Senada dengan Mendag, Hermawan Kartajaya Harap Atase di Luar Negeri Harus Piawai Marketing

Oleh : Ridwan | Senin, 14 Oktober 2019 - 19:46 WIB

Founder & Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya
Founder & Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Di tengah isu ekonomi global terkait kemungkinan resesi serta perang dagang AS dan China, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita menyatakan bahwa atase-atase Kementerian Perdagangan di luar negeri harus piawai marketing atau pemasaran.

Hal tersebut diutarakannya dalam Pembekalan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri di Kantor Kementerian Perdagangan di Jakarta, pada Senin (14/10) 2019.

Ungkapan tersebut juga sebagai salah satu pesan Enggartiasto kepada para perwakilan luar negeri atau atase-atasenya, jelang berakhir masa jabatan menteri yang tinggal menghitung hari.

"Atase kita jangan hanya promosi, terus selesai. Harus ada perbaikan. Karena promosi itu hanya satu bagian dari marketing. Apalagi kondisi ekonomi global belum ada tanda membaik. Kita tetap harus berusaha bagaimana memasukan produk dalam negeri untuk dipasarkan di luar negeri. Harus ada komoditas selain kelapa sawit dan batu bara. Untuk menemukan komoditas lain itulah mengapa marketing penting, karena seorang pemasar bisa beradaptasi dengan dinamika dan perubahan pasar," ujar Mendag Enggar.

Ia juga menekankan bagaimana mengemas produk lewat diferensiasi. Karena tanpa diferensiasi, produk Indonesia di luar negeri yang dijual lebih mahal akan tergantikan oleh produk yang lebih murah dari negara lain.

Masalah diferensiasi tersebut, juga diamini oleh pakar marketing yang juga Founder & Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya.

Menurutnya, kalaupun sawit masih jadi komoditas potensial asal punya diferensiasi yang membedakan dengan sawit negara lain, kemungkinan untuk terjual sangat besar. Untuk urusan diferensiasi ini, Hermawan mencontohkan China.

"China dulu produk-produknya jual murah. Lama-kelamaan mereka berinovasi dan inovasi itulah yang jadi diferensiasi. Sehingga produk mereka berani melawan produk barat dengan harga yang tidak murah lagi, namun orang beli. Jadi bukan produk yang harus dijual, tapi diferensiasi atau keunikan produk kita," ujar Hermawan.

Hermawan yang juga baru saja berbicara di konferensi Kotler Future Marketing Summit 2019 di Beijing pada Sabtu (12/10) 2019 lalu menilai bahwa diferensiasi juga harus tepat sasaran. Tidak semua segmen pasar harus digarap.

Bagaimana mencari pasar yang tepat itulah yang kemudian harus jadi bekal untuk para atase di luar negeri. Menurut Hermawan, dulu mencari pasar yang tepat adalah dengan mencari need and want target pasar. Namun sekarang tidak lagi, tapi harus melihat anxiety and desire, atau kegelisahan dan hasrat.

"Pengusaha China itu punya hasrat masuk Indonesia, namun ada kegelisahan yang membuat mereka ragu-ragu. Bagaimana menggali hasrat dan kegelisahan itu yang harus dimiliki atase. Kemampuan komunikasi mumpuni, dengan menggali psikologi sampai kultur target pasar. Bukan lagi menggali need and want, atau mana segmen atas mana segmen bawah. Itu kuno. Kalau anxiety and desire sudah dapat, baru tawarkan diferensiasi," sambung Hermawan.

Ungkapan Hermawan tersebut senada dengan visi Enggartiasto yang diharapkan diteruskan menteri selanjutnya, yaitu mengkomunikasikan produk lokal kepada pengusaha luar, dengan ilmu marketing mumpuni.

Karena salah satu tujuan penempatan atase di luar negeri tersebut adalah bagaimana membuat pengusaha di tiap negara tertarik untuk membeli produk Indonesia untuk dijual. Atau dengan kata lain, meningkatkan ekspor. Salah satunya dengan memboyong para pengusaha tersebut ke Tanah Air untuk mengikuti berbagai rangkaian ekspo atau eksibisi, yang mempertemukan mereka dengan pengusaha Indonesia.

Saat ini ada 59 negara yang ditempati para atase atau perwakilan Kementerian Perdagangan, dengan durasi rata-rata sekitar 3,5 tahun penempatan. Oleh karena itu, Hermawan Kartajaya diundang untuk berbagi ilmu marketing, dengan harapan para atase punya ilmu atau bekal cukup agar bisa memasarkan Indonesia lebih jauh lagi.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

BNI apresiasi Thomas dan Uber Cup

Sabtu, 20 April 2024 - 13:52 WIB

Indonesia Juara di All England dan BAC, BNI Apresiasi dan Dukung Tim Thomas & Uber Cup

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi gemilang para atlet bulu tangkis Indonesia dalam dua turnamen bergengsi, All England 2024…

Menparekraf Sandiaga Uno

Sabtu, 20 April 2024 - 11:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Transformasi Pariwisata Pascapandemi dalam Forum PBB di New York

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri undangan PBB untuk berbicara pada high level meeting "UN General Assembly Sustainability Week" di New…

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Sabtu, 20 April 2024 - 10:59 WIB

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Menyambut Hari Kartini 2024, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) secara resmi meluncurkan Daycare dan Sekolah Harmony Montessori di lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diresmikan oleh…

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

Sabtu, 20 April 2024 - 10:06 WIB

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

OYO implementasikan kesuksesan bisnis akomodasi pemerintahan di India dengan sediakan layanan integrasi akomodasi, transportasi dan katering untuk berikan layanan komprehensif bagi acara yang…

IFG Life

Sabtu, 20 April 2024 - 09:48 WIB

Sambut Hari Konsumen Nasional, IFG Life Tegaskan Komitmen Customer-Centric

Menyambut Hari Konsumen Nasional yang jatuh pada 20 April 2024, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) kembali menekankan komitmen perusahaan untuk senantiasa memprioritaskan konsumen (customer-centric)…