Lewati 20 Persen, Industri Manufaktur RI Sejajar dengan Jerman

Oleh : Ridwan | Selasa, 07 Mei 2019 - 11:20 WIB

Ilustrasi Industri Manufaktur (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
Ilustrasi Industri Manufaktur (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Industri pengolahan masih memberikan kontribusi terbesar kepada struktur produk domestik bruto (PDB) nasional hingga 20,07 persen pada triwulan I tahun 2019. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah tersebut naik dibanding capaian sepanjang tahun 2018 sebesar 19,86 persen.

"Dari capaian 20 persen tersebut, laporan World Bank juga menunjukkan, Indonesia menempati peringkat kelima di antara negara G20," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (7/5).

Menurut Menperin, Indonesia hampir sejajar dengan Jerman, yang kontribusi sektor manufakturnya berada di angka 20,6 persen. Sementara itu, posisi teratas ditempati China (28,8%), disusul Korea Selatan (27%) dan Jepang (21%). 

Saat ini, negara-negara industri di dunia, kontribusi sektor manufakturnya terhadap perekonomian rata-rata sekitar 17 persen. Mereka itu antara lain Meksiko, India, Italia, Spanyol, Amerika Serikat, Rusia, Brasil, Perancis, Kanada dan Inggris.

"Artinya, sekarang tidak ada negara di dunia yang bisa mencapai di atas 30 persen," ujarnya. 

Maka itu, melalui sumbangsih sektor manufaktur yang cukup besar, tidak tepat kalau Indonesia dikatakan sebagai negara yang mengalami deindustrialisasi. 

"Apalagi, saat ini Indonesia masuk dalam 16 besar negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia," imbuhnya. 

Bahkan, melalui Making Indonesia 4.0, aspirasi besarnya adalah mewujudkan Indonesia masuk jajaran 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030.

"Kalau hasil studi PwC dan McKinsey, kita bisa masuk 7 besar ekonomi dunia di 2045, sementara pada 100 tahun Indonesia merdeka nanti, kita menjadi ekonomi ke-4 terbesar di dunia," tutur Airlangga.

Lebih lanjut, merujuk data BPS, pertumbuhan industri pengolahan nonmigas mencapai 4,80 persen pada triwulan I-2019. Jumlah tersebut meningkat dibanding perolehan sepanjang tahun 2018 yang berada di angka 4,77 persen.

Sektor manufaktur yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri tekstil dan pakaian jadi sebesar 18,98 persen. Disusul industri pengolahan tembakau yang tumbuh hingga 16,10 persen, kemudian industri furnitur tumbuh 12,89 persen serta industri kimia, farmasi dan obat tradisional yang tumbuh 11,53 persen.

Kinerja positif juga diikuti oleh industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman yang mengalami pertumbuhan 9,22 persen, industri logam dasar tumbuh 8,59 persen, serta industri makanan dan minuman tumbuh 6,77 persen. Sektor-sektor manufaktur ini yang mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional di triwulan I-2019 sebesar 5,07 persen.

Di sisi lain, geliat industri manufaktur Indonesia juga terlihat dari capaian purchasing manager index (PMI) yang dirilis oleh Nikkei. 

"Kalau kita lihat kondisi industri saat ini berdasarkan PMI, tingkat kepercayaan dari pelaku industri cukup tinggi. PMI indeks kita selalu di atas 50, kecuali bulan Januari. Karena saat Januari kontrak baru dikasih," terangnya.

PMI manufaktur Indonesia pada April 2019 berada di angka 50,4. Peringkat di atas 50 menandakan sektor manufaktur tengah ekspansif. "Ini juga menandakan, bahwa mereka melihat iklim usaha di Indonesia tetap kondusif dan telah mampu mengelola ekonomi melalui norma baru," ujarnya.

Kemenperin optimistis memasang target pertumbuhan industri nonmigas sebesar 5,4 persen pada tahun 2019. Adapun sektor-sektor yang diproyeksikan tumbuh tinggi, di antaranya industri makanan dan minuman, industri permesinan, industri tekstil dan pakaian jadi, serta industri kulit barang dari kulit dan alas kaki.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Astra Infra Siap Hadirkan Perjalanan Mudik Lebaran Penuh Makna

Sabtu, 30 Maret 2024 - 08:32 WIB

Astra Infra Siap Hadirkan Perjalanan Mudik Lebaran Penuh Makna

Mudik lebaran merupakan salah satu momen yang paling dinanti oleh masyarakat Indonesia. Sebagai momen besar silaturahmi keluarga, arus mudik lebaran turut meningkatkan mobilitas masyarakat yang…

dr. Attaubah Mufid dan dr. Reza Gladys bersama rekor MURI yang kembali mereka raih lewat Glafidsya Aesthetic Clinic yang mereka dirikan 11 tahun lalu.

Sabtu, 30 Maret 2024 - 08:01 WIB

Klinik Dokter Reza Gladys dan Dokter Attaubah Mufid Kembali Sabet Rekor MURI

Glafidsya Aesthetic Clinic, klinik kecantikan yang didirikan dr. Attaubah Mufid dan dr. Reza Gladys kembali meraih rekor MURI kategori Pemesanan Perawatan Wajah Terbanyak Secara Daring Dalam…

Ratna Listy, Veline Ratu Ayu, Madeena, Trio Ganteng-Ganteng Cantik Siap Buka Bareng Anak Yatim-piatu

Sabtu, 30 Maret 2024 - 06:12 WIB

Ratna Listy, Veline Ratu Ayu, Madeena, Trio Ganteng-Ganteng Cantik Siap Buka Bareng Anak Yatim-piatu

Ratna Listy, Veline Ratu Ayu, Madeena, Trio Perkusi Ganteng Ganteng Cantik, Madeena dan Artis Film Syirik Meriahkan Tasyakuran Satu Dekade FORWAN yang bakal digelar di Yayasan Cahaya Alam Pondok…

Ganteng Ganteng Cantik Pukau Ratusan Anak Yatim Di Tasyakuran Saru Dekade FORWAN.

Sabtu, 30 Maret 2024 - 06:04 WIB

Ganteng Ganteng Cantik Pukau Ratusan Anak Yatim Di Tasyakuran Satu Dekade FORWAN.

Trio Perkusi Ganteng Ganteng Cantik yang beranggotakan Mecca el umroh (Dica) , Al hadid, Terrence tampil memukau ratusan anak yatim-piatu binaan Yayasan Cahaya Alam dalam acara Tasyakuran Satu…

Tasyakuran Satu Dekade FORWAN Meriah Dengan Kehadiran, Ratna Listy, Velline Ayu dan Artis Film Syirik

Sabtu, 30 Maret 2024 - 05:59 WIB

Tasyakuran Satu Dekade FORWAN Meriah Dengan Kehadiran, Ratna Listy, Velline Ayu dan Artis Film Syirik

Pembukaan rangkaian Road To 10 Panti Asuhan, dalam rangka ulang tahun satu dekade atau sepuluh tahun perjalanan FORWAN di industri hiburan Indonesia berlangsung seru dan membuat ratusan anak…