Ongkos Mahal, Pelaku Usaha Mikro yang Kantongi Sertifikat Halal Masih Minim

Oleh : Ahmad Fadli | Senin, 01 Juli 2019 - 12:24 WIB

Adhi S lukman, Ketua Gabungan pengusaha makanan dan minuman indonesia ( Gapmmi )
Adhi S lukman, Ketua Gabungan pengusaha makanan dan minuman indonesia ( Gapmmi )

INDUSTRY.co.id, Jakarta- Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) Adhi Lukman, mengatakan saat ini dari 1,6 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mempunyai sertifikat halal baru ada 10 persennya.

"Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) dari 1,6 juta pelaku UKM, mayoritasnya belum mengantongi sertifikasi jaminan produk halal jumlah pelaku UKM yang tersertifikasi baru sekitar 160 ribuan," kata Adhi di Jakarta Convention Center, Jakarta

Adhi mengatakan, kesulitan dari UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal adalah perkara biaya yang cukup mahal. Terutama untuk yang berdomisili di luar Jakarta atau Bogor, karena mereka harus membayar biaya untuk akomodasi dari auditor yang melakukan survei langsung untuk melakukan sertifikasi.

"Saya harap dengan nanti ada kebijakan halal dari baru ini akan lebih murah kedepannya, agar meringankan konsumen," kata Adhi.

Adhi menambahkan, baru perusahaan besar yang siap berkompetisi dalam pasar produk halal. Sementara UMKM yang mengantongi sertifikat halal produk belum banyak.

Menurut catatan Ketua GAPMMI, semua anggotanya yang tergolong usaha menengah sampai besar sudah 100 persen mempunyai sertifikat halal.

Adhi mengungkapkan, mengenai sosialisasi sertifikasi produk halal, harus diintensifkan karena itu akan membutuhkan waktu yang lama untuk mengenalkan kebijakan yang baru.

"Kita akan bekerja lagi untuk sosialisasikan, karena pada sistem sebelumnya juga butuh waktu lama untuk sosialisasi dan tidak semudah untuk dinformasikan terus jalan karena banyak sekali yang harus disiapkan," kata dia.

Menurut Adhi, China dan Jepang pun sudah mulai memperhitungkan sektor pasar halal untuk menyasar konsumen muslim. "China punya aturan tentang kehalalan. Jepang mencari produk-produk halal yang bisa dipasok ke Jepang untuk menghadapi Olimpiade 2020. Mereka sudah lebih peduli terhadap produk halal walau penduduk muslimnya minoritas," katanya.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dwidayatour Carnival 2024

Kamis, 25 April 2024 - 13:27 WIB

Dwidayatour Gelar Dwidayatour Carnival presented by.Mandiri di Gandaria City

Memasuki tahun ke-8, Dwidayatour Carnival presented by Mandiri digelar kembali. Pameran produk wisata yang kerap ditunggu-tunggu para pecinta travel ini akan kembali digelar di Gandaria City,…

Mandala Finance Rilis Kinerja Keuangan Tahun 2023 dan Rencana Strategis Menuju Pertumbuhan Optimal

Kamis, 25 April 2024 - 12:49 WIB

Mandala Finance Rilis Kinerja Keuangan Tahun 2023 dan Rencana Strategis Menuju Pertumbuhan Optimal

PT Mandala Multifinance Tbk mengumumkan kinerja keuangan Tahun Buku 2023, serta rampungnya proses akuisisi oleh MUFG Group, sebuahlangkah strategis yang diyakini akan membawa dampak positif…

Solo Menari

Kamis, 25 April 2024 - 12:01 WIB

Kembali Hadir, Solo Menari 2024 Bakal Digelar di Tiga Situs Ruang Publik

Perhelatan seni dan budaya, Solo Menari 2024, kembali akan digelar pada 29 April 2024 mendatang. Ajang Seni Tari anak bangsa ini terlahir dari semangat untuk melestarikan seni tari dan budaya…

Produk Amaterasun

Kamis, 25 April 2024 - 11:52 WIB

Amaterasun Hadirkan 100% Physical Sunscreen yang 'Almost No Whitecast'

Amaterasun, brand  kecantikan lokal yang dikenal sebagai “SPF Spesialist” dengan Intelligent DNA Guardian Technology™, yang dapat melindungi kulit hingga level DNA pertama di Indonesia…

Ilustrasi aset kripto

Kamis, 25 April 2024 - 11:51 WIB

Sah! fanC, Token untuk Konten Kreator Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Aset kripto baru, Token fanC akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token ini mengadopsi teknologi blockchain yang mengembangkan teknologi internet terkini untuk pembuat konten, seperti NFT,…