Tingkat Kematian Rendah, Begini Perbedaan Gejala Virus HMPV, Influenza dan COVID-19
Oleh : Kormen Barus | Jumat, 17 Januari 2025 - 12:12 WIB

Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Kedokteran Praklinis dan Klinis BRIN, Telly Purnamasari Agus, menyampaikan bahwa virus Human Metapneumovirus (HMPV) termasuk dalam jenis safe limited disease atau penyakit yang bisa sembuh/FOTO BRIN
INDUSTRY.co.id, Jakarta –Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Kedokteran Praklinis dan Klinis BRIN, Telly Purnamasari Agus, menyampaikan bahwa virus Human Metapneumovirus (HMPV) termasuk dalam jenis safe limited disease atau penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya. Ia pun menyebutkan bahwa tingkat kematian HMPV lebih rendah dibandingkan dengan Covid-19. Hal itu disampaikannya dalam acara Media Lounge Discussion (MELODI) yang diadakan di Gedung BJ Habibie, Jakarta, Kamis (16/1/2025).
"Sebenarnya ini (HMPV;red) termasuk safe limited disease atau penyakit yang bisa sembuh sendiri tergantung pada daya tahan tubuh kita. Tapi kalau covid datangnya sangat akut mendadak dengan gejala-gejala yang lebih berat. Nah ini juga yang menjadi salah satu pembeda, tingkat morbiditasnya. Jadi tingkat kematian HMPV ini lebih rendah dibandingkan covid," sebutnya.
Namun demikian, Telly tetap meminta masyarakat waspada. Hal itu bisa dilakukan dengan melihat perbedaan gejala antara virus Human Metapneumovirus (HMPV), Influenza, dan COVID-19. Ia juga memberikan berbagai tips untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.
Telly menjelaskan bahwa HMPV biasanya menunjukkan gejala ringan, seperti demam ringan (di bawah 40 derajat Celsius), batuk, dan pilek. Menurutnya, gejala HMPV berkembang secara bertahap, dimulai dari infeksi ringan yang bisa menjadi berat jika terlambat diobati atau daya tahan tubuh lemah.
Meskipun HMPV sering menyebabkan gejala ringan seperti flu biasa, Telly mengingatkan bahwa penyakit ini bisa menjadi serius jika tidak ditangani. Ia menambahkan bahwa kondisi ini dapat berujung fatal, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis.
“Gejala awalnya seperti batuk, pilek, dan sakit tenggorokan. Namun, jika infeksi menyebar ke saluran pernapasan bawah, seperti bronkus atau paru-paru, itu bisa menyebabkan pneumonia atau bronkiolitis,” jelasnya.
Sementara itu, gejala influenza cenderung muncul tiba-tiba dengan demam tinggi dan nyeri otot. "Influenza sering kali membuat tubuh terasa sangat lelah, dan demam tinggi datang mendadak saat daya tahan tubuh menurun," tambahnya.
Berbeda dengan HMPV dan influenza, COVID-19 memiliki gejala khas, seperti anosmia atau hilangnya kemampuan penciuman. "Gejala ini tidak ditemukan pada HMPV maupun influenza, sehingga dapat menjadi indikator awal COVID-19," jelas Telly.
Selain perbedaan gejala, waktu munculnya penyakit juga menjadi pembeda. Masa inkubasi HMPV adalah 3-6 hari dan biasanya merupakan penyakit yang bisa sembuh sendiri jika daya tahan tubuh baik. Sedangkan COVID-19 cenderung muncul secara mendadak dengan gejala lebih berat dan tingkat kematian lebih tinggi dibandingkan HMPV.
"Sebenarnya ini (HMPV;red) safe limited disease atau penyakit yang bisa sembuh sendiri tergantung pada daya tahan tubuh kita. Tapi kalau covid datangnya sangat akut mendadak dengan gejala-gejala yang lebih berat. Nah ini juga yang menjadi salah satu pembeda, tingkat morbiditasnya. Jadi tingkat kematian HMPV ini lebih rendah dibandingkan covid," sebutnya.
Pencegahan Virus dengan PHBS dan Vaksinasi
Dalam kesempatan itu, Telly menyebutkan bahwa penularan HMPV sama seperti halnya Covid-19 salah satunya melalui droplet atau percikan air liur yang terjadi saat berbicara pada jarak kurang dari dua meter. Selain itu, bisa juga melalui kontak langsung atau permukaan yang terkontaminasi, seperti gagang pintu atau barang yang sering disentuh.
Oleh karena itu, Telly mengingatkan masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Ia juga menekankan pentingnya menjaga pola makan seimbang, istirahat cukup, dan menghindari diet ketat yang bisa menurunkan daya tahan tubuh.
Telly menekankan bahwa gaya hidup yang diterapkan selama pandemi COVID-19 sebaiknya tetap dilanjutkan. “Memakai masker sebenarnya bukan hanya karena pandemi COVID-19, tapi itu adalah kebiasaan baik yang bisa melindungi kita dari berbagai virus,” jelas Telly.
Selain itu, vaksinasi juga menjadi langkah pencegahan yang penting. “Walaupun HMPV belum memiliki vaksin khusus, kita sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19, influenza, dan pneumokokus. Vaksinasi ini dapat membantu memperkuat imunitas dan mencegah penyakit yang lebih serius,” tambahnya.
Bagi kelompok rentan, seperti lansia atau orang dengan kondisi medis tertentu, Telly menyarankan agar interaksi dengan tamu dibatasi. "Usahakan tamu mencuci tangan atau memakai masker sebelum berinteraksi," sarannya. (BRIN).
Baca Juga
Lesti Kejora dan Rizky Billar Dikaruniai Anak Kedua, Persalinan Lancar…
Tips Tampil Flawless Sepanjang Hari ala Ijfina Amalia, Konten Kreator…
CNI Berbagi Tips Investasi Kesehatan: Menjaga Imun Tubuh untuk Hindari…
Brawijaya IVF Center: Solusi Inovatif Program Bayi Tabung Bertaraf…
Bidik Pengakuan WHO, BPOM Blusukan ke Laboratorium Uji Klinis
Industri Hari Ini

Jumat, 07 Februari 2025 - 14:17 WIB
MILKU dan Alfamart Gelar Edutrip untuk Ribuan Anak, Kenalkan Pentingnya Bekal Seimbang
Dalam program edukasi MILKU Edutrip Alfamart, lebih dari 5.000 siswa dari berbagai SD mendapatkan edukasi mengenai konsep Isi Piringku, sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang yang dikeluarkan oleh…

Jumat, 07 Februari 2025 - 14:02 WIB
AdMedika Dukung Sanggar Sobokartti Semarang Lestarikan Warisan Budaya Indonesia
Dalam rangka meningkatkan kelestarian budaya Indonesia, serta mendukung terwujudnya Asta Cita, AdMedika yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), kembali melaksanakan…

Jumat, 07 Februari 2025 - 12:15 WIB
Perkuat ESG, BNI Pacu Pertumbuhan Pembiayaan Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus memperkuat komitmennya dalam menyalurkan pembiayaan di sektor hijau atau green banking sebagai wujud dukungan terhadap pembiayaan berbasis…

Jumat, 07 Februari 2025 - 10:45 WIB
Perkuat Inisiatif Berkelanjutan, Bluebird Targetkan Tambah 1.000 EV di Tahun Ini
Bluebird hingga 2024 telah berhasil mengurangi lebih dari 196.000 ton emisi karbon, dan sebagai #PeloporKenyamananPionirKeberlanjutan Bluebird targetkan penambahan sebanyak 1.000 kendaraan listrik…

Jumat, 07 Februari 2025 - 10:42 WIB
Kinerja Industri Manufaktur Terus Bertumbuh, Menperin Agus: Terbukti Jadi Tulang Punggung Perekonomian Nasional
Industri pengolahan nonmigas mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,75 persen sepanjang tahun 2024. Capaian ini naik dibandingkan tahun 2023 yang tumbuh sebesar 4,69 persen. Sektor manufaktur juga…
Komentar Berita