Industri Mamin, Otomotif, Eketronik Punya Potensi Tumbuh Besar

Oleh : Ridwan | Selasa, 21 November 2017 - 15:00 WIB

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto saat berkunjung ke Thai Auto Summit Group
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto saat berkunjung ke Thai Auto Summit Group

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Kementerian Perindustrian terus mendorong sektor-sektor industri agar terus menjaga momentum pertumbuhan di tahun-tahun ke depannya.

"Kemarin industri metal menjadi salah satu trigger. Tentunya industri metal ini bisa menjadi andalan yang berkelanjutan, apalagi kita punya basis sumber daya dan bahan bakunya ada. Investasinya kita akan dorong terus," ujar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Selain itu, lanjut Airlangga, industri makanan masih ada momentum untuk terus tumbuh. Kemudian, ke depan industri elektronik juga punya potensi tumbuh secara besar.

"Aplikasi internet of things (IoT) ini ikut mendorong industri elektronik terutama untuk peralatan sensor ataupun juga fasilitas manufacturing perlu ditingkatkan fasilitasnya," katanya.

Untuk menjaga tren yang fluktuatif, Menperin mengungkapakan, fluktuasi itu sesuatu hal yang biasa dalam suatu industri karena ada harga, komoditi, dan harga barang. Semakin banyak kita membuat barang yang ke arah hilir berarti ketergantungan terhadap komoditas semakin menurun.

"Fluktuasi tertinggi itu kan adanya di komoditi. Jadi tentu kita mengharapkan kalau industri semakin kuat di hilir maka tentu pendapatan negara akan lebih stabil," terang Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga menambahkan, ASEAN saat ini sudah menjadi bagian dari integrasi ASEAN Economy Community. Banyak negara-negara kawasan ASEAN yang bisa dimanfaatkan misalnya Tahiland dan Vietnam untuk bisa dijadikan benchmark industri Tanah Air.

Airlangga mencotohkan, industri otomotif Thailand misalnya, mereka banyak buat komponen industri otomotif, sedangkan Indonesia banyak model dan punya pasar domestik yang lebih kuat dari Thailand.

"Kemudian, industri elektronika dan makanan mereka cukup pesat, nah ini yang harus kita pelajari. Kalau sinergi antara Indonesia dan Thailand dimaksimalkan, daya saing industri kita akan semakin meningkat," tuturnya.

Sedangkan Vietnam, lanjutnya, banyak orang perusahaan Indonesia investasi di hilirnya. Ada lebih dari 50 perusahaan indonesia investasi di vietnam. Kemudian industri makanan kita juga sudah membuat produk yang digemari di negara tersebut. Sehingga kedepannya, pertumbuhan hilirisasi industri akan terus ditingkatkan agar Indonesia bisa ekspansi di negara-negara ASEAN.

"Kalau persaingan kan masing-masing negara bersaing. Yang paling penting bagaimana kita memanfaatkan kerja sama atau peluang yang ada untuk memperkuat industri nasional kita dan memperkuat pasar kita," tutupnya.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pembukaan kantor baru Thermo Fisher Scientific

Rabu, 24 April 2024 - 17:50 WIB

Ekspansi di Asia Pasifik, Thermo Fisher Scientific Buka Kantor di Jakarta dan Jalin Kemitraan Baru

Perusahaan menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan National Battery Research Institute dan Mandaya Hospital Group sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di Indonesia