Impor Baja Non SNI Melimpah, Dirut KS: Ada Yang Tak Beres Alihkan Kode HS
Oleh : Ridwan | Rabu, 24 Juli 2019 - 17:15 WIB

Direktur Utama PT Krakatau Steel, Silmy Karim (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Deras nya impor produk baja yang masuk ke Indonesia membua industri besi dan baja nasional semakin di ujunbg tanduk. Hal itu pun ikut dirasakan oleh BUMN produsen baja PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).
Direktur Utama PT Krakatau Steel, Silmy Karim menduga ada yang tidak beres dalam pengawasan produk yang Non Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Dugaan saya, mereka melakukan pengalihan kode HS untuk menghindari bea masuk. Contohnya, kode HS baja paduan yang lazimnya digunakan untuk industri otomotif di rubah spesifikasinya agar sesuai dengan SNI, ini gawat," kata Silmy di Menara Kadin Jakarta, Rabu (24/7).
Silmy menambahkan, peningkatan importasi membuat industri baja nasional semakin tidak sehat. Hak itu terlihat dari penurunan utilitas dari produksi baja. "Sekarang ini yang harus ditegakkan. Sekarang semua sudah teriak karena mereka mulai masuk dan susah jual langsung," ujarnya.
Menurutnya, industri baja dan besi, baik hulu maupun hilir telah dirambah oleh produk impor. Bahayanya produk impor ini tak mengikuti ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga kualitas dan harganya lebih rendah.
"Mereka ini (importir) bahkan sewa ruko, bawahnya display atasnya tempat tinggal. Kalau dia tidak SNI ya mati semua," tambahnya.
Dari data yang dia pegang, impor besi dan baja pada kuartal I-2019 naik 14,65% dari posisi kuartal I-2018 sebesar 2,4 juta ton menjadi 2,7 juta ton.
Peningkatan produk impor itu diyakini juga membuat permintaan produk hulu seperti Cold Rolled Coil (CRC) dan Hot Rolled Coil (HRC) yang merupakan bahan baku dari produk baja lapis.
"Kita bukan cari proteksi yang berlebihan. Kita hanya ingin level playing field yang sama," tutupnya.
Baca Juga
Berkat Peningkatan Penjualan Konsentrat dan Bijih Besi, Penjualan…
Dukung Pengembangan Masyarakat, SSB Hadirkan Program Training of…
Langkah Strategis Ekspansi Produksi, INALUM Gandeng Perusahaan Industri…
Krakatau Steel dan Tata Metal Lestari Kerjasama Kembangkan Total…
Sejak 2013 Absen, Tahun Ini NIKL Bagi Dividen Sebesar 30% dari Laba…
Industri Hari Ini

Sabtu, 21 Mei 2022 - 20:29 WIB
Keren! UISI Kembangkan Laboratorium Virtual yang Dapat di AksesMahasiswa Melalui Website dan Aplikasi Secara Online
Jakarta – Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) yang berlokasi di Kompleks PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Jalan Veteran Gresik, Jawa Timur terus berinovasi memberikan fasilitas…

Sabtu, 21 Mei 2022 - 19:56 WIB
Transisi Menuju Endemi, Industri Pernikahan Perlahan Mulai Bangkit
Membaiknya penanganan pandemi covid-19 disambut baik oleh para pelaku usaha industri pernikahan. Relaksasi ijin acara keramaian yang dikeluarkan oleh pemerintah berdampak positif terhadap bangkitnya…

Sabtu, 21 Mei 2022 - 19:47 WIB
Dukung Kehidupan Modern yang Lebih Sehat dan Berkualitas, ASYA Hadirkan Hunian Bertema Post-Pandemic
ASYA, township premium di kawasan Jakarta Timur garapan PT Astra Land Indonesia yang merupakan anak perusahaan ASTRA Property dan Hongkong Land, memperkenalkan rangkaian hunian mewah dua dan…

Sabtu, 21 Mei 2022 - 18:51 WIB
Gelar Public Relations Talk, Lawcus FH Unsri Hadirkan Pakar PR dari LSPR Institut
Palembang – Law Intellectual Society (Lawcus) Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (FH Unsri) melalui Department of Public Relations, menyelenggarakan kegiatan Public Relations Talk #2 dengan…

Sabtu, 21 Mei 2022 - 18:38 WIB
Menkominfo: NU bisa Manfaatkan Teknologi Digital untuk Syiar Agama
Jakarta, Kominfo Newsroom – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, mengatakan bahwa teknologi digital telah merambah berbagai sektor kehidupan, tidak terkecuali…
Komentar Berita