Penurunan Suku Bunga KUR Jadi Stimulus Buat Pertumbuhan Ekonomi

Oleh : Herry Barus | Senin, 23 Oktober 2017 - 18:58 WIB

Praktisi ekonomi William Henley dari Indosterling Capital (Foto ist)
Praktisi ekonomi William Henley dari Indosterling Capital (Foto ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Rencana pemerintah untuk menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun depan dinilai positif. Rencana ini diharapkan bisa menjadi stimulus untuk pertumbuhan perekonomian pada masyarakat lapisan bawah sekaligus juga mendukung tumbuhnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Secara sederhana, semakin rendah tingkat suku bunga, maka tingkat pengembalian ke bank maupun lembaga penyalur KUR pun semakin kecil. Efek lain yang berpotensi timbul adalah langkah ini akan semakin meningkatkan jumlah pelaku UMKM," kata pemerhati ekonomi dari Indosterling Capital, William Henley, di Jakarta, Senin (23/10).

Pernyataan William ini berkaitan dengan rencana Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah untuk menurunkan suku bunga KUR menjadi 7,0 persen efektif per tahun atau turun 2 persen dari bunga yang berlaku pada tahun ini. Menurut dia, penurunan suku bunga ini sangat sejalan dengan pidato Presiden Joko Widodo pada peringatan HUT Kemerdekaan ke-72 RI yang menyatakan penyaluran KUR menjadi instrumen dalam merangsang perekonomian di masyarakat lapisan bawah.

Berdasarkan data resmi pemerintah dari Kemenkop-UKM dan Badan Pusat Statistik, William mengungkap, hingga kini jumlah pelaku UMKM sudah hampir mendekati 60 juta. Perinciannya 59.267.759 unit usaha mikro atau sekitar 99 persen, usaha kecil sebanyak 681.522 unit atau 1,15 persen, usaha menengah sebanyak 59.263 unit atau 0,10 persen, dan usaha besar sebanyak 4.987 unit atau 0,1 persen.

Namun, pria yang akrab disapa William Botax ini menyatakan, langkah penurunan suku bunga ini belum serta merta akan efektif menjangkau seluruh pelaku UMKM. Masalah penyaluran KUR kepada pelaku UMKM, kata dia, tidak hanya soal suku bunga. "Ada masalah yang jauh lebih penting dan hingga sekarang masih mereka temui. Masalah-masalah ini yang harus diatasi pemerintah, tentunya beserta bank dan lembaga penyalur KUR," ujarnya.

William menyebut masalah serius yang patut disikapi adalah persyaratan berupa penyertaan agunan. Ia menyadari bahwa pelaku UMKM identik dengan kualitas usaha yang tidak bankable. Namun, lanjutnya, hal ini jelas bertentangan dengan praktik pelaksanaan KUR di masyarakat. "Masih saja pelaku UMKM ini diminta untuk menyertakan agunan. Tampak jelas ada ketakutan bank yang diberi amanah pemerintah menyalurkan KUR," ujarnya.

Padahal berdasarkan fakta lapangan, ia menemukan rasio kredit bermasalah KUR itu amat sangat rendah. Sebagai gambaran pada tahun lalu, rasionya hanya 0,37 persen. Sedangkan rasio kredit bermasalah perbankan secara umum mencapai 3,1 persen.

"Untuk mengatasi masalah semacam ini tidaklah sulit. Perbankan bisa dengan cermat mempelajari model bisnis yang diusung pelaku UMKM beserta prospek ke depan. Jika ini dilakukan dengan cermat, niscaya kredit macet jauh panggang dari api," paparnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi emas. (Ulrich Baumgarten/Getty Images)

Sabtu, 04 Mei 2024 - 09:58 WIB

Analisa Harga Emas Tahun 2024: Menyentuh Tempat Tertinggi

Tahun 2024 diprediksi menjadi tahun yang menarik bagi pasar emas. Dengan beberapa analis dan sumber berbagai institusi memperkirakan harga emas akan mencapai tingkat yang belum pernah terjadi…

Presiden saat meresmikan Bendungan Tiu Suntuk NTB

Sabtu, 04 Mei 2024 - 07:56 WIB

PTPP Selesaikan Proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II

PT PP (Persero) Tbk sebagai salah satu BUMN Konstruksi dan Investasi di Indonesia (“PTPP”) berhasil menyelesaikan pembangunan proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II dengan luas 464,63 Ha.

PT JIEP Segera Hadirkan Salah Satu Masjid Terbesar di Jakarta Timur

Sabtu, 04 Mei 2024 - 04:17 WIB

PT JIEP Segera Hadirkan Salah Satu Masjid Terbesar di Jakarta Timur

PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) menggelar seremoni peletakan batu pertama (groundbreaking) Pembangunan Masjid JIEP Jayakarta yang akan menjadi salah satu Masjid terbesar di Jakarta…

Moshiro Hadir di BeautyFest Asia di Lima Kota

Sabtu, 04 Mei 2024 - 04:06 WIB

Moshiro Hadir di BeautyFest Asia di Lima Kota

Festival kecantikan terbesar di Asia Tenggara, BeautyFest Asia 2024. Tahun ini, BeautyFest Asia siap memukau para penggemar kecantikan di lima kota! Acara perdana dimulai di hotel bergengsi…

Tim Bank Mandiri Singapura

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:48 WIB

BMSG Lanjutkan Komitmen Keberlanjutan Bank Mandiri di Mancanegara

Bank Mandiri Singapura (BMSG) baru-baru ini menyelenggarakan acara bertajuk “BMSG on Preference“ mengusung tema “Elevating ESG Impact,“ acara perdana ini bertujuan meningkatkan kesadaran,…