KPAI: Eksploitasi Seksual Anak Masih Marak

Oleh : Herry Barus | Kamis, 07 Juni 2018 - 13:04 WIB

Ilustrasi Eksploitasi Anak (Ist)
Ilustrasi Eksploitasi Anak (Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia menyebutkan eksploitasi seksual anak masih marak, terbukti dalam sebulan terakhir ada beberapa kasus perdagangan anak, sebut saja Bunga (16), asal Kota Bekasi yang di jual ke Papua, kemudian Luna (15) dan Leni (16), asal Kabupaten Malang dengan tujuan Papua juga, terakhir Tuti (15) yang dieksploitasi ibu kandungnya untuk tujuan prostitusi di Blitar.

Komisioner Bidang Trafficking dan Eksploitasi KPAI Ai Maryati Solihah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (6/6/2018) mengatakan tujuan menjual gadis ke Papua patut dipertanyakan kepada para pelaku, sebab dua peristiwa di atas harus mampu menjelaskan bahwa trend daerah tujuan ke Papua tergolong baru untuk trafficking dengan tujuan prostitusi.

"Hal ini menandakan adanya pergeseran pemesanan dari yang biasanya kota besar menjadi daerah yang jauh dan sulit dijangkau transportasi seperti pada umumnya," kata dia.

Untuk kasus Luna dan Leni KPAI mengapresiasi Polda Papua yang telah sigap dalam mengamankan korban dan mengembalikannya ke Kabupaten Malang.

Untuk itu KPAI juga meminta adanya perhatian khusus pada Kepolisian Papua untuk meningkatkan pelayanan pada perlindungan anak korban trafficking di Papua.

Dalam kasus Bunga (16) asal Kota Bekasi, keluarga belum bertemu anaknya sampai saat ini karena pemulangan masih belum jelas. Padahal keluarga sangat mengharapkan kepolisian dan Gugus Tugas Trafficking Jawa Barat segera mengambil langkah untuk pengembalian Bunga.

"Dari keterangan Kepolisian, yang sudah mengamankan Korban dan Pelaku, gadis -gadis ini memang berniat bekerja sebagai pramusaji di cafe melalui informasi teman dan kenalannya," kata dia.

Namun, niat mereka kandas ketika harus menjadi pemandu lagu di tempat-tempat karaoke dan berakhir dengan harus melayani nafsu para hidung belang.

Dia mengatakan Luna dan Leni menjadi contoh nyata mereka melarikan diri dari lokasi prostitusi dan mengadu kepada pihak berwajib untuk segera kembali ke kampung halaman.

Oleh sebab itu dalam mencegah terjadinya perdagangan yang menyasar gadis muda ini harus diawali oleh informasi yang benar tentang tempat bekerja, pastikan tidak ada rekayasa dokumentasi yang justru akan menyulitkan diri sendiri.

Dia mengimbau masyarakat harus lebih berhati-hati dan mewaspadai apabila pada usia anak ada yang merekrut atau mengajak bekerja yang menyebutkan menjadi pemandu lagidi tempat-tempat hiburan demi untuk mencegah hal yang tak diinginkan sedini mungkin.

Peristiwa memilukan di Blitar dimana ibu kandung menjual anak gadisnya berkali-kali untuk kepentingan ekonomi harus segera ditindak.

"Orang tua akan mendapatkan pemberatan hukuman karena sebagai ibu sejatinya memberikan perlindungan dan mendidik anak-anaknya bukan sebaliknya menjadikannya budak seksual," kata dia.

Dalam hal ini orang tua berhadapan dengan Uu No 35/2014 tentang Perlindungan anak dengan ancaman 10 tahun penjara dan denda 200 juta rupiah.

Menurut dia kemiskinan kerap menjadi alasan terjadinya praktik eksploitasi hingga dilakukan oleh keluarga sendiri yang tega mengorbankan anak sendiri, padahal tidak ada alasan apapun yang membenarkan itu sehingga penegakkan hukum adalah jalan yang tetap harus ditegakkan demi keadilan dan perlindungan khusus pada korban anak.

KPAI meminta agar anak segera direhabilitasi baik fisik dan psikologisnya agar mendapat perlindungan secara optimal, karna pasti tidak mudah melewati penderitaan panjang dan diakhiri kehilangan keluarga yang harus mendekam dijeruji besi.

Untuk langkah selanjutnya KPAI akan melaksanakan pengawasan pada daerah tersebut di atas sebagai upaya memastikan upaya perlindungan anak dan pemenuhan keadilan pada anak.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Alfarisi Arifin, Direktur Utama Karubi Maru dan Enomoto Okuto, Kepala Koki Karubi Maru pada Pembukaan Gerai Kedua Karubi Maru Di Botani Square Mall Bogor

Jumat, 03 Mei 2024 - 14:15 WIB

Gandeng Koki Asli Jepang Karubi Maru Berikan Pengalaman Menyantap Yakiniku Dalam Jyubako

Hadirkan pengalaman baru dalam menyantap yakiniku di dalam kemasan Jyubako atau yang lebih dikenal dengan bento box Karubi Maru buka gerai keduanya di Botani Square Mall Bogor.

HINT Metaverse Eau de Perfume

Jumat, 03 Mei 2024 - 14:02 WIB

Kolaborasi HINT Dengan AI Technology Ciptakan Parfum Aroma Futuristik

HINT, brand parfum lokal yang menghadirkan inovasi parfum yang unik dan diinfus dengan teknologinya, kembali hadir dengan mengembangkan teknologi teranyar dengan menciptakan varian parfum terbaru, …

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 03 Mei 2024 - 13:32 WIB

Perjuangkan HGBT untuk Seluruh Sektor Industri, Menperin Agus Kirimi Kementerian ESDM Surat Evaluasi

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita kembali menegaskan, pihaknya bertekad untuk terus memperjuangkan agar kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dapat dinikmati oleh seluruh sektor…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 03 Mei 2024 - 13:28 WIB

Ekspansif Selama 32 Bulan, Menperin Agus: Industri Manufaktur RI Sehat Dan Solid

Fase ekspansi yang dicatat oleh industri manufaktur tanah air masih berlanjut sehingga memperpanjang periode selama 32 bulan berturut-turut. Ini berdasarkan laporan S&P Global, yang menunjukkan…

Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo

Jumat, 03 Mei 2024 - 12:55 WIB

Wamenparekraf Kisahkan Sosok R.A Kartini di Ajang The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism

The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific resmi dibuka oleh Director for Regional Asia and the Pacific, Director of the Regional Department for Asia…