Inalum Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Industri Logam di Tiongkok

Oleh : Herry Barus | Jumat, 17 Mei 2019 - 11:00 WIB

Menteri BUMN Rini Soemarno (Foto Humas BUMN))
Menteri BUMN Rini Soemarno (Foto Humas BUMN))

INDUSTRY.co.id - Beijing–Demi mempercepat terealisasinya hilirisasi tambang di Indonesia, Menteri BUMN Rini M. Soemarno melakukan kunjungan singkat tiga hari ke Tiongkok untuk bertemu dengan sejumlah CEO industri logam Tiongkok.

Turut mendampingi Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi G. Sadikin, Sekretaris Menteri BUMN Imam A Putranto dan Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan, Kementerian BUMN, Gatot Trihargo dan Staf Khusus Menteri BUMN Wianda Pusponegoro.

”Percepatan hilirisasi industri tambang harus segera dilakukan. Ini untuk kepentingan rakyat dan bangsa, semakin tinggi nilai tambah produk tambang kita, semakin besar manfaat yang dapat dirasakan oleh seluruh rakyat. Saya optimis holding industri pertambangan akan mampu mewujudkan mandatnya dengan bantuan pihak-pihak terkait," jelas Menteri Rini, Kamis (16/5/2019).

Menanggapi ini, Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi G. Sadikin mengatakan, pertemuan dengan sejumlah CEO Industri logam di China untuk mendengarkan penjelasan tentang industri logam dan teknologinya.

"Serta menjajaki berbagai peluang kerja sama yang sesuai dengan rencana strategis kami dan dapat membantu kami mempercepat terealisasinya hilirisasi tambang untuk kesejahteraan masyarakat,” kata dia.

Di Beijing, rombongan bertemu dengan sejumlah CEO, antara lain CEO The Metallurgical Corporation Of China (MCC) untuk mempelajari peluang kerja sama dalam industri EPC dan/atau tambang kobalt/nikel; dan CEO Beijing Easpring Material Technology, mempelajari industri Electric Vehicle terutama dalam pembuatan Katoda.

Sementara di Inner Mongolia, rombongan menemui perusahaan coal gasification, Dalu Chemicals untuk mempelajari proses dan teknologi dalam coal gasification serta peluang kerja sama dengan PT Bukit Asam Tbk.

Kemudian di Shanghai, rombongan melakukan kunjungan lapangan dan pertemuan dengan Huayou, perusahaan manufaktur cobalt chemical, termasuk manufaktur bahan energi baru lithium ion, pemrosesan bahan baru kobalt dan penambangan, benefisiasi dan peleburan kobalt dan tembaga; serta bertemu dengan Contemporary Amperex Technology (CATL) Battery untuk mempelajari industri Electric Vehicle.

Dalam kunjungan ini juga turut serta Direktur Utama PT Antam Tbk. Arie Arioetedjo dan Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arviyan Arifin.

Belum lama ini Holding Industri Pertambangan melalui anggota Holding PT Bukit Asam Tbk telah menandatangani Head of Agreement Hilirisasi Batubara dengan PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Chandra Asri Petrochemical (8/12 – 2018), untuk pembangunan proyek gasifikasi.

Melalui penandatanganan ini, batubara dari PT Bukit Asam Tbk nantinya akan diubah melalui teknologi gasifikasi menjadi produk akhir yang memiliki nilai jual lebih tinggi.

Teknologi gasifikasi ini memungkinkan mengkonversi batubara muda menjadi syngas yang merupakan bahan baku untuk diproses lebih lanjut menjadi Dimethyl Ether (DME) sebagai bahan bakar, urea sebagai pupuk, dan Polypropylene sebagai bahan baku plastik.

Proyek hilirisasi lainnya yang juga dicanangkan oleh Holding Industri Pertambangan adalah melalui PT Borneo Alumunia Indonesia (PT BAI), anak usaha patungan PT Inalum (Persero) dan PT Antam Tbk., mencanangkan pembangunan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Pontianak, Kalimantan Barat.

Proyek SGAR menjadi penghubung mata rantai industri dari hulu ke hilir yang terintegrasi, dari bauksit menjadi alumina, bahan baku aluminium dengan kapasitas awal 1.000.000 ton Alumina.

Tentang Holding Industri Pertambangan

Holding Industri Pertambangan resmi dibentuk pada 27 November 2017 dimana INALUM menjadi Induk Usaha Holding dan PT Aneka Tambang Tbk., PT Bukit Asam Tbk., PT Timah Tbk., dan PT Freeport Indonesia sebagai anggota Holding. INALUM memegang 65% saham PT Aneka Tambang Tbk., 65.02% saham PT Bukit Asam Tbk., 65% saham, PT Timah Tbk., dan 51,2% saham PT Freeport Indonesia.

Sampai dengan Desember 2018, INALUM membukukan Pendapatan Konsolidasi sebesar Rp 65.2 triliun, tumbuh 38% dari tahun lalu. EBITDA Konsolidasi mencapai Rp 18.5 triliun, tumbuh 50% dari tahun lalu. Laba Bersih Konsolidasi mencapai Rp 10.5 triliun tumbuh 54% dari tahun 2017.           

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri

Jumat, 19 April 2024 - 19:28 WIB

Siap Tanding ! Bank Mandiri Resmi Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri (JLM). Tim yang terdiri dari…

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jumat, 19 April 2024 - 19:20 WIB

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jakarta- PT Pertamina International Shipping menjadi salah satu sponsor resmi tim voli Jakarta Pertamina Pertamax dan Jakarta Pertamina Enduro yang akan berlaga di kompetisi Proliga 2024 musim…

Pembukaan ATARU Mal

Jumat, 19 April 2024 - 17:17 WIB

ATARU Mal Delipark Medan Resmi Dibuka Sebagai Toko Terbesar di Indonesia

ATARU yang merupakan bagian dari Kawan Lama Group di bawah naungan PT ACE Hardware Indonesia Tbk resmi membuka toko terbesar di Indonesia dan hadir pertama kali di Kota Medan.

Dok. microchip

Jumat, 19 April 2024 - 17:08 WIB

Perluas Pasar Jaringan Otomotif, Microchip Akuisisi ADAS dan Digital Cockpit Connectivity Pioneer VSI Co. Ltd.

Microchip Technology Inc. mengumumkan rampungnya pengakuisisian VSI Co. Ltd. yang berbasis di Seoul, Korea, pelopor industri yang menyediakan teknologi dan produk konektivitas kamera, sensor,…

PathGen

Jumat, 19 April 2024 - 16:50 WIB

PathGen Raih Pendanaan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia

PathGen atau PathGen Diagnostik Teknologi, sebuah startup bioteknologi kesehatan berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler memperoleh pendanaan dari East Ventures,…