Saran Dokter bagi Penderita Diabetes yang Jalani Puasa Ramadhan

Oleh : Kormen Barus | Sabtu, 27 April 2019 - 19:55 WIB

Para Dokter bagi Tips Jalani Puasa Sehat bagi Penderita Diabetes
Para Dokter bagi Tips Jalani Puasa Sehat bagi Penderita Diabetes

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Diabetes adalah kelainan metabolisme tubuh yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin (resistensi insulin).

Berdasarkan studi EPIDIAR 2001 (Epidemiology of Diabetes and Ramadhan), terdapat 79% pasien Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) yang tetap menjalankan ibadah puasa, sedikitnya hingga 15 hari. Di saat yang sama risiko hipoglikemia berat juga meningkat 7,5 kali lipat dibandingkan sebelum bulan puasa.

Dokter spesialis penyakit dalam dari RSCM Dr. Dicky Levenus Tahapary, SpPD, PhD, mengatakan, Hipoglikemia adalah kondisi di mana kadar gula dalam darah berada di bawah kadar normal, yaitu kurang dari 70mg/dL.

“Gejala hipoglikemia bertahap mulai dari tingkat rendah hingga berat sebagai berikut: Gelaja hipoglikemia tingkat rendah (kadar glukosa 60-70 mg/dL) antara lain jantung berdebar, gemetar, lapar, keringat dingin, cemas, dan lemas,”ujarnya.

Gejala hipoglikemia tingkat sedang (kadar glukosa 50-60 mg/dL), jelas Tri Juli, yaitu pasien mengalami perubahan perilaku, kesulitan mengontrol emosi dan konsentrasi, serta kebingungan.

Gejala hipoglikemia tingkat berat (kadar glukosa <50mg/dL) yaitu pasien dapat kehilangan kesadaran, kejang, koma, gangguan fungsi pembuluh darah (turunnya vasodilasi), inflamasi, gangguan pembekuan darah, gangguan irama dan kontraksi detak jantung yang berujung pada kematian.

Ada beberapa faktor risiko yang perlu diperhatikan oleh dokter dalam penanganan pasien diabetes untuk mencegah hipoglikemia :

  • Kompleksitas diabetes, yaitu riwayat pasien apakah sudah pernah mengalami hipoglikemia sebelumnya.
  • Multi morbiditas, yaitu apakah pasien memiliki riwatyat penyakit lain yang dapat berdampak pada penanganan.
  • Farmakoterapi, yaitu obat-obatan yang pernah diminum pasien sebelumnya.
  • Profil pasien, yaitu meliputi gaya hidup dan sosio ekonomi.
  • Sistem kesehatan, yaitu kebijakan publik, penanganan kesehatan, dan sebaran informasi.

"Mengacu pada faktor risiko di atas, dokter dapat memberikan anjuran pada pasien dalam mengelola penyakit diabetes selama bulan Ramadhan dan penanganan apa yang dapat dipilih,”ujarnya.

Menurutnya, berdasarkan kompilasi dari sembilan studi tentang pasien DMT2 yang berpuasa pada bulan Ramadhan menggunakan kelas terapi DPP4i dan  Sulphonylurea; DPP4i terbukti lebih baik dalam hal menurunkan risiko hipoglikemia dengan tingkat keampuhan yang setara.

Lebih lanjut, ia memaparkan, berdasarkan panduan dari International Diabetes Foundation dan Diabetes and Ramadhan International Alliance (IDF-DAR), kelas terapi DPP4i tidak membutuhkan penyesuaian dosis dan waktu pemberian selama bulan Ramadhan yang membuat pasien lebih nyaman menjalankan ibadah puasa dibandingkan dengan Sulphonylurea yang perlu penyesuaian dosis karena adanya risiko hipoglikemia.

Sementara itu, Internist-Endocrinologist RSCM, Dr. dr. Tri Juli Edi Tarigan, SpPD-KEMD, FINASIM, memaparkan, seorang penderita diabetes tetap dapat menjalankan ibadah puasa Ramadan tapi dengan syarat kondisi tubuh mereka masih memungkinkan dan tidak mengalami komplikasi.

"Bagi orang dengan (penyakit) diabetes, mereka masih bisa berpuasa kecuali orang-orang tertentu saja misalnya (punya riwayat) pengendalian (tubuh) tidak baik atau komplikasi beranekaragam," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (27/4/2019).

Kondisi lain yang perlu diwaspadai para penderita diabetes adalah kebiasaan buruk sebelum Ramadan terutama pada penyandang diabetes tipe 1 (HbA1c > 9). Penderita dengan riwayat hipoglikemia berat dan berulang dalam tiga bulan terakhir menjelang puasa ataupun mengalami ketoasidosis dalam tiga bulan terakhir juga harus mendapatkan perhatian jika akan berpuasa.

Catatan lain bagi para penderita diabetes adalah gangguan kognitif, epilepsi, kondisi hamil dengan terapi insulin, mengalami penyakit ginjal kronik stadium tiga dan menyandang diabetes tipe dua dengan insulin. "Mereka yang menjalani hemodialisis (pencucian darah), enggak boleh puasa. Mereka harus hati-hati dan perlu berkonsultasi dengan dokter," paparnya.

Tri Juli menyatakan ibadah puasa sangat bermanfaat bagi penderita diabetes karena mempengaruhi hormon insulin. Karena gula darah yang terkontrol serta upaya untuk mengonsumsi makanan yang seimbang akan memudahkan penderita diabetes untuk tetap menjalankan ibadah puasa.

“Para penderita diabetes yang akan berpuasa untuk tidak mengonsumsi karbohirat secara berlebihan pada sahur dan berbuka puasa,”ujarnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Optimalkan PMN 2024, Hutama Karya Pastikan Keberlangsungan Perusahaan Jalan Tol Trans Sumatera

Rabu, 24 April 2024 - 09:27 WIB

Optimalkan PMN 2024, Hutama Karya Pastikan Keberlangsungan Perusahaan Jalan Tol Trans Sumatera

Selama satu dekade terakhir, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) berhasil menghubungkan konektivitas 8 provinsi di Sumatra melalui ketersediaan infrastruktur jalan tol. Pencapaian ini tidak…

Tokoh Budaya Nasional Ibu Dr. BRA. Mooryati Soedibyo Telah Berpulang

Rabu, 24 April 2024 - 09:11 WIB

Tokoh Budaya Nasional Ibu Dr. BRA. Mooryati Soedibyo Telah Berpulang

Dengan rasa duka cita yang mendalam, kami menyampaikan bahwa salah satu perempuan terbaik Indonesia, Ibu Dr. BRA. Mooryati Soedibyo, telah meninggalkan kita dalam kedamaian pada hari Rabu, jam…

Peran perempuan di sektor parekraf

Rabu, 24 April 2024 - 09:10 WIB

UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism Jadi Momen Perkuat Peran Perempuan di Sektor Parekraf

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, pelaksanaan 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific di Bali…

Jababeka Residence

Rabu, 24 April 2024 - 08:12 WIB

Jababeka Residence Sukses Bikin Sektor Properti di Timur Jakarta Berkembang Pesat

Pengembangan properti yang dilakukan oleh Jababeka Residence di kota hijau Cikarang telah menjadi barometer industri properti di Timur Jakarta. Selain memiliki fasilitas infrastruktur terlengkap…

Dankormar Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi Cek Peralatan Senjata

Rabu, 24 April 2024 - 06:38 WIB

Dankormar Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi Cek Peralatan Senjata

Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CHRMP., CRMP. didampingi Wakil Komandan Korps Marinir (Wadan Kormar) Brigjen TNI (Mar) Suherlan…