Permintaan Industri tekstil Nasional Tumbuh, Sritex Optimis Kinerja Akan Meningkat Hingga Akhir 2017
Oleh : Hariyanto | Rabu, 04 Oktober 2017 - 08:48 WIB

PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)
INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) optimistis kinerja perseroan hingga akhir 2017 akan meningkat seiring adanya pertumbuhan permintaan industri tekstil nasional. Direktur Utama SRIL, Iwan Setiawan Lukminto mengatakan, industri tekstil nasional secara keseluruhan masih akan terus mengalami peningkatan.
"Terlebih dengan mempertimbangkan adanya kecenderungan peningatkan biaya buruh di Tiongkok dan beberapa kendala perburuhan di Bangladesh, Indonesia jadi lebih disukai oleh para investor," kata Iwan di Jakarta, Selasa (3/10/2017).
Menurut Iwan, perseroan akan berupaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja dan kondisi keuangannya.
"Kami akan terus mengembangkan dan melakukan penelitian berteknologi tinggi sehingga menghasilkan produk unggulan yang mempunyai kemampuan seperti anti air, anti noda, anti api, anti-infrared, anti serangga, anti peluru, dan anti radiasi," jelasnya.
Selain itu, adanya penambahan kapasitas produksi terjadi pada hampir seluruh lini usaha seperti penambahan kapasitas spinning dari 1,2 juta mata pintal menjadi 1,5 juta mata pintal, penambahan kapasitas weaving dari 540 juta meter per tahun menjadi 600 juta meter per tahun, penambahan kapasitas produksi finishing dari 540 juta yard per tahun menjadi 660 juta yard per tahun, dan penambahan kapasitas produksi garmen dari 25 juta potong per tahun menjadi 39 juta potong per tahun.
Hingga semester I-2017, SRIL mencatatkan peningkatan laba periode berjalan 26 persen menjadi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$26,7 juta.
Seiring dengan peningkatan laba, penjualan SRIL tumbuh 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu dari US$371 juta menjadi US$400 juta.
"Untuk total aset SRIL hingga semester I-2017 meningkat 11,93 persen menjadi US$1 miliar, dibandingkan total aset periode yang sama tahun sebelumnya," jelasnya. Jakarta — PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) optimistis kinerja perseroan hingga akhir 2017 akan meningkat seiring adanya pertumbuhan permintaan industri tekstil nasional.
Direktur Utama SRIL, Iwan Setiawan Lukminto mengatakan, industri tekstil nasional secara keseluruhan masih akan terus mengalami peningkatan.
"Terlebih dengan mempertimbangkan adanya kecenderungan peningatkan biaya buruh di Tiongkok dan beberapa kendala perburuhan di Bangladesh, Indonesia jadi lebih disukai oleh para investor," kata Iwan di Jakarta, Selasa (3/10/2017).
Menurut Iwan, perseroan akan berupaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja dan kondisi keuangannya.
"Kami akan terus mengembangkan dan melakukan penelitian berteknologi tinggi sehingga menghasilkan produk unggulan yang mempunyai kemampuan seperti anti air, anti noda, anti api, anti-infrared, anti serangga, anti peluru, dan anti radiasi," jelasnya.
Selain itu, adanya penambahan kapasitas produksi terjadi pada hampir seluruh lini usaha seperti penambahan kapasitas spinning dari 1,2 juta mata pintal menjadi 1,5 juta mata pintal, penambahan kapasitas weaving dari 540 juta meter per tahun menjadi 600 juta meter per tahun, penambahan kapasitas produksi finishing dari 540 juta yard per tahun menjadi 660 juta yard per tahun, dan penambahan kapasitas produksi garmen dari 25 juta potong per tahun menjadi 39 juta potong per tahun.
Hingga semester I-2017, SRIL mencatatkan peningkatan laba periode berjalan 26 persen menjadi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$26,7 juta.
Seiring dengan peningkatan laba, penjualan SRIL tumbuh 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu dari US$371 juta menjadi US$400 juta.
"Untuk total aset SRIL hingga semester I-2017 meningkat 11,93 persen menjadi US$1 miliar, dibandingkan total aset periode yang sama tahun sebelumnya," jelasnya.
Baca Juga
Kemenperin Siap Fasilitasi Usulan Pengusaha Tekstil Sesuaikan Tarif…
Bahaya! Fenomena Thrift Shooping Pakaian Bekas Ancam Industri Tekstil…
TRIS Catatkan Kenaikan Penjualan Ekspor Sebesar 58,7% YoY di Kuartal…
Ekspansi BELL, Perluas Jaringan Hingga 10 Titik Penjualan
Keran Impor Kembali Dibuka, Industri Tekstil Nasional Terancam 'Gigit…
Industri Hari Ini

Sabtu, 25 Juni 2022 - 10:01 WIB
Melalui PT Rahyang Moolah Internasional, Rahyang Coffee dari Jawa Barat Mendunia
Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS), produk kopi Indonesia pada tahun 2021 mencapai lebih dari 774 ribu ton. Hal itu menjadikan…

Sabtu, 25 Juni 2022 - 07:59 WIB
Stunting, Anak Putus Sekolah dan Endapan Dana Pemda
SIMPANAN dana pemerintah daerah (Pemda) di bank yang mencapai Rp 200,75 triliun itu untuk apa dan mau diendapkan sampai kapan? Pertanyaan ini layak dikedepankan, karena pembangunan nasional…

Sabtu, 25 Juni 2022 - 07:45 WIB
Bandara Internasional Batam Resmi Kelola Bandara Hang Nadim Batam
Jakarta-Pada hari Jum’at, 24 Juni 2022 telah dilaksanakan penandatanganan serah terima pengoperasian Bandara Internasional Hang Nadim dari Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan…

Sabtu, 25 Juni 2022 - 07:38 WIB
Meriahkan HUT Jakarta ke 495, Jakkon Gelar Acara Bertajuk Merawat Budaya Lokal
Jakarta - Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Jakarta ke-495, PT. Jakarta Konsultindo menggelar berbagai acara antara lain dengan cara syukuran, doa Bersama, tumpeng mini dan nasi kucing,…

Sabtu, 25 Juni 2022 - 07:18 WIB
Gandeng MGM Bosco Logistics, Prima Food Solutions Jamin Produk Fresh Sampai ke Konsumen
Jakarta-Untuk memberi jaminan kesegaran produknya segar sampai ke konsumen, perusahaan manufaktur bakery dan pastry di Indonesia, Prima Food Solutions, pada Jumat (24/06/2022), menjalin kerja…
Komentar Berita