Menteri Amran Saksikan Banjir Jagung di Tuban

Oleh : Wiyanto | Jumat, 15 Februari 2019 - 11:43 WIB

Menteri Pertanian Amran Sulaiman panen jagung (Foto Dok Industry.co.id)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman panen jagung (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id -

Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kembali turun ke lapangan guna menyaksikan langsung panen jagung di berbagai daerah sentra produksi. Kali ini, Jumat (15/2), Menteri Amran menyaksikan banjir jagung di Kabupaten Tuban, Jawa Timur sekaligus melalukan panen raya di Desa Talun, Kecamatan Montong.

"Tuban saat ini banjir jagung. Luas panennya 50 ribu hektar. Total produksinya 400 sampai 500 ribu ton. Artinya ada 1,5 juta ton. Ini baru Tuban produksi di Bulan Februari. Sekarang jagung sudah tersedia di petani, bahkan dalam waktu dekat, kita ekspor jagung," demikian ditegaskan Menteri Amran saat menyaksikan panen raya yang dihadiri Bupati Tuban, Fathul Huda, Asisten Deputi Sekretariat Kabinet, Ida Dwi Nilasari, Asisten Deputi Kemenko Perekonomian, Ilyas Payong dan lebi dari 10 ribu petani Tuban dan sekitarnya.

Lebih lanjut Amran menuturkan pada tahun 2018, Indonesia mengekspor jagung 380 ribu ton. Di tahun ini ekspor ditargetkan lebih tinggi lagi yakni 500 ribu ton yang diproduksi dari daerah sentra seperti Gorontalo, Jawa Timur, NTB dan Sulsel.

"Untuk harga jagung saat ini bervariasi, tergantung wilayah, beberapa daerah di harga Rp 3.500 per kilogram. Kami sudah dapat laporan, Sumatera sudah panen, Sulawesi, Jawa Timur dan Jawa Tengah juga sudah panen," tuturnya.

Berangkat dari banjir dan melimpahnya produksi jagung saat ini, pada kegiatan di Tuban Menteri Amran membuat kesepakatan bersama antara Kementerian Pertanian (Kementan)-Pemerintah Daerah Tuban-Bulog-peternak-petani yang bertujuan untuk stabilisasi pasokan dan harga jagung di tingkat petani dan peternak sehingga rantai distribusi terpotong menjadi efisien. Juga dilakukan transaksi jual beli jagung petani yang dibeli oleh Bulog secara tunai sebanyak 100 ton.

"Kesepakatan ini, kami ingin sinergikan peternak dengan petani jagung. Yang di tengahnya ada Bulog. Pemerintah hadir, sehingga dua-duanya untung. Petani untung, peternak tersenyum, juga pengusahanya untung," ujar Amran.

Sementara itu, Bupati Tuban, Fathul Huda menegaskan program dan bantuan Kementan telah memberikan dampak besar terhadap kemajuan budidaya jagung di Tuban yakni sebagai penghasil jagung nomor satu di Provinsi Jawa Timur. Realisasi luas tanam jagung 2018 di Tuban mencapai 113.290 ha dari target hanya 109 ha, sehingga produksi jagung di Tuban saat ini sangat melimpah.

"Ini adalah keberhasilan luar biasa, berkat kunjungan Bapak Menteri Pertanian ke Tuban selama empat tahun berturut-turut dan perhatian dari Bapak Presiden Jokowi. Kita wajin bersyukur. Kita wajib pertahankan Tuban, sebagai nomor satu penghasil jagung," tegas Fathul.

Wantono (47), salah seorang Penyuluh Pertanian sekaligus petani jagung, Grabakan, Tuban mengungkapkan Tuban salah satu sentra produksi jagung di Jawa Timur dan saat ini petani di Tuban sedang melangsungkan panen raya jagung. Karenanya, ia meminta baik pemerintah daerah maupun pusat agar tidak mengadakan impor jagung.

"Jika ada impor, petani kecil atau gurem sangat merasakan dampak negatifnya. Kemudian, pihak-pihak yang inginkan impor jagung, silahkan berhubungan dengan pemerintah daerah, khususnya Tuban untuk menanyakan stok jagung," ungkapnya.

"Kalau musim panen saat ini, seperti di Kabupaten Tuban, sangat banyak stok jagung. Silahkan datang ke sini (Tuban -red), daripada impor, biaya angkutnya mahal dan sangat menyengsarakan petani. Impor masuk, harga jagung hancur, petani rugi," pintanya.

Pada kegiatan ini pun, Menteri Amran memberikan bantuan untuk peternak dan petani di Tuban meliputi alat pengering jagung (vertical dryer - red) kapasitas 10 ton/8 jam sebanyak 20 unit, traktor roda 4 sebanyak 10 unit, traktor roda 2 sebanyak 19 unit, cultivator 5 unit, pompa air 31 unit, alat panen besar (combine harveater - red) 5 unit dan benih jagung hibrida untuk lahan 20 ribu ha.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pembukaan kantor baru Thermo Fisher Scientific

Rabu, 24 April 2024 - 17:50 WIB

Ekspansi di Asia Pasifik, Thermo Fisher Scientific Buka Kantor di Jakarta dan Jalin Kemitraan Baru

Perusahaan menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan National Battery Research Institute dan Mandaya Hospital Group sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di Indonesia