Tidak Mengobati Orang Sakit, Dokter Ini Jadi TSK Produksi Uang Palsu

Oleh : Herry Barus | Kamis, 19 April 2018 - 05:15 WIB

Uang palsu (Foto Dok Industry.cp.id)
Uang palsu (Foto Dok Industry.cp.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Seorang dokter umum berinisial AP (39) menjadi tersangka kasus tindak pidana kejahatan memproduksi dan mengedarkan mata uang palsu. Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Kombes Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan bahwa AP terlibat sindikat uang palsu karena terlilit utang.

"Alasannya dia terlilit utang. Sering didatangi debt collector yang menagih utang. Jadi AP butuh uang cepat," kata Kombes Daniel di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (18/4/2018)

Selain AP, polisi juga menangkap tiga tersangka lainnya yang terlibat dalam sindikat yang sama yakni AK (56 tahun), AD (62 tahun) dan AM (35 tahun).

"Mereka memiliki peran masing-masing, ada yang bagian mendesain, mencetak," katanya kepada awak media.

Kasus ini terkuak berawal dari informasi masyarakat yang melaporkan adanya sindikat yang menawarkan uang palsu.

Kemudian penyidik yang menyamar sebagai pembeli membekuk tersangka AP dan AK di halaman parkir Stasiun Gambir, Jakarta Pusat pada 16 April 2018.

Dalam penangkapan AP dan AK, penyidik menyita barang bukti yakni 600 lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu, satu ponsel, satu sepeda motor merek Honda Beat berikut STNK dan kunci motor.

Dari keterangan AP dan AK, penyidik melacak keberadaan tersangka lainnya sehingga pada 17 April, penyidik menangkap tersangka AD dan AM di Pandeglang, Banten.

"AD berperan sebagai pencetak uang palsu. AM membantu AD mencetak uang palsu," katanya.

Dalam sindikat ini terkuak bahwa tersangka AP bersama rekannya yang kini masih buron, memberikan modal sebesar Rp250 juta kepada AK dan AD. Setelah uang palsu dicetak, uang tersebut diserahkan kepada AK dan AP untuk diedarkan.

Uang palsu yang diproduksi jaringan ini yakni mata uang rupiah pecahan lima ribu dan 100 ribu. Selain itu sindikat ini juga mencetak mata uang asing palsu yakni dolar Singapura dan Brazil.

"Mereka cetak uang palsu bila ada yang memesan saja," katanya.

Daniel mengatakan sindikat ini sudah beroperasi sejak 2015 dan mengedarkan uang palsu di daerah Jawa Barat.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Rahasia Dapur Efisien: Kulkas Side by Side, Penyimpanan Luas dan Pilihan Terbaik untuk Keluarga Modern

Senin, 29 April 2024 - 06:38 WIB

Rahasia Dapur Efisien: Kulkas Side by Side, Penyimpanan Luas dan Pilihan Terbaik untuk Keluarga Modern

Setelah kembali dari liburan panjang, kebutuhan akan penyimpanan bahan makanan yang luas menjadi sangat terasa. Seringkali setelah berlibur, kita ingin kembali ke rutinitas sehari-hari dengan…

Groundbreaking Socia Garden (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Senin, 29 April 2024 - 06:00 WIB

Gelar Groundbreaking, Arrayan Group Bakal Serah Terima Unit Socia Garden Akhir Tahun 2024

Arrayan Group sebagai pengembang besar selalu serius dalam merealisasikan dan komitmen terhadap penyelesaian proyeknya. Bukti nyata ini ditandai dengan Groundbreaking tahap 1 di Cluster Tivoli…

Ketua Umum INKOWAPI, Sharmila Yahya

Minggu, 28 April 2024 - 20:03 WIB

INKOWAPI Siap Dukung Percepatan Pelaksanaan Program Makan Siang & Susu Gratis

Induk Koperasi Pengusaha Wanita Indonesia (INKOWAPI) mendukung percepatan pelaksanaan program makan siang dan susu gratis yang digagas Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029.

Baliho Dico Ganinduto

Minggu, 28 April 2024 - 18:54 WIB

Viral Baliho Dico Ganinduto Gubernur Jateng, Ini Kata Pakar

Sejumlah wilayah di Jawa Tengah 'dibanjiri' baliho hingga billboard yang menampilkan foto Bupati Kendal Dico Ganinduto. Hal tersebut membuat menarik perhatian seluruh masyarakat Jateng hingga…

Dukungan Lingkungan Penting bagi Produksi Gula, PT PG Rajawali II Gencarkan Kemitraan Tebu dan Salurkan Bantuan Fasilitas Umum bagi Desa Penyangga

Minggu, 28 April 2024 - 16:16 WIB

Dukungan Lingkungan Penting bagi Produksi Gula, PG Rajawali II Gencarkan Kemitraan Tebu dan Salurkan Bantuan Fasilitas Umum bagi Desa Penyangga

Indramayu – Upaya mendorong produktivitas gula perlu mendapat dukungan kolektif berbagai pihak, salah satunya dari masyarakat desa penyangga di sekitar perkebunan tebu dan pabrik gula. Pemberdayaan…