Pengembangan Energi Terbarukan Fokus Kelayanan Bisnis
Oleh : Herry Barus | Jumat, 25 Mei 2018 - 15:00 WIB

Bambang Brodjonegoro (Foto/Rizki Meirino)
INDUSTRY.co.id - Jakarta- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa kerja sama pengembangan energi terbarukan di Indonesia harus berfokus pada sumber energi dan kelayakan bisnis.
Dalam peluncuran laporan tahunan kerja sama pembangunan Uni Eropa-Indonesia Blue Book 2018 di Jakarta, Kamis, Bambang menyinggung minat investor Eropa mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya dan tenaga angin, yang sebenarnya tidak cocok untuk diterapkan di Indonesia.
"Jujur sejauh ini, kami belum menemukan praktik yang baik untuk kedua sumber daya ini. Angin sebagai sumber tenaga pembangkit di Indonesia sangat terbatas, hanya ada di bagian selatan Sulawesi Selatan," kata dia.
Sementara tenaga surya, memilki biaya penyimpanan yang lebih tinggi dibandingkan batu bara, sehingga kurang dilirik oleh para pelaku industri kelistrikan di Tanah Air.
"Ini artinya kita perlu melihat lebih jauh di luar tenaga surya dan angin. Mungkin kita perlu lebih fokus mengembangkan tenaga air, panas bumi, dan biomassa," ucap Bambang.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan target bauran energi 23 persen pada 2025 sebagai bagian dari "Nationally Determined Contribution" (NDC) di bawah Perjanjian Iklim Paris 2015.
Kebijakan ini diharapkan membantu Indonesia mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030 dengan kemampuan sendiri dan sampai dengan 41 persen dengan dukungan internasional.
"Bagian dukungan internasional itu kami harapkan juga datang dari Uni Eropa, yang kami tahu memiliki komitmen tinggi dalam memerangi perubahan iklim," ujar Bambang.
Negara-negara Uni Eropa yang telah berhasil mengalihkan sumber energinya dari fosil ke energi terbarukan juga diharapkan mampu membantu mengembangkan energi terbarukan sesuai dengan kelayakan harga dan bisnis di Indonesia.
Data Bappenas menunjukkan hingga 2016, Indonesia telah mampu menurunkan 13,47 persen emisi gas rumah kaca.
Berbagai upaya untuk mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca akan terus dilakukan juga melalui manajemen lahan gambut dan kehutanan yang berkelanjutan, Bambang menambahkan. (Ant)
Baca Juga
Pendiri METI Desak Tunda Munas
Komisi VII DPR RI Dukung Pengembangan PLTS Atap dan Percepat Pengadaan…
Kunjungi Fasilitas Pengelolaan Sampah SIG, Kedutaan Besar Denmark…
Sebanyak 30 Lebih Inovator dan Startup Pamer Inovasi Energi Terbarukan…
Keren! Salah Satu Pabrik Tekstil yang Memproduksi Produk IKEA Beralih…
Industri Hari Ini

Kamis, 30 Juni 2022 - 13:30 WIB
RI Siap Akselerasi Bangun Ekosistem Industri Kendaraan Listrik
Indonesia tengah bersiap memasuki era kendaraan listrik, sesuai dengan tren global saat ini. Butuh sinergi berbagai pihak agar mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, pemerintah dan stakeholders…

Kamis, 30 Juni 2022 - 13:11 WIB
Menperin Agus Bagikan Potret Bersama Sahabat Lamanya Putra Mantan PM Jepang Tatsuo Fukuda
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengunggah sebuah momen duduk santai bersama anak mantan Perdana Menteri (Jepang) yaitu Tatsuo Fukuda.

Kamis, 30 Juni 2022 - 13:08 WIB
Tolong Disimak! Korlantas Polri Mulai Terapkan ETLE Kamera Handphone di Tiga Provinsi
Jakarta-kepolisian daerah (Polda) di Indonesia sudah menerapkan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) Mobile. Sebanyak tiga kepolisian daerah (Polda) telah menerapkan penindakan hukum berbasis…

Kamis, 30 Juni 2022 - 13:07 WIB
Bandara Internasional Batam DiharapkanSebagai Cargo Hub dan E-commerce
etua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi penandatangan MoU antara PT. BS Kargo Indonesia dengan PT. Bandara Internasional Batam dalam bidang e-commerce dan logistik. PT. BS Kargo Indonesia…

Kamis, 30 Juni 2022 - 13:05 WIB
Rasio Kepemilikan Mobil di RI Masih Rendah, Menperin Agus: Ini Potensi Luar Biasa
Japan Autoparts Business Forum yang digelar di Nagoya, Jepang, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan rasio kepemilikan kendaraan roda empat di Indonesia masih…
Komentar Berita