KPPU Ingatkan BMAD Bisa Jadi Proteksionisme Terselubung, Potensi Rugikan Industri Hilir

Oleh : Nina Karlita | Rabu, 28 Mei 2025 - 11:43 WIB

Gedung Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) (Kompas)
Gedung Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) (Kompas)

INDUSTRY.co.id - Jakarta — Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengeluarkan peringatan resmi kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengenai potensi dampak negatif dari rencana pengenaan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) atas produk benang filamen sintetik impor asal Tiongkok.

Dalam surat tertanggal 16 Mei 2025 yang ditujukan langsung kepada Menteri Perdagangan, KPPU menyatakan bahwa BMAD dapat mengganggu iklim persaingan usaha yang sehat dan berdampak buruk terhadap kelangsungan industri hilir di dalam negeri.

Kepala Biro Humas dan Kerja Sama KPPU, Deswin Nur, menyampaikan bahwa meskipun BMAD bertujuan melindungi industri dalam negeri dari praktik dumping, penggunaannya harus dilakukan secara proporsional dan transparan. Ia menekankan bahwa instrumen perdagangan seperti BMAD dapat berubah menjadi bentuk proteksionisme terselubung apabila tidak memiliki dasar yang kuat.

“Instrumen BMAD berpotensi menghambat masuknya pelaku usaha baru, menurunkan efisiensi, serta mengurangi pilihan bagi konsumen,” ujar Deswin.

Pernyataan KPPU ini sempat menuai respons dari Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta, yang menyebut sikap KPPU tersebut sebagai "aneh". Menurut Redma, BMAD merupakan langkah penting untuk melindungi produsen lokal dari praktik predatory pricing yang merugikan.

Namun, KPPU menegaskan bahwa langkah-langkah protektif sebaiknya selalu didampingi oleh analisis dampak persaingan dan dilakukan evaluasi berkala. Tujuannya adalah agar kebijakan tidak berubah menjadi hambatan struktural dalam pasar.
Ajakan untuk Dialog Terbuka

KPPU menyatakan kesiapannya untuk berdialog dengan kementerian teknis, asosiasi industri, dan pelaku usaha guna merumuskan kebijakan perdagangan yang adil dan seimbang.

“Kami mendukung hilirisasi industri benang filamen dalam negeri, asalkan tidak membatasi proses persaingan usaha yang sehat,” tambah Deswin.

Dalam rekomendasinya, KPPU meminta agar Kemendag dan Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) melakukan evaluasi ulang terhadap rencana kebijakan BMAD, termasuk memperjelas definisi produk yang dikenai serta mengkaji dampaknya terhadap struktur pasar dan keberlanjutan industri hilir.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Samsung Galaxy S25 Edge

Senin, 23 Juni 2025 - 08:04 WIB

Samsung Galaxy S25 Edge Resmi Hadir, Smartphone Tipis Berfitur Kamera 200MP dan Teknologi AI Tercanggih

Galaxy S25 Edge diluncurkan di Indonesia dengan desain 5,8mm super ramping, kamera 200MP, dan fitur Galaxy AI. Cocok untuk vlogger dan pembuat konten modern.

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf dan Menteri Tenaga Kerja, Yassierli mengadakan rapat terkait pemanfaatan balai Kemenaker dan penyusunan kurikulum Sekolah Rakyat di kantor Kemenaker, Jakarta, Jumat (20/6/2025). foto: Biro Humas Kemensos/ Andi Mukhlis

Senin, 23 Juni 2025 - 08:02 WIB

Titik Sekolah Rakyat Ditambah, Kemensos-Kemenaker Kolaborasi Manfaatkan Balai Latihan Kerja

Jakarta – Penyelenggaraan Sekolah Rakyat pada tahun ajaran pertama 2025/2026 akan ditambah tidak hanya di 100 titik. Untuk mendukung hal ini, Kementerian Sosial (Kemensos) berkolaborasi dengan…

Hello Jakarta Fest Launching Rebranding Call Name dan Logo Baru PT BANK DKI

Senin, 23 Juni 2025 - 07:50 WIB

Keren! Umumkan Call Name Baru Bank DKI Jadi Bank Jakarta, Gubernur DKI Jakarta: Ini Langkah Strategis Transformasi Menuju Bank yang Kuat, Sehat dan Berkelanjutan

Jakarta— Dalam momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-498 Kota Jakarta, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Pramono Anung, secara resmi mengumumkan perubahan call name Bank DKI menjadi Bank Jakarta,…

Bank Rakyat Indonesia Tbk saat memberikan hadiah ke Nasabah

Senin, 23 Juni 2025 - 07:36 WIB

Program Loyalty Poin Cashier 2025, BRI Bagikan Hadiah Mobil Listrik hingga Jam Tangan Pintar bagi Merchant

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pertumbuhan transaksi non-tunai melalui kanal Electronic Data Capture (EDC) dengan menghadirkan program Loyalty…

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung: Bank Jakarta Harus Profesional dan Siap IPO

Senin, 23 Juni 2025 - 07:27 WIB

Dunia Pasar Modal Menanti Bank DKI Melantai di Bursa, Gubernur Pramono: Kita Siapkan, Bank DKI Jakarta Harus Profesional dan Siap IPO

Jakarta– Saat acara peluncuran rebranding "call name" dan logo baru PT Bank DKI di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (22/6/2025), Gubernur DKI…