Menkominfo: Nasionalisme dan Generasi Muda Jadi Kekuatan Ekonomi Digital Indonesia

Oleh : Ridwan | Senin, 24 September 2018 - 14:45 WIB

Menkominfo Rudiantara (Foto Dok Industry.co.id)
Menkominfo Rudiantara (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Bogor, Generasi muda Indonesia saat ini oleh negara lain telah dianggap sebagai kelompok milenial yang berkualitas, khususnya dalam pemanfaatan kemajuan teknologi digital.

"Anak muda Indonesia mampu menginspirasi kalangan segenerasinya untuk siap memasuki era teknologi digital," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dalam Kuliah Umum dan Talkshow Nasionalisme di Era Digital di Gedung Graha Widya Wisuda Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Senin (24/9/2018).

Soal pemanfaatan teknologi digital dan kontribusinya untuk ekonomi nasional, Rudiantara mencontohkan Go-Jek yang kini telah berstatus unicorn atau perusahaan start up yang telah memiliki valuasi di atas USD 1 Miliar.

Bahkan, Rudiantara mengatakan, jejak tersebut diikuti oleh tiga rintisan start up lainnya yaitu Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak yang juga tercatat sebagai unicorn. Fakta itu jelas membanggakan sebab memberikan andil untuk ekonomi bangsa dari kreativitas anak muda.

"Saat peluncuran Go Viet di Vietnam, aplikasi telah diunduh oleh sekitar 1,5 juta pengguna. Padahal sebelumnya juga telah ada layanan sejenis di sana. Peluncuran itu amat membanggakan karena telah menorehkan legacy pada ruang digital Indonesia yang masih dalam tahapan amat muda," ujarnya.

Go-Jek menempati peringkat ke 17 sebagai perusahaan start up yang dapat mengubah dunia. Angka ini lebih tinggi dibanding Microsoft di urutan 25 dan Unilever ke- 21.

Berdasarkan penelitian lembaga demografi UI, Go-Jek berkontribusi sebanyak Rp 8,2 Triliun per tahun ke perekonomian nasional dari total pendapatan mitra pengemudi yang bergabung. Sedangkan nilai transaksi layanan Go Food di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia mencapai Rp 1,7 Triliun per tahun. 

Rudiantara menjelaskan, memang start up Indonesia masih membutuhkan kucuran investasi asing untuk menopang pendanaan perusahaan agar dapat berkembang. Kendati begitu, tetap dikendalikan secara nasionalis sebab manajemennya dikelola seluruhnya oleh sumber daya manusia lokal seluruhnya sehingga investor asing hanya memiliki saham minoritas. 

"Kita menjaga nasionalisme dengan kelebihan yang ada yaitu sumber daya manusia. Sisi software juga harus kita perhatikan melalui TKDN agar bangsa tetap dapat maju," ucap Rudiantara.

Rudiantara menuturkan, hal tersebut dilakukan agar start up lokal mampu bersaing secara global dan investor tetap tertarik karena dampak ekonomi yang dihasilkan juga signifikan. 

Sementara itu, Rektor IPB Arif Satria  menyampaikan, era digitalisasi kini berdampak kepada derasnya arus informasi. Situasi ini, kata Arif Satria, dapat dimanfaatkan untuk menanamkan nasionalisme kepada masyarakat, khususnya generasi muda.

"Nasionalisme di era digital subway surf yang penting untuk kita pahami bersama dan tentu diharapkan para mahasiswa sekarang yang menjadi digital native yang mempunyai perberbedaan dengan generasi saya," ujar Arif Satria. 

Turut hadiri pada kegiatan kuliah umum Nasionalisme di Era Digital yang digelar IPB yaitu CEO Impacts Digital Fahri Amirullah, Vice President Of Product Bukalapak Zakka Fauzan dan CEO etanee.id Herry Nugraha.

Ketiga generasi muda pelaku start up tersebut juga didaulat menjadi pembicara talkshow kepada mahasiswa dan sivitas akademika IPB. Agenda kuliah umum dan talkshow Nasionalisme di Era Digital dihadiri oleh 3.000 mahasiswa dan sivitas akademika IPB. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 01 Mei 2024 - 11:15 WIB

Waduh! PGN Kembali Berulah, Dua Kebijakannya Bakal Rusak Iklim Investasi & Ancaman PHK di Depan Mata

Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) meradang. Hal ini dikarenakan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terkait…

Reviewer otomotif Fitra Eri

Rabu, 01 Mei 2024 - 10:13 WIB

Edukasi Pelanggan, Dunlop Gelar Safety Campaign di 10 Kota di Indonesia

Dunlop Safety Campaign 2024 hadir di 10 kota Indonesia dan diselenggarakan di Dunlop Shop, tujuannya adalah budaya peduli berkendara secara aman terus meningkat sehingga aktivitas perjalanan…

MenKopUKM, Teten Masduki

Rabu, 01 Mei 2024 - 08:53 WIB

Menteri Teten Pastikan Tak Ada Kebijakan Batasi Jam Operasional Warung Rakyat

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki memastikan bahwa tidak ada rencana, arahan, ataupun kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) yang membatasi jam beroperasi warung…

Ini Alasan Kenapa Profesi Lulusan Ilmu Komunikasi Dianggap “Kece”

Rabu, 01 Mei 2024 - 06:28 WIB

Ini Alasan Kenapa Profesi Lulusan Ilmu Komunikasi Dianggap “Kece”

Ilmu Komunikasi memang menjadi induk dalam berbagai ilmu seperti jurnalistik, advertising, public relation, penyiaran, kajian media hingga desain komunikasi visual. Terlebih eksistensi media…

Ketua Umum Perluni Unika Atma Jaya, Michell Suharli (duduk, tengah, berkemeja putih) bersama pengurus Perluni.

Rabu, 01 Mei 2024 - 06:17 WIB

Alumni Unika Atma Jaya Jakarta Dukung Ekonomi Hijau

Perkumpulan Alumni Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Perluni UAJ) mendukung proses ekonomi hijau yang akan berdampak bagi masyarakat luas. Dukungan tersebut sejalan dengan keinginan kuat…