Neraca Perdagangan Industri Ban Masih Belum Maksimal

Oleh : Ridwan | Selasa, 16 Juli 2019 - 10:11 WIB

Industri Ban
Industri Ban

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Neraca perdagangan industri ban nasional dinilai masih belum maksimal. Pasalnya, sebagian besar bahan baku masih bergantung kepada impor.

"Devisa yang dihasilkan dari ekspor ban memang cukup besar. Namun, nilai impor yang dikeluarkan juga besar mengingat sekitar 60% bahan baku pembuatan ban masih diimpor," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) Azis Pane di Jakarta (15/7).

Menurut Azis, perlu penyediaan bahan baku utama dan bahan pendukung lain yang diproduksi di dalam negeri dengan harga yang lebih murah.

Azis mencontohkan, pasokan carbon black dari industri kimia hulu nasional belum dapat menembus 40% dari kebutuhan industri ban Tanah Air.

"Karena dia [industri carbon black] membuat bukan hanya untuk [industri] ban, tetapi untuk industri karet lainnya karena ada spesifikasi khusus lainnya," paparnya.

Berdasarkan catatan APBI, baru dua dari empat bahan baku pembuatan ban yang dapat dipasok dari industri hulu lokal yakni karet alam dan stearic acid. Sementara itu, sebanyak 75% karet sintetis dan 68% carbon black masih bergantung kepada impor.

Selain itu, kebutuhan karet sintetis dan carbon black secara konsisten meningkat sejak 2015. Pada tahun lalu, kebutuhan karet sintetis tumbuh 12,21% menjadi 232.400 ton pada tahun lalu. Adapun, kebutuhan carbon black naik tipis 0,82%.

Azis menjelaskan 90% dari berat compound ban berasal dari karet sintetis dan carbon black.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pupuk Indonesia

Kamis, 18 April 2024 - 13:42 WIB

Pupuk Indonesia Gunakan Snowflake Data Cloud untuk Transformasi Produksi Pertanian Nasional

Pupuk Indonesia memilih Snowflake Data Cloud untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur data yang meningkat tajam terkait penyediaan teknologi pertanian cerdas terkini kepada lebih dari 95.000 petani…

Menteri BUMN Erick Rhohir (Foto Ist)

Kamis, 18 April 2024 - 13:26 WIB

Menteri Erick Thohir Siapkan BUMN Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperingatkan BUMN untuk mengantisipasi dampak dari gejolak ekonomi dan geopolitik dunia. Erick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen…

Candi Borobudur

Kamis, 18 April 2024 - 10:50 WIB

Dahsyat! Perputaran Ekonomi di Sektor Parekraf Selama Libur Lebaran Capai Rp369,8 Triliun

Peningkatan pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan perputaran ekonomi…

SILO Dukung Deteksi Kanker Dini Melalui #Selangkah 2024

Kamis, 18 April 2024 - 10:34 WIB

SILO Dukung Deteksi Kanker Dini Melalui #Selangkah 2024

PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) di sektor layanan kesehatan, berkomitmen mengembangkan industri kesehatan dengan memberikan layanan spesialisasi…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 18 April 2024 - 10:34 WIB

Menperin Agus Antisipasi Dampak Gejolak Geopolitik Dunia Bagi Sektor Industri

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin memanas dengan adanya konflik Iran dan Israel baru-baru…