Bersama, Kita Hadapi Perubahan Zaman

Oleh : Nina | Jumat, 29 Maret 2019 - 08:45 WIB

 Bersama, Kita Hadapi Perubahan Zaman(Foto Dok Industry.co.id)
Bersama, Kita Hadapi Perubahan Zaman(Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, MIX MarComm — Majalah MIX MarComm, media untuk para professional dan marketing & communication enthusiast, dari SWA Media Group, selalu mendorong para pemangku kepentingannya untuk saling bergandengan tangan (berkolaborasi) menghadapi perubahan zaman. Pada anniversary-nya yang ke-15 tahun ini semangat ini ingin dicoba ditularkan kepada para professional di industri ritel Indonesia untuk menghadapi perubahan lansekap bisnis pada era disruption (disrupted innovation) akibat perkembangan teknologi digital yang sedang kita hadapi ini.

 
Digelar dalam bentuk talkshow bertema “Industri Ritel Indonesia di Era Disrupsi,” perayaan anniversary majalah MIX MarComm dan peluncuran kembali komunitas pembaca #MIXMarcommunity ini mengundang pakar dan praktisi dari ritel konvensional (dinaungi organisasi Aprindo dan Hippindo) dan ritel online (diwakili oleh JD.ID). Sebagai tamu undangan, MIX MarComm mengundang para pemangku kepentingannya, yaitu 50 jurnalis bisnis di Indonesia dan 50 praktisi Marketing Communication (MarComm) dan Corporate Communication (Corcomm) Indonesia.
 
Dimoderatori oleh Eny Wibowo, jurnalis dari portal HidupGaya.com yang juga seorang shopper sejati, talkshow ini menghadirkan Yongky Susilo, Consumer Behavior Expert, Board Expert Aprindo dan Hippindo, dan Teddy Arifinanto, Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID.
 
Pada talkshow ini Yongky Susilo membahas perkembangan industri ritel secara makro yang kontribusinya sangat penting kepada perekonomian Indonesia, yaitu sebagai pendukung utama konsumsi  masyarakat (variabel C dalam formula GDP Indonesia). Menurut Yongky, 56% pertumbuhan perekonomian Indonesia disumbang oleh konsumsi penduduk Indonesia. Jadi, katanya, total pasar ritel yang bertumbuh pesat, memberikan dampak positif pada stabilitas harga, nilai tambah, dan keuntungan bagi semua stakeholder (konsumen, pedagang, dan produsen).
 
Menyadari perannya yang sangat strategis, Yongky menekankan pentingnya membangun ekosistem ritel yang berkelanjutan, terutama untuk menghadapi perubahan lansekap industri akibat disruption teknologi digital. “Kita perlu membangun daya saing dan daya pikat terhadap persaingan dengan ritel regional dan global sehingga pada 2050 nanti kita bisa menjadi negara dengan perekonomian kelima terbesar dan pemain ritel yang berkontribusi signifikan,” katanya.
 
Yongky juga menekankan pentingnya regulator membuat rambu-rambu untuk menciptakan ekosistem ritel yang sehat dan adil bagi seluruh pemangku kepentingan (konsumen, pedagang, dan produsen). “Sehingga setiap format ritel, yaitu hipermarket, supermarket, minimarket, toko kelontong, warung, rombong rokok, dan tidak terkecuali ritel online, dapat berevolusi dan survive pada era disruption ini,” katanya.     
 
Menurut Yongky, model bisnis para peritel sangat menentukan daya adaptasi mereka untuk berevolusi menghadapi disruption. “Model bisnis ritel adalah menjual untuk mencari untung. Dan untuk mencari untung diperlukan kreativitas untuk menawarkan kemudahan dan pemenuhan bagi emosi dan loyalitas konsumen,” tuturnya. “Perang harga hanya akan membawa sengsara,” pesannya mengomentari fenomena perang harga yang marak digunakan peritel saat ini.
 
Sementara itu, Teddy Arifianto, profesional yang berada di industri ritel online mengakui bahwa dalam 1-2 tahun terakhir ini terjadi pergeseran perilaku konsumen di mana e-commerce (ritel online) menjadi katalisatornya. “Di JD, kami menyebutnya sebagai 'boundry-less' retail yang berarti konsumen menginginkan pengalaman yang seem-less  atau tidak membedakan antara online dan offline, karena persinggungan antar platform ini pada hakikatnya adalah dilakukan untuk meningkatkan pengalaman si konsumen itu sendiri saat berbelanja,” katanya.
 
Teddy menekankan bahwa peran inovasi teknologi yang berorientasi pada konsumen (consumer-driven technology) menjadi salah satu kunci penting untuk menghadapi perkembangan industri ritel masa depan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PINTU Gelar Ethereum Meetup Indonesia

Kamis, 25 April 2024 - 14:41 WIB

Road to Devcon Ethereum Akan Diselenggarakan di Asia Tenggara, PINTU Gelar Ethereum Meetup Indonesia

PT Pintu Kemana Saja (PINTU), platform jual beli dan investasi crypto kembali melanjutkan rangkaian Road to Devcon Ethereum 2024 setelah di tahun 2023 lalu melakukan roadshow ke tiga universitas.

Dwidayatour Carnival 2024

Kamis, 25 April 2024 - 13:27 WIB

Dwidayatour Gelar Dwidayatour Carnival presented by.Mandiri di Gandaria City

Memasuki tahun ke-8, Dwidayatour Carnival presented by Mandiri digelar kembali. Pameran produk wisata yang kerap ditunggu-tunggu para pecinta travel ini akan kembali digelar di Gandaria City,…

Mandala Finance Rilis Kinerja Keuangan Tahun 2023 dan Rencana Strategis Menuju Pertumbuhan Optimal

Kamis, 25 April 2024 - 12:49 WIB

Mandala Finance Rilis Kinerja Keuangan Tahun 2023 dan Rencana Strategis Menuju Pertumbuhan Optimal

PT Mandala Multifinance Tbk mengumumkan kinerja keuangan Tahun Buku 2023, serta rampungnya proses akuisisi oleh MUFG Group, sebuahlangkah strategis yang diyakini akan membawa dampak positif…

Solo Menari

Kamis, 25 April 2024 - 12:01 WIB

Kembali Hadir, Solo Menari 2024 Bakal Digelar di Tiga Situs Ruang Publik

Perhelatan seni dan budaya, Solo Menari 2024, kembali akan digelar pada 29 April 2024 mendatang. Ajang Seni Tari anak bangsa ini terlahir dari semangat untuk melestarikan seni tari dan budaya…

Produk Amaterasun

Kamis, 25 April 2024 - 11:52 WIB

Amaterasun Hadirkan 100% Physical Sunscreen yang 'Almost No Whitecast'

Amaterasun, brand  kecantikan lokal yang dikenal sebagai “SPF Spesialist” dengan Intelligent DNA Guardian Technology™, yang dapat melindungi kulit hingga level DNA pertama di Indonesia…