PMI Manufaktur RI Masih Kontraksi, Menperin Agus: Industri Butuh Dukungan Regulasi yang Tepat

Oleh : Ridwan | Selasa, 01 Oktober 2024 - 18:33 WIB

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia pada September 2024 meningkat tipis ke 49,2 dari 48,9 di bulan Agustus. Angka tersebut menunjukkan kondisi kontraksi seperti bulan sebelumnya.

Dalam rilisnya, S&P Global menyebutkan bahwa penurunan kinerja PMI utamanya menggambarkan penurunan bulanan pada output dan pesanan baru selama bulan September dan telah berjalan selama tiga bulan berturut-turut. 

Kondisi ini ditanggapi oleh perusahaan dengan mengurangi aktivitas pembelian mereka, memilih menggunakan inventaris, serta menjaga biaya dan efisiensi pengoperasian dengan sangat ketat.

Ekonomi dunia hingga akhir triwulan III 2024 ini memang masih mengalami perlambatan. Namun begitu, bila melihat beberapa negara peers, PMI manufakturnya menunjukkan kondisi industri yang ekspansi, meskipun mereka mengalami kondisi pasar global yang sama dengan Indonesia. 

Negara-negara yang masih berada di level ekspansi misalnya Filipina (53,7), India (56,7), dan Thailand meskipun sudah di border (50,4). 

“Meskipun ada sedikit kenaikan pada PMI manufaktur bulan September, namun kondisinya masih kontraksi. Agar bisa kembali ekspansif, sektor industri membutuhkan dukungan regulasi yang tepat dari berbagai Kementerian/Lembaga, sehingga industri dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (1/10).

Kebijakan-kebijakan yang dibutuhkan oleh sektor manufaktur di antaranya tindakan merevisi Permendag No. 8 Tahun 2024, Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Gas Bumi untuk Kebutuhan Domestik, dan Peraturan Menteri Keuangan terkait Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) ubin keramik impor dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) kain impor.

Bila diamati lebih mendalam, penurunan pesanan baru yang muncul sebagai hasil survei PMI manufaktur Indonesia pada September 2024 juga ditunjukkan oleh Indeks Kepercayaan Industri (IKI) edisi September 2024 yang baru dirilis Senin (30/9) kemarin.

Penurunan pesanan baru terjadi pada subsektor Industri Pengolahan Lainnya yang IKI-nya kontraksi. Subsektor tersebut mengalami penurunan pesanan, baik di luar negeri maupun dalam negeri.

Subsektor industri lain yang juga mengalami kontraksi IKI pada pesanan baru adalah industri pengolahan tembakau, tekstil, pakaian jadi, kayu, kertas, bahan kimia, komputer dan elektronik, serta jasa reparasi. Sembilan dari 23 subsektor industri pengolahan mengalami kontraksi IKI pada variabel pesanan baru di September lalu.

“Karenanya, kebijakan-kebijakan untuk mengendalikan masuknya barang ke Indonesia amat diperlukan. Saat ini kita terus berupaya menciptakan demand bagi produk dalam negeri, karena demand-nya ada namun pasar juga dibanjiri dengan produk impor,” pungkas Menperin.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Resmikan Kemitraan Bancassurance Astra Life & Bank Jasa Jakarta Kolaborasi untuk Kesejahteraan Finansial

Selasa, 08 Oktober 2024 - 18:19 WIB

Resmikan Kemitraan Bancassurance Astra Life & Bank Jasa Jakarta Kolaborasi untuk Kesejahteraan Finansial

Jakarta– PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) bersama PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) meresmikan kemitraan bancassurance yang sekaligus menandai kolaborasi yang solid dalam ekosistem bisnis grup…

kiri-kanan: Head Presales Multipolar Technology Liendra Heryadi, SVP Bank BTN Wahyudi Joko Santoso, Director Account Management FSI & Commercial Multipolar Technology Herryyanto, dan Presales IBM Hardware Multipolar Technology Herryyanto menjelaskan tentang pentingnya modernisasi aplikasi bisnis perusahaan kepada seminar Accelerating Digital Transformation: Modernizing Applications with IBM Infrastructure yang digelar oleh PT Multipolar Technology Tbk di Jakarta, Selasa, 24 September 2024

Selasa, 08 Oktober 2024 - 17:48 WIB

Multipolar Technology Tawarkan Infrastruktur Andal untuk Bantu Memodernisasi Aplikasi Perusahaan

Jakarta– Harus diakui bahwa teknologi berkembang sangat cepat. Contohnya di industri perbankan, apa yang kita rasakan saat ini sudah jauh lebih baik jika dibandingkan dengan 2-3 dekade lalu.…

Kasum TNI mewakili Panglima TNI memberikan pembekalan kepada peserta Executive Course Geopolitics, Geostrategy, Geoeconomics and Statecraft Cohort-7 Unhan RI TA 2024

Selasa, 08 Oktober 2024 - 17:38 WIB

Kasum TNI Berikan Pembekalan Pada Executive Course Cohort-7 Unhan RI

(Puspen TNI). Kasum TNI Letjen TNI Richard Tampubolon mewakili Panglima TNI memberikan pembekalan kepada peserta Executive Course Geopolitics, Geostrategy, Geoeconomics and Statecraft Cohort-7…

Selular Business Forum (SBF) Series

Selasa, 08 Oktober 2024 - 17:02 WIB

Berdampak Negatif Kepada Bisnis FTTH, Pelaku Industri Telekomunikasi Keluhkan Praktik RT/RW Net Ilegal

Dalam beberapa tahun terakhir, permasalahan praktik reseller jaringan internet mandiri berwujud RT/RW net ilegal kembali mencuat. Kalangan pelaku industri telekomunikasi yang menyediakan layanan…

Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS) bekerjasama dengan Naganaya Indonesia kembali mengelar National Cybersecurity Connect 2024 selama 2 hari dari 8-9 Oktober 2024 di Menara Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan.

Selasa, 08 Oktober 2024 - 16:40 WIB

Ketiga kalinya National Cybersecurity Connect 2024 Kembali Digelar

Jakarta-Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS) bekerjasama dengan Naganaya Indonesia kembali mengelar National Cybersecurity Connect 2024 selama 2 hari dari 8-9 Oktober 2024 di Menara Bidakara,…