malah mengalami berbagai kejadian aneh dan teror. Bahkan ada orang berilmu hitam dan memiliki dendam yang menginginkan kematian mereka.

"Kalau ada beberapa karakter lama yang masuk dalam film ini adalah bentuk penghormatan kepada film yang lama," jelas Joko Anwar.

Jakarta-Sebagai rumah produksi Rapi Film membg terkenal produktif sejak berdiri hingga kini, wajar saja kalau PH milik Gope Samptani memiliki banyak cerita film yang melegenda. Salah satunya film Ratu Ilmu Hitam yang pada tahun 1981 dibintang Utami oleh Ratu film Horor Suzana. Film legenda tersebut kini di daur ulang, bedanya cerita disesuaikan dengan era mileineal oleh sang penulis dan juga sutradara Joko Anwar. 

"Karena sulit itu, saya ambil, menulis cerita Ratu Ilmu Hitam karena menantang, itu yang bikin saya semangat. Kalau gampang, nggak semangat," kata Joko saat ditemui usai nobar di bioskop XXI Epicentrum Kuningan Jakarta Selatan Senin (4/11/2019)  

Kesulitan yang dimaksud Sutradara yang sukses menggarap film Pengabdi Setan  tersebut, karena ia harus membuat cerita baru yang tidak berkaitan dengan Ratu Ilmu Hitam versi jadulnya. Pembuatan cerita itu sudah diputuskan sejak awal dengan sutradara Kimo Stamboel.

         "Saya senang cerita saya dikerjakan oleh Kimo, salah satu sutradara yang saya kagumi," kata Joko Anwar.

         Film yang bakal beredar di bioskop 7 November mendatang ini dibanjiri bintang film berkualitas seperti Putri Ayudya, Hanah Al Rasyid, Ario Bayu, Tanta Ginting, Miller Khan, Yayu Unru dll.

Sementara kisah film Ratu Ilmu Hitam versi terbaru ini bercerita tentang tiga keluarga yang berkunjung ke panti asuhan di luar kota. Hanif (Ario Bayu) diceritakan mengajak sang istri, Nadya (Hannah Al Rashid), dan ketiga anaknya ke panti asuhan tempat ia pernah dibesarkan.        

Dua sahabat Hanif saat tinggal di panti asuhan, Anton (Tanta Ginting) dan Jefri (Miller Khan) turut datang dengan mengajak keluarga masing-masing.   

Tujuan kedatangan itu untuk bertemu dengan pengasuh panti, Bandi (Yayu Unru) yang sudah tua dan sakit keras. Mereka berkunjung dengan niat memberikan penghormatan terakhir kepada orang yang mengasuh mereka sejak kecil.    

Alih-alih bahagia, malam itu mereka semua malah mengalami berbagai kejadian aneh dan teror. Bahkan ada orang berilmu hitam dan memiliki dendam yang menginginkan kematian mereka.

"Kalau ada beberapa karakter lama yang masuk dalam film ini adalah bentuk penghormatan kepada film yang lama," jelas Joko Anwar.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat

Selasa, 23 April 2024 - 14:13 WIB

Perjalanan Sastra Agoda: Tujuh Destinasi Sempurna yang Membuat Cerita Lebih Hidup

Dalam rangka merayakan Hari Buku Sedunia, Agoda mengubah perjalanan fantasi menjadi petualangan nyata, mengundang para penggemar sastra untuk menjelajahi lokasi-lokasi inspiratif dari buku-buku…

Acer serahkan bibit mangrove ke SeaSoldier di Tanggerang

Selasa, 23 April 2024 - 13:59 WIB

Acer Indonesia Tanam Ribuan Mangrove

Sebagai bentuk perwujudan komitmen berkelanjutan perusahaan dalam melestarikan lingkungan, Acer Indonesia hari ini memulai penanaman ribuan mangrove, yang merupakan bagian dari rangkaian perayaan…

Bitcoin

Selasa, 23 April 2024 - 13:56 WIB

Kenapa Harga Bitcoin Selalu Fluktuasi? Inilah 7 Alasan Utamanya!

Harga Bitcoin dipasaran selalu mengalami perubahan. Kondisi naik dan turun harga Bitcoin ini tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi para investor untuk menganalisa setiap perubahan dan mencari…

Presiden Prabowo dan Wapres Gibran

Selasa, 23 April 2024 - 13:08 WIB

Hormati Putusan MK, Persis Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran

Usai melalui berbagai rangkaian sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU), Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK RI) memutuskan sengketa Pemilihan Presiden 2024 yang menolak permohonan…

Tinjau Proyek Pembangunan Tol Bayung Lencir- Tempino Seksi 3 , Meteri PUPR Apresiasi Kinerja Hutama Karya

Selasa, 23 April 2024 - 12:31 WIB

Tinjau Proyek Pembangunan Tol Bayung Lencir- Tempino Seksi 3 , Meteri PUPR Apresiasi Kinerja Hutama Karya

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan Proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Bayung - Lencir - Tempino Seksi 3 garapan PT Hutama Karya (Persero)…