Program Alsintan Kementan Mengerek Pendapatan Petani

Oleh : Wiyanto | Kamis, 11 April 2019 - 07:34 WIB

Direktur Alsintan Kementan Andi Nur Alam Syah
Direktur Alsintan Kementan Andi Nur Alam Syah

INDUSTRY.co.id

Makassar - Program modernisasi pertanian yang dijalankan Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan Menteri Andi Amran Sulaiman rupanya berdampak nyata akan pembangunan pertanian di daerah pinggiran. Bantuan alat mesin pertanian (alsintan) seperti combine harvester (mesin panen padi) traktor roda 4, transplanter (alat tanam padi), cultivator dan pompa air telah memajukan pertanian di Kabupaten Sikka, NTT.

Abidin (38), pengelola Usaha Pelayanan Jasa Alat Mesin Pertanian (UPJA) Tani Mandi di Desa Madapanda, Kecamatan Madapanda, Kabupaten Sikka, NTT mengungkapkan bantuan alsintan yang diperoleh yakni combine harvester dan traktor roda 4, traktor roda 2 dan pomoa air semuanya dimanfaatkan dengan baik. Pemanfaatanya melalui sistem sewa pakai kepada petani yang membutuhkan.

"Combine harvester saat panen kami sampai lintas kabupaten melakukan jasa panen padi. Itu sampai ke Kabupaten Ende. Jadi tidak ada yang menganggur. Malah kami dapat penghasilan," demikian dikatakan Abidin disela-sela yang hadir pada pertemuan Apresiasi, Penguatan Penyuluh dan Petani Andalan yang digelar di GOR Sudiang, Makassar, Rabu (10/4).

Abidin menjelaskan dari pengelolaan atau pemanfaatan berbagai jenis alsintan, UPJA yang dikelolalnya memiliki penghasilan sehingga dirinya dan anggotanya memiliki tambahan pendapatan.

"Hasilnya pun kami sudah belikan alat mesin pertanian secara mandiri. Kami beli sendiri combine harvester dan traktor roda 2. Jadi kami bisa beli sendiri, tanpa lagi berharap adanya bantuan," ungkapnya.

Karena itu, Abidin menegaskan program mekanisasi pertanian benar-benar nyata meningkatkan pendapatan petani dan mempercepat proses tanam bahkan meningkatkan minat masyarakat untuk bertani. Pengolahan lahan dengan menggunakan traktor roda 4, hanya membutuhkan biaya Rp 850 ribu per ha, sementara dengan traktor roda 2 membutuhkan biaya Rp 1,5 juta per ha.

"Petani hanya sedikit keluarkan biaya. Waktu tanam bisa lebih cepat juga, tidak lagi berhari, tapi cukup 2 sampai 3 jam saja," katanya.

"Jadi berkat program alat mesin pertanian Kementan di pemerintahan sekarang, pertanian di daerah kami yang dikenal tertindas, tapi sekarang sudah modern. Sudah seperti di Jawa," pintanya.

Direktur Alsintan Kementan, Andi Nur Alam Syah yang juga hadir pertemuan apresiasi tersebut mengatakan bantuan alsintan pada 4 tahun terakhir mengalami peningkatan yang nyata. Dengan total bantuan alsintan lebih dari 350.000 unit.

"Peningkatan jumlah alsintan ini meningkatkan indeks mekanisasi pertanian dan akan mampu meningkatkan kecepatan dalam pengolahan lahan, penanaman dan pemanenan," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Nur Alam ini menegaskan Kementan terus melakukan pengawasan peredaran dan pendaftaran alsintan. Kemudian terus memperkuat kelembagaan untuk mengelola alsintan yang ada di masyarakat. Yaitu melalui Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) dan Brigade Alsintan.

“Untuk mempercepat pengembangan kelembagaan alsintan maka kelompok penerima bantuan alsintan diwajibkan untuk membentuk UPJA atau Brigade Alsintan," tegasnya.

Dengan adanya UPJA, sambung Nur Alam, dapat melindungi pengguna dari alat dan atau mesin yang tidak layak pakai dan mencegah beredarnya alat dan atau mesin pertanian yang mutunya tidak memenuhi standar serta tidak sesuai dengan kondisi spesifik lokasi, baik produksi dalam negeri maupun pemasukan dari luar negeri.

"Selain itu, memberi kepastian usaha bagi produsen alat dan atau mesin pertanian terhadap hasil produksinya yang memenuhi standar," pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Solo Menari

Kamis, 25 April 2024 - 12:01 WIB

Kembali Hadir, Solo Menari 2024 Bakal Digelar di Tiga Situs Ruang Publik

Perhelatan seni dan budaya, Solo Menari 2024, kembali akan digelar pada 29 April 2024 mendatang. Ajang Seni Tari anak bangsa ini terlahir dari semangat untuk melestarikan seni tari dan budaya…

Produk Amaterasun

Kamis, 25 April 2024 - 11:52 WIB

Amaterasun Hadirkan 100% Physical Sunscreen yang 'Almost No Whitecast'

Amaterasun, brand  kecantikan lokal yang dikenal sebagai “SPF Spesialist” dengan Intelligent DNA Guardian Technology™, yang dapat melindungi kulit hingga level DNA pertama di Indonesia…

Ilustrasi aset kripto

Kamis, 25 April 2024 - 11:51 WIB

Sah! fanC, Token untuk Konten Kreator Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Aset kripto baru, Token fanC akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token ini mengadopsi teknologi blockchain yang mengembangkan teknologi internet terkini untuk pembuat konten, seperti NFT,…

Direktur Utama BRI Sunarso

Kamis, 25 April 2024 - 11:47 WIB

BRI Bukukan Laba Rp15,98 Triliun di Triwulan I 2024

Di tengah dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global yang penuh dengan tantangan, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mampu membukukan pertumbuhan laba yang positif, dimana hingga akhir…

Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso

Kamis, 25 April 2024 - 11:26 WIB

Konsisten Bagikan Dividen, DRMA Incar Pertumbuhan Dobel Digit di 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.