Kembali Telan Pil Pahit, Pembatasan Alokasi Gas Bikin Industri Keramik Berdarah-darah
Oleh : Ridwan | Jumat, 09 Mei 2025 - 08:10 WIB

Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
INDUSTRY.co.id - Jakarta – Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) sangat menyayangkan penerapan kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) melalui Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 76 Tahun 2024 untuk sektor 7 industri tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Pasalnya, industri keramik sepanjang bulan Januari – April 2025 kembali menelan pil pahit setelah PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menerapkan besaran presentase Alokasi Gas Industri Tertentu (AGIT) yang semakin turun baik di Jawa bagian Barat maupun Jawa bagian Timur.
“Industri semakin tertekan dengan besaran AGIT bulan April 2025 untuk industri HGBT di Jawa Barat sebesar 65,3% dan Jawa Timur sebesar 48,8%,” kata Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto saat ditemui di Tangerang (8/5).
Menurutnya, kebijakan semena-mena dari PGN tersebut telah menggerus daya saing industri keramik nasional, dimana industri harus berproduksi dengan rata-rata biaya gas naik menjadi lebih dari USD 8 MMBTU, artinya 15% lebih mahal dari kebijakan HGBT.
“Sangat disayangkan terlebih untuk Jawa bagian Timur yang seharusnya tidak ada kendala tentang supply gas namun diinfokan adanya gangguan di hulu yang membutuhkan waktu perbaikan sampai dengan bulan Oktober mendatang,” terangnya.
Oleh karena itu, Asaki mendesak agar pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM turun langsung untuk menengahi masalah defisit pasokan gas, karena industri tidak mungkin bertumbuh tanpa kelancaran pasokan gas.
“Industri juga tidak mungkin bisa bertahan hidup dengan harga regasifikasi gas sebesar USD 16,77 per MMBTU yang dikenakan oleh PGN,” tegas Edy.
Dirinya menyebut bahwa ketidakpastian supply gas dan mahalnya harga surcharge atau regasifikasi tentunya merusak iklim investasi dan kepastian berusaha di Indonesia, sehingga menggangu road map industri keramik nasional yang telah merencanakan ekspansi kapasitas dari 625 juta m2 per tahun menjadi 718 juta m2 per tahun di akhir tahun 2026, serta meningkatkan kapasitas produksi menjadi 850 juta m2 per tahun di tahun 2030.
Berdasarkan catatan Asaki, tingkat utilisasi industri keramik pada kuartal I tahun 2025 telah menunjukkan perbaikan atau meningkat ke level 75% disbanding rata-rata tahun 2024 yang berada di angka 65%.
“Kami (Asaki) di awal tahun 2025 memproyeksi tingkat utilisasi produksi keramik di level 85% setelah mendapatkan dukungan pemerintah yakni PMK BMAD, BMTP dan kebijakan SNI Wajib untuk keramik. Namun, dengan gangguan supply gas dari PGN membuat posisi industri keramik ‘Maju Mundur Kena’,” tutup Edy.
Baca Juga
Wamenperin: SNI Wajib Terbukti Ampuh Dorong Kinerja Industri Keramik…
Asaki Sambut Baik Perpres 46/2025, Untungkan Industri Dalam Negeri
Roman Rilis Designer Tile: Archipelago Series di Ajang ARCH:ID 2025,…
Hadir di ARCH:ID 2025, Niro Granite Pamer Tiga Produk Baru Ramah…
Asaki Usul Pemerintah Impor Gas dari AS Sebagai Langkah Win Win Solution
Industri Hari Ini

Senin, 23 Juni 2025 - 08:04 WIB
Samsung Galaxy S25 Edge Resmi Hadir, Smartphone Tipis Berfitur Kamera 200MP dan Teknologi AI Tercanggih
Galaxy S25 Edge diluncurkan di Indonesia dengan desain 5,8mm super ramping, kamera 200MP, dan fitur Galaxy AI. Cocok untuk vlogger dan pembuat konten modern.

Senin, 23 Juni 2025 - 08:02 WIB
Titik Sekolah Rakyat Ditambah, Kemensos-Kemenaker Kolaborasi Manfaatkan Balai Latihan Kerja
Jakarta – Penyelenggaraan Sekolah Rakyat pada tahun ajaran pertama 2025/2026 akan ditambah tidak hanya di 100 titik. Untuk mendukung hal ini, Kementerian Sosial (Kemensos) berkolaborasi dengan…

Senin, 23 Juni 2025 - 07:50 WIB
Keren! Umumkan Call Name Baru Bank DKI Jadi Bank Jakarta, Gubernur DKI Jakarta: Ini Langkah Strategis Transformasi Menuju Bank yang Kuat, Sehat dan Berkelanjutan
Jakarta— Dalam momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-498 Kota Jakarta, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Pramono Anung, secara resmi mengumumkan perubahan call name Bank DKI menjadi Bank Jakarta,…

Senin, 23 Juni 2025 - 07:36 WIB
Program Loyalty Poin Cashier 2025, BRI Bagikan Hadiah Mobil Listrik hingga Jam Tangan Pintar bagi Merchant
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pertumbuhan transaksi non-tunai melalui kanal Electronic Data Capture (EDC) dengan menghadirkan program Loyalty…

Senin, 23 Juni 2025 - 07:27 WIB
Dunia Pasar Modal Menanti Bank DKI Melantai di Bursa, Gubernur Pramono: Kita Siapkan, Bank DKI Jakarta Harus Profesional dan Siap IPO
Jakarta– Saat acara peluncuran rebranding "call name" dan logo baru PT Bank DKI di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (22/6/2025), Gubernur DKI…
Komentar Berita