Kementan Tingkatkan Ekspor Beras Hitam Varietas Lokal

Oleh : Wiyanto | Jumat, 23 Agustus 2019 - 09:33 WIB

Padi beras Hitam
Padi beras Hitam

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) Gatut Sumbogodjati menyatakan beras hitam Indonesia sudah mulai dilirik pasar Amerika Serikat. Pada tahun 2018 untuk pertama kali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mengekspor beras hitam ke Amerika Serikat sebanyak 20 ton dengan nilai mencapai Rp 800 juta.

"Beras hitam kita sudah mulai dilirik pasar ekspor, ke depan volume ekspornya akan lebih banyak. Kementan mendorong ekspor dengan mempermudah izin dan meningkatkan produksi berkualitas ekspor," demikian dikatakan Gatut di Jakarta, Jumat (23/8/2019).

Merujuk penelitian yang dilakukan Prof. Dr. Ir. Edi Purwanto, M.Sc, dan telah dipublish di web uns.ac.id, beras hitam merupakan varietas lokal yang mengandung pigmen antosianin dan antikolesterol yang tinggi, mencapai 200-400 miligram per 100 gram paling baik diantara jenis beras lainnya seperti beras merah.

"Seperti halnya negara Korea menjadikan beras hitam sebagai bagian penting dalam pemeliharaan kesehatan. Hal tersebut dapat menjadi peluang pasar ekspor yang menjanjikan bagi Indonesia," terang Gatut.

Lebih lanjut Gatut menuturkan di Indonesia jenis beras hitam ini merupakan varietas yang langka dan sangat tua. Secara historis pada zaman dulu beras ini dianggap sebagai makanan kaum elit seperti kalangan raja, sehingga disebut beras larangan. Namun sekarang siapapun bisa menanam dan mengkonsumsi beras tersebut hanya saja keberadaannya belum banyak dikembangkan di Indonesia.

“Ada beberapa varietas yang sudah dikembangkan sejak jaman dulu seperti contohnya varietas Padi Hitam yang ada di Toraja dan Nusa Tenggara Timur," tuturnya.

"Kemudian ada lagi varietas Cempon Ireng di Magelang, Sleman, Bantul, terus ada varietas Joko Bolot di Malang, dan di sekitaran Jawa Barat ada juga varietas Cibeusi yang banyak di Subang,” lanjut Gatut.

Di beberapa daerah, petani konsisten mengembangkan beras hitam seperti contohnya di kabupaten Tabanan, mereka mengembangkan beras hitam dengan kapasitas produktivitas 5 hingga 6,5 ton/ha dengan umur panen 6 bulan. Kementan pun menurut Gatut juga terlibat aktif mendukung dari sisi fasilitasi pascapanennya.

“Untuk kelompok tani yang mengembangkan beras hitam kami beri juga bantuan seperti Combine Harvester, Dryer, Rice Milling Unit dan Packing agar lebih efisien proses produksinya," bebernya.

Gatut menjelaskan beras Hitam sebagai kekayaan hayati yang bernilai ekonomis perlu dikembangkan karena kandungan nutrisinya. Beras Hitam beda dengan beras ketan hitam baik kandungan nutrisi dan rasa serta aromanya.

"Beras hitam perlu disosialisasikan sehinga masyakarat mengenal dan mengembangkannya menjadi salah satu produk berdayasaing tinggi dan andalan Indonesia," jelasnya.

Bahkan, menurut Gatut pengembangan produksi beras hitam sudah mulai dilakukan sejak empat tahun lalu di Kabupaten Sleman DIY, Kabupaten Kabupaten Cianjur Jawa Barat dan beberapa kabupaten sentra padi lain. Kemudian, konsumsi beras hitam dilihat dari respon pasar dalam negeri cukup baik, daerah pemasarannya meliputi Jakarta, Depok, Tangerang, Bogor dan beberapa kota besar lainnya di Jawa.

“Ditinjau dari segi harga, beras hitam cukup menggiurkan bagi petani yang mengembangkan karena harga gabah beras hitam dihargai Rp. 8.000 per kilogram atau dua kali lipat dari beras putih biasa dan harga berasnya juga lebih tinggi dari harga beras biasa. Ini sebagai peluang besar untuk bisa kita sebarluaskan ke petani," tutupnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kongres dan Seminar Teknis AGII yang ke-11

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:33 WIB

Menperin Agus Beberkan Peluang dan Tantangan Bisnis Gas Industri

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai, sumbangsih para produsen gas di Indonesia saat masa pandemi Covid-19 sangat luar biasa. Oleh karena itu, Menperin Agus turut mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:30 WIB

Menperin Agus: Produsen Gas Industri Berperan Vital Dukung Sektor Manufatur

Produsen gas industri merupakan salah satu sektor pendukung yang vital bagi perkembangan industri manufaktur. Kapasitas produksi gas industri nasional saat ini sebesar 2,5 juta ton per tahun…

Kawasan industri Jababeka (Ist)

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:25 WIB

Kuartal Pertama 2024, Jababeka Catat Pendapatan Sebesar Rp688 Miliar

PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatat total pendapatan sebesar Rp 688,6 miliar untuk kuartal pertama tahun 2024, turun 12% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2023. Pilar Land Development &…

Proyek SakuraLand

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:02 WIB

Begini Upaya SakuraLand Hadirkan Hunian Terjangkau, Berkualitas, dan Strategis

Setelah sukses membangun beberapa kawasan hunian, PT Sakura Sejahtera (SakuraLand) berencana akan mengembangkan beberapa kawasan hunian lagi. SakuraLand merupakan pengembang perumahan yang berdiri…

AVEVA Perkenalkan CONNECT di Acara AVEVA DAY Indonesia

Rabu, 08 Mei 2024 - 09:42 WIB

AVEVA Perkenalkan CONNECT, Platform Industrial Intelligence Terdepan di Acara AVEVA DAY Indonesia

Pemimpin global dalam industri piranti lunak, AVEVA memperkenalkan CONNECT sebuah platform industrial intelligence dengan pertumbuhan tercepat di dunia, yang menyediakan berbagai pemikiran…