Di Ajang WEF 2019, RI Jadi Negara yang Paling Stabil Secara Ekonomi dan Politik

Oleh : Ridwan | Jumat, 25 Januari 2019 - 17:05 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat menjadi pembicara di World Economic Forum Annual Meeting di Davos, Swiss (Foto: Kemenperin)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat menjadi pembicara di World Economic Forum Annual Meeting di Davos, Swiss (Foto: Kemenperin)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Ajang World Economic Forum (WEF) 2019 yang dihelat di Davos, Swiss membawa nama Indonsia menjadi negara yang paling dipuji. Pasalnya, dalam ajang tersebut banyak perwakilan negara lain menyatakan Indonesia menjadi salah satu negara yang stabil secara politik dan ekonomi. Ini menjadi fundamental yang kuat dalam memacu pertumbuhan ekonomi.

"Apalagi, dengan ketersediaan jumlah tenaga kerja, Indonesia juga menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan-perusahaan di dunia untuk mendiversifikasi produknya, seperti dari China," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sesuai keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat (25/1).

Terkait adanya isu perang dagang yang berkembang dan kondisi ketidakpastian di tingkat global, Menperin menilai, hal itu bisa menimbulkan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia perlu mengelola norma baru dengan pertumbuhan saat ini.

"Langkah quick wins yang dilakukan, salah satunya mendorong peningkatan investasi di lima sektor unggulan pada Making Indonesia 4.0. Jadi, kita konsisten saja dengan investasi di lima sektor itu, karena mempunyai pasar yang besar," tuturnya.

Kemenperin terus mendorong peningkatan investasi guna lebih memperdalam struktur industri di dalam negeri, yang juga bertujuan untuk mensubstitusi produk impor. Investasi di sektor industri manufaktur pada tahun 2014 sebesar Rp195,74 triliun, naik menjadi Rp226,18 triliun di tahun 2018.

Di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih lambat, menurut Airlangga, Indonesia mampu mengatasinya dengan mencatatkan pertumbuhan ekonomi berkisar 5,2 persen dalam lima tahun terakhir. "Dari capaian itu, kami bisa menyediakan lapangan kerja dan mengurangi angka kemiskinan yang angkanya terendah dalam empat tahun terakhir," tuturnya.

Bahkan, di tengah perang dagang Amerika Serikat dan China, Indonesia mengalami keuntungan dari situasi tersebut. "Bagi dua negara itu akan melihat ke kawasan regional lain, termasuk ke Indonesia. Jadi, ada investasi baru yang akan komit ke Indonesia, ini juga bisa dilihat sebagai stabilisasi bagi wilayah kita," jelasnya.

Kendati demikian, Menperin berharap, AS dan China bisa lebih menjalin hubungan yang harmonis, sehingga perekonomian Indonesia ikut berjalan lebih cepat. "Yang paling penting adalah globalisasi. Standardisasi jadi penting, kalau kita melakukan perdagangan dengan standar global," imbuhnya.

Dalam hal ini, Indonesia telah menyiapkan melalui peta jalan Making Indonesia guna meningkatkan daya saing industri nasional di kancah global. "Di roadmap itu sudah jelas target yang tercantum, bahwa tahun 2030, Indonesia akan menjadi 10 besar kekuatan ekonomi dunia. Kemudian, menuju 100 tahun kemerdekaan Indonesia di 2045, PwC menyampaikan Indonesia bisa menduduki peringkat ke-4 dalam perekonomian dunia," paparnya. 

Keikutsertaan di WEF 2019 merupakan langkah untuk kalibrasi kebijakan Indonesia terkait digitalisasi ekonomi serta globalisasi. "Dengan globalisasi, atau lebih tepatnya glokalisasi ekonomi, kami ingin melihat dan merangkul lebih banyak komunitas, negara serta korporat untuk rekalibrasi kebijakan di Indonesia," kata Airlangga. 

Menurutnya, langkah ini penting untuk mengetahui arah dan tujuan pembangunan Indonesia ke depan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Solo Menari

Kamis, 25 April 2024 - 12:01 WIB

Kembali Hadir, Solo Menari 2024 Bakal Digelar di Tiga Situs Ruang Publik

Perhelatan seni dan budaya, Solo Menari 2024, kembali akan digelar pada 29 April 2024 mendatang. Ajang Seni Tari anak bangsa ini terlahir dari semangat untuk melestarikan seni tari dan budaya…

Produk Amaterasun

Kamis, 25 April 2024 - 11:52 WIB

Amaterasun Hadirkan 100% Physical Sunscreen yang 'Almost No Whitecast'

Amaterasun, brand  kecantikan lokal yang dikenal sebagai “SPF Spesialist” dengan Intelligent DNA Guardian Technology™, yang dapat melindungi kulit hingga level DNA pertama di Indonesia…

Ilustrasi aset kripto

Kamis, 25 April 2024 - 11:51 WIB

Sah! fanC, Token untuk Konten Kreator Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Aset kripto baru, Token fanC akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token ini mengadopsi teknologi blockchain yang mengembangkan teknologi internet terkini untuk pembuat konten, seperti NFT,…

Direktur Utama BRI Sunarso

Kamis, 25 April 2024 - 11:47 WIB

BRI Bukukan Laba Rp15,98 Triliun di Triwulan I 2024

Di tengah dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global yang penuh dengan tantangan, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mampu membukukan pertumbuhan laba yang positif, dimana hingga akhir…

Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso

Kamis, 25 April 2024 - 11:26 WIB

Konsisten Bagikan Dividen, DRMA Incar Pertumbuhan Dobel Digit di 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.