Menpar AY: Teknologi Kebencanaan Perkuat Daya Saing Pariwisata

Oleh : Herry Barus | Kamis, 21 Maret 2019 - 12:00 WIB

Menpar Arief Yahya (Foto Dok Industry.co.id)
Menpar Arief Yahya (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Dukungan teknologi kebencanaan yang dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) hingga ke destinasi pariwisata yang rawan terkena dampak bencana dinilai akan memperkuat daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global.

“Dukungan teknologi kebencanaan akan membuat wisatawan merasa nyaman karena mendapatkan informasi yang cepat dan akurat tentang bencana,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (20/3/2019)

Menpar Arief Yahya menjelaskan pariwisata Indonesia terus berusaha meningkatkan daya saing di tingkat global yang tahun ini menargetkan berada di ranking ke-30 dunia, dari posisinya pada 2017 berada di ranking 42 dunia berdasarkan TTCI
WEF.

“Sebagai pemain global, pariwisata Indonesia menggunakan standar global termasuk dalam mitigation plan menggunakan standar dunia UNWTO,” kata Arief Yahya.

Sementara itu Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan BPPT terus mendorong percepatan teknologi untuk peringatan dini bencana termasuk untuk destinasi pariwisata yang kerap terdampak oleh bencana geologi maupun hidrometeorologi.

“BPPT telah mengembangkan teknologi kebencanaan sebagai sistem peringatan dan pencegahan dini, baik bencana hidrometeorologi termasuk banjir dan tanah longsor maupun geologi mencakup gempa dan tsunami, untuk mendukung akselerasi program prioritas pembangunan pemerintah di antaranya pariwisata sebagai ‘leading sector’,” kata Hammam Riza.

Ia menjelaskan BPPT telah mengembangkan teknologi kebencanaan antara lain FEWS (Flood Early Warning Sytem) sebagai teknologi peringatan dini untuk bencana banjir dan LEWS (Landslde Early Warning Sytem) untuk gerakan tanah (longsor) serta buoy Merah Putih teknologi mitigasi bencana gempa dan tsunami dan telah dipasang di wilayah rawan bencana.

"Teknologi terpadu deteksi dan peringatan seperti teknologi buoy, kabel, maupun radar yang diintegrasikan dengan sistem peringatan dini yang telah tersedia, dengan didukung oleh sistem komunikasi yang berbasis generasi 4.0, teknologi struktur bangunan yang tahan gempa, teknologi penyediaan kebutuhan pokok seperti air bersih dan pangan darurat bencana, untuk menangani pascakejadian bencana," kata Hammam Riza.

Menpar Arief Yahya bersama Hammam Riza pada kesempatan itu menyaksikan pameran (displai) teknologi FEWS dan LEWS yang telah di pasang di sejumlah daerah rawan bencana.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.