Perpres Tentang Susu Segar Perlu untuk Dikeluarkan

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 11 Agustus 2018 - 08:00 WIB

Ilustrasi Industri Susu
Ilustrasi Industri Susu

INDUSTRY.co.id - Jakart a- Peraturan Presiden (Perpres) terkait dengan pengaturan susu segar di dalam negeri merupakan hal yang penting untuk dikeluarkan dalam rangka meningkatkan produksi susu segar serta mengatur tata niaga yang lebih baik ke depannya.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahja Widayati dalam keterangan tertulis, Kamis (9/8/2018)  menyatakan bahwa harus ada usulan yang kongkrit dalam rangka mengatur susu segar dalam negeri melalui regulasi yang lebih tinggi dari yang ada saat ini.

Sementara itu, pengamat sektor peternakan Rochadi Tawaf juga berpendapat bahwa sejak awal, Perpres dinilai dapat menyelesaikan berbagai persoalan susu segar dalam negeri yang dinilai begitu kompleks.

"Tanpa regulasi yang kuat, peternak lokal tidak akan bisa hidup," katanya.

Ia juga berpendapat bahwa dengan adanya rasio yang jelas dan diatur terkait dengan kewajiban industri dan importir untuk bermitra dan menyerap susu segar peternak domestik, maka hal itu dinilai bisa meningkatkan kualitas dan produksi susu dalam negeri.

Sebagaimana diketahui, Dewan Persusuan Nasional memperkirakan bahwa produksi susu segar pada 2018 relatif akan sama dengan 2017.

Hal tersebut antara lain karena beban yang semakin besar yang harus ditanggung peternak dalam sejumlah aspek seperti terkait permasalahan pakan ternak.

Terkait dengan ternak, Kabag Program dan Anggaran Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) M Nasir Rofiq di Bojonegoro, beberapa waktu lalu, menyatakan bahwa defisit daging sapi yang paling tinggi terjadi pada 2015 yaitu 89,18 ribu ton.

"Defisit ini menjadi peluang untuk terus meningkatkan pengembangan budi daya sapi potong khususnya pada skala rumah tangga," ujarnya dan menyatakan, usaha peningkatan ternak skala rumah tangga akan membawa perubahan signifikan.

Bisnis ternak sapi potong skala rumah tangga telah marak digerakkan dengan cara konvensional, lanjutnya, sehingga peternak sapi potong kelas rumah tangga dinilai mampu mengembangkan usahanya dengan keuntungan yang memadai.

Teknologi budi daya ternak sapi potong yang dapat diaplikasikan adalah teknologi reproduksi, kesehatan ternak, dan pengolahan bahan pakan berbasis sumber daya lokal.

Menurut dia, sasaran kegiatan yang akan dicapai adalah peningkatan wawasan peternak mengenai tata laksana budi daya ternak sapi potong yang baik sehingga dapat meningkatkan produktivitasnya. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PT JIEP Segera Hadirkan Salah Satu Masjid Terbesar di Jakarta Timur

Sabtu, 04 Mei 2024 - 04:17 WIB

PT JIEP Segera Hadirkan Salah Satu Masjid Terbesar di Jakarta Timur

PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) menggelar seremoni peletakan batu pertama (groundbreaking) Pembangunan Masjid JIEP Jayakarta yang akan menjadi salah satu Masjid terbesar di Jakarta…

Moshiro Hadir di BeautyFest Asia di Lima Kota

Sabtu, 04 Mei 2024 - 04:06 WIB

Moshiro Hadir di BeautyFest Asia di Lima Kota

Festival kecantikan terbesar di Asia Tenggara, BeautyFest Asia 2024. Tahun ini, BeautyFest Asia siap memukau para penggemar kecantikan di lima kota! Acara perdana dimulai di hotel bergengsi…

Tim Bank Mandiri Singapura

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:48 WIB

BMSG Lanjutkan Komitmen Keberlanjutan Bank Mandiri di Mancanegara

Bank Mandiri Singapura (BMSG) baru-baru ini menyelenggarakan acara bertajuk “BMSG on Preference“ mengusung tema “Elevating ESG Impact,“ acara perdana ini bertujuan meningkatkan kesadaran,…

Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman Memasuki Panen Raya 2024

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:36 WIB

Alhamdulilah! Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman

Jakarta - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) memastikan stok beras di Jakarta dinyatakan aman memasuki panen raya.

(kiri ke kanan) Direktur Network & IT Solution Herlan Wijanarko, Direktur Wholesale & International Service Bogi Witjaksono, Direktur Strategic Portfolio Budi Setyawan Wijaya, Direktur Digital Busines Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur Utama Ririek Adriansyah, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Heri Supriadi, Direktur Human Capital Management Afriwandi, Direktur Group Business Development Honesti Basyir, dan Direktur Enterprise & Business Service FM Venusiana R

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:12 WIB

Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023 di Jakarta pada Jumat (3/5). Rapat menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp17,68 triliun…