Kemenperin Apresiasi Atalla Luncurkan Kacamata Halal Pertama di Indonesia

Oleh : Ridwan | Selasa, 05 November 2019 - 16:05 WIB

Dirjen IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih bersama Direktur PT Atalla Indonesia Wenjoko Sidharta saat meluncurkan produk kacamata bersertifikasi halal (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
Dirjen IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih bersama Direktur PT Atalla Indonesia Wenjoko Sidharta saat meluncurkan produk kacamata bersertifikasi halal (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Produk kacamata bersertifikasi halal produksi PT Atalla Indonesia secara resmi diluncurkan. Peluncuran dilakukan oleh Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih bersama Direktur PT Atalla Indonesia Wenjoko Sidharta.

"Meskipun produk kacamata belum diwajibkan untuk bersertifikasi halal, namun PT Atalla Indonesia sudah melakukannya. Untuk itu saya mengapresiasi upaya ini," kata Gati di Jakarta, Selasa (5/11).

Dijelaskan Dirjen IKMA, Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal akan mewajibkan produk makanan dan minuman serta selain produk makanan dan minuman untuk memiliki sertifikat halal mulai tanggal 17 Oktober 2019 dan dilakukan secara bertahap. 

Tahap pertama, kewajiban ini akan diberlakukan terlebih dahulu pada produk makanan dan minuman dan tahap berikutnya, kewajiban sertifikasi halal akan diberlakukan untuk selain produk makanan dan minuman.

Adapun tujuan dengan diterbitkannya Undang-undang Jaminan Produk Halal ini adalah untuk memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan, dan kepastian ketersediaan produk halal bagi masyarakat dalam mengonsumsi dan menggunakan produk serta meningkatkan nilai tambah bagi pelaku usaha untuk memproduksi dan menjual produk halal. 

Di samping itu, label halal juga akan meningkatkan nilai dan branding produk di mata masyarakat Indonesia, yang mayoritas adalah muslim.

"Saat ini kacamata tidak hanya digunakan sebagai alat bantu penglihatan, namun juga sudah menjadi pelengkap gaya atau aksesoris fesyen," ungkapnya.

Jika merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, kacamata merupakan produk selain makanan dan minuman yang penahapan kewajiban sertifikasi halal baru akan dimulai dari tanggal 17 Oktober 2021 hingga 17 Oktober 2026.

"Oleh karena itu saya memberikan apresiasi kepada PT Atalla Indonesia yang secara proaktif telah melakukan kewajiban untuk sertifikasi halal terhadap produknya sebelum ketentuan wajib halal untuk selain produk makanan dan minuman diberlakukan," ujar Gati.

PT Atalla Indonesia saat ini adalah satu-satunya pabrikan kacamata di Indonesia yang terintegrasi mulai dari pembuatan bingkai hingga lensa dan aksesorisnya.

Industri kacamata hingga bulan September 2019 berhasil mencatatkan nilai ekspor sebesar 85,7 juta dolar AS, namun nilai impornya juga cukup tinggi sebesar 90,4 juta dolar AS. Saat ini sebagian besar produk kacamata yang beredar di dalam negeri adalah produk impor yang berasal dari Republik Rakyat Tiongkok.

Direktur PT Atalla Indonesia Wenjoko Sidharta mengatakan, PT Atalla Indonesia memiliki visi ingin menjadikan diri sebagai basis utama industri kacamata di dunia yang telah mengimplementasikan teknologi 4.0, sehingga Indonesia mampu untuk swasembada kacamata, dan mengurangi ketergantungan impor. 

"Kami terus berusaha meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia dalam berinovasi dan memproduksi kacamata yang berbasis penerapan teknologi pada saat proses produksi," katanya.

Guna mendukung program pemerintah untuk “Industri Kesehatan Halal 2024”, PT Atalla Indonesia dengan brand Atalla, saat ini secara resmi telah memiliki sertifikasi HALAL MUI. Atalla memperkenalkan produk-produk barunya yang halal dengan slogan "Halal itu baik“.

Kementerian Perindustrian terus memacu nilai ekspor, dan juga terus berupaya meningkatkan pertumbuhan dan daya saing industri aneka, dalam hal ini termasuk industri kacamata. 

Kementerian Perindustrian dalam hal ini Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka juga memberikan bantuan dan insentif untuk pengembangan industri aneka, diantaranya adalah pembebasan bea masuk melalui program Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP), Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), bimbingan teknis dan pendampingan desain dan teknis produksi, restrukturisasi mesin/peralatan, dan fasilitasi promosi melalui pameran dalam dan luar negeri.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Girl grup Arize rilis single keempat, Say Yes.

Sabtu, 20 April 2024 - 08:10 WIB

Formasi Baru, Girl Grup Arize Percaya Diri Rilis Single Say Yes

Dalam single Say Yes, girl grup Arize tampil dalam formasi baru. Berempat dengan beberapa diantaranya wajah baru yang memiliki kemampuan saling melengkapi.

Sabtu, 20 April 2024 - 07:24 WIB

Leet Media Luncurkan “Pertamina Renjana Cita Srikandi” yang disupport oleh Pertamina, Siap Dukung Pemberdayaan Perempuan

Dalam rangka mendorong pemberdayaan perempuan Indonesia, Leet Media dengan bangga mempersembahkan Pertamina Renjana Cita Srikandi, yang akan dilaksanakan pada tanggal 17-19 Mei 2024 di Senayan…

Omega Hotel Management Segera Meluncurkan Restoran Indonesia "Ramela - Cultural Taste of Indonesia"

Sabtu, 20 April 2024 - 06:12 WIB

Omega Hotel Management Segera Meluncurkan Restoran Indonesia "Ramela - Cultural Taste of Indonesia"

Omega Hotel Management dengan bangga akan segera meluncurkan restoran terbaru mereka yang menampilkan kekayaan kuliner Indonesia, "Ramela - Cultural Taste of Indonesia". Restoran ini akan menjadi…

Aslog Dankormar Tandatangani Naskah Memorandum

Sabtu, 20 April 2024 - 05:12 WIB

Aslog Dankormar Tandatangani Naskah Memorandum

Menjelang acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Asisten Logistik Komandan Korps Marinir (Aslog Dankormar) dilaksanakan memorandum Serah Terima Jabatan dari pejabat lama Kolonel Marinir Tri Subandiyana,…

Menhan Prabowo Subianto Terima Kunjungan Mantan PM Inggris Raya Tony Blair Diskusi Isu Global

Sabtu, 20 April 2024 - 05:04 WIB

Menhan Prabowo Subianto Terima Kunjungan Mantan PM Inggris Raya Tony Blair Diskusi Isu Global

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menerima kunjungan Perdana Menteri Inggris Raya (1997-2007) dan Executive Chairman Tony Blair Institute, Mr. Tony Blair, di Kementerian Pertahanan, Jakarta,…