Menperin Agus Gumiwang Kebut Pengembangan Transformasi Industri 4.0

Oleh : Ridwan | Minggu, 03 November 2019 - 14:01 WIB

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus meningkatkan produktivitas industri manufaktur guna memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga mengisi permintaan ekspor. 

Berbagai langkah strategis telah dijalankan untuk merevitalisasi industri manufaktur di dalam negeri agar konsisten menjadi sektor pengggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.

"Indonesia punya pasar yang sangat besar. Ini menjadi potensi untuk memacu produktivitas industri kita, sekaligus kita juga fokus mendorong daya saingnya agar bisa lebih kompetitif lagi di kancah global," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, kemarin.

Menperin Agus menyampaikan, Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan untuk melakukan transformasi sektor manufaktur di dalam negeri supaya mampu menghadapi perkembangan era industri 4.0. Implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 diyakini akan membangkitkan kembali industri manufaktur di Tanah Air.

"Dengan pemanfaatan teknologi industri 4.0, akan mendorong peningkatan produktivitas sektor industri secara lebih efisien. Hal ini karena telah terbangunnya konektivitas melalui teknologi digital. Misalnya, menggunakan internet of things atau artificial intelligence," paparnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan produksi industri manufaktur skala besar dan sedang pada triwulan III-2019 naik sebesar 4,35 persen (y-on-y) terhadap triwulan III-2018. Kenaikan tersebut, terutama disebabkan oleh peningkatan produksi di sektor industri pencetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 19,59 persen.

Selanjutnya, ditopang oleh industri pakaian jadi, yang pertumbuhan produksinya naik 15,29 persen, kemudian disusul industri minuman (naik 15,19 persen), industri pengolahan lainnya (naik 12,52 persen), dan industri makanan (naik 5,13 persen).

Sementara itu, jika pertumbuhan produksi industri manufaktur skala besar dan sedang pada triwulan III-2019 dibandingkan secara q-to-q terhadap triwulan II-2019, naik sebesar 5,13 persen. Industri yang mengalami kenaikan produksi tertinggi adalah industri barang galian bukan logam sebesar 14,15 persen.

Selanjutnya, diikuti industri alat angkutan lainnya, yang pertumbuhan produksinya naik 11,25 persen, industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bamboo, rotan dan sejenisnya (naik 11,22 persen), industri kendaraan bermotor, trailer dan semitrailer (naik 10,40 persen), serta industri makanan (naik 9,90 persen).

Menperin optimistis, penerapan industri 4.0 akan membawa Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara di dunia yang punya perekonomian terkuat pada tahun 2030. "Ini merupakan aspirasi besar dari roadmap Making Indonesia 4.0," imbuhnya.

Peta jalan tersebut mendorong penerapan industri 4.0 yang bakal mampu mengoptimalkan potensi penambahan pertumbuhan ekonomi sekitar 1-2% dari baseline pertumbuhan 5%, peningkatan kontribusi industri terhadap PDB hingga 25%, peningkatan net export sebesar 10%, dan menciptakan sebanyak 17 juta lapangan kerja. 

"Bahkan, kami juga meyakini, industri 4.0 akan dapat memunculkan pekerjaan baru yang cukup banyak, seperti teknisi atau tenaga ahli yang mengoperasikan teknologi digital tersebut. Apalagi, saat ini banyak aplikasi yang telah berkembang untuk mendukung dalam proses produksi," tutur Agus.

Guna menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul terhadap dunia digital, Agus mengatakan, Kemenperin telah memiliki berbagai program strategis untuk menciptakan SDM industri yang kompeten sesuai kebutuhan lapangan kerja saat ini terutama kesiapan memasuki era industri 4.0.

"Kami sudah punya program Diklat 3 in 1 dan program link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri. Selain itu, kami menjalin kerja sama dengan Swiss untuk menerapkan dual system dalam upaya pengembangan program Skill for Competitiveness (S4C). Hasil dari program-program tersebut, mayoritas lulusannya langsung diserap kerja," tutup Menperin.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk (BTPN)

Kamis, 28 Maret 2024 - 14:44 WIB

Bank BTPN Akuisisi Dua Perusahaan Pembiayaan PT Oto Multiartha dan PT Summit Oto Finance

Akuisisi OTO dan SOF jadi tonggak penting bagi Bank BTPN dalam mendorong inovasi produk dan layanan yang semakin relevan dengan kebutuhan perbankan dan pembiayaan masyarakat Indonesia.

Alfath Flemmo, Komposer Produser Musik AI, Mahasiswa President University

Kamis, 28 Maret 2024 - 14:13 WIB

Alfath Flemmo, Komposer Produser Musik AI, Mahasiswa President University Raih Beasiswa dari Sony Music Group Global Scholars Program

Alfath, mahasiswa President University, musisi muda Indonesia asal Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang tengah menempuh studi sarjana Sistem Informasi untuk Bisnis dan Manajemen telah mencatat…

TikTok Rising Temukan Sensasi Musik Indonesia Berikutnya

Kamis, 28 Maret 2024 - 12:50 WIB

TikTok Rising Temukan Sensasi Musik Indonesia Berikutnya

Platform hiburan digital terkemuka, TikTok, meluncurkan TikTok Rising Indonesia, program baru untuk menemukan dan mendukung talenta-talenta lokal yang sedang berkembang, membina komunitas musisi…

Instruktur AC Daiki di hadapan peserta

Kamis, 28 Maret 2024 - 12:12 WIB

DAIKIN Goes to Campus Kunjungi Dua Perguruan Tinggi di Padang

PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) kembali mengadakan sesi kuliah tamu, di dua perguruan tinggi di Padang, yakni di Politeknik Negeri Padang dan Universitas Bung Hatta. Kegiatan ini…

TikTok

Kamis, 28 Maret 2024 - 12:05 WIB

Fitur Sosial Media Ada di Tiap E-Commerce, Apakah Melanggar? Ini Kata Ekonom...

Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi antara TikTok dan Tokopedia hampir rampung.