Pengamat Politik Haidar Alwi: Potensi Kecurangan Pileg Lebih Besar Ketimbang Pilpres
Oleh : Kormen Barus | Selasa, 27 Februari 2024 - 09:38 WIB

Haidar Alwi bersama Presiden Jokow
INDUSTRY.co.id, Jakarta-Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi mengatakan bahwa Pileg memiliki potensi kecurangan yang lebih besar ketimbang Pilpres.
Sebab, proses penghitungan suara Pileg biasanya dilakukan pada malam hingga dini hari setelah proses penghitungan suara Pilpres.
Hal ini sesuai dengan Pasal 52 Ayat 2 PKPU Nomor 25 Tahun 2023 yang mengatur urutan proses penghitungan suara dilakukan secara berurutan mulai dari Pilpres, DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
"Pada siang hingga sore hari ketika penghitungan suara Pilpres dilakukan, masih banyak masyarakat yang ikut mengawasi, menyaksikan dan mendokumentasikan selain para saksi masing-masing calon, pengawas pemilu, aparat bahkan wartawan," kata R Haidar Alwi, Senin (26/2/2024) malam.
"Namun pada malam hingga dini hari saat penghitungan suara Pileg dilakukan, TPS makin sepi dan konsentrasi para pihak mulai menurun karena mengantuk dan kelelahan. Akibatnya dapat membuka celah yang lebih besar untuk terjadinya praktik kecurangan pemilu. Terlebih bila ada partai yang kekurangan saksi kemungkinan besar juga menjadi sasaran untuk dicurangi," jelas R Haidar Alwi.
Salah satu bentuk kecurangan Pileg yang sering terjadi adalah pencurian atau jual beli suara. Baik antar-caleg maupun antar-partai. Tidak mengherankan bila di satu sisi ada pemberitaan mengenai caleg kehilangan perolehan suara. Sedangkan di sisi lain ada caleg kaya raya atau caleg anak pejabat yang secara mengejutkan mendapat perolehan suara yang fantastis.
"Apalagi dengan parliamentary threshold atau ambang batas parlemen 4 persen, perolehan suara caleg partai kecil rawan diperjualbelikan," imbuh R Haidar Alwi.
Oleh karena itu, menurutnya, jika ada pihak-pihak yang merasa dirugikan bisa melapor ke Bawaslu, Gakumdu, DKPP dan Mahkamah Konstitusi. Karena dugaan kecurangan pemilu seharusnya dibawa ke ranah hukum, bukan ditarik ke ranah politik.
Kalaupun dipaksakan ditarik ke ranah politik melalui hak angket di DPR, pelaksanaannya harus dijalankan dalam kerangka representasi rakyat sebagaimana tertuang dalam Pasal 69 Ayat 2 Undang Undang MD3.
"Sekiranya hak angket hanya akan merepresentasikan sebagian kecil rakyat yang ada pada posisi kontra hasil pemilu, dikhawatirkan akan timbul gelombang keributan yang lebih besar dari kalangan rakyat yang pro terhadap hasil pemilu. Jangan sampai rakyat dikorbankan demi hasrat elit politik yang haus kekuasaan," papar R Haidar Alwi.
Hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) merepresentasikan 83,6 persen rakyat puas terhadap penyelenggaran pemilu dan 76,4 persen menyatakan pemilu telah berlangsung jurdil.
"Artinya, kalangan rakyat yang dijadikan representasi hak angket hanya sebagian kecil saja. Meskipun partai-partai pengusul jumlah kursinya di DPR lebih besar," ungkap R Haidar Alwi.
Selain itu, hak angket sebagai pelaksanaan fungsi pengawasan DPR mengenai ada tidaknya pelanggaran peraturan perundang-undangan dalam pemilu, juga dinilai tidak tepat jika ditujukan hanya untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pilpres tanpa menyertakan Pileg.
"Bilamana hak angket dilakukan secara parsial, Pilpres saja misalnya, maka motifnya semakin patut untuk kita pertanyakan. Keduanya sepaket dalam peraturan perundang-undangan maupun dalam pelaksanaannya," pungkas R Haidar Alwi.
Baca Juga
Polri Berperan Strategis Mewujudkan Swasembada Jagung Nasional dan…
Haidar Alwi: McKinsey Sudah Hitung Defisit Global, Indonesia Harus…
Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat ASEAN…
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Raih Penghargaan Bersejarah…
BSMI Kirim EMT ke-3 untuk Gaza, Fokuskan Misi pada Terapi Stem Cell…
Industri Hari Ini

Selasa, 05 Agustus 2025 - 21:59 WIB
Bee Hype Indonesia Siap Menjadi Pemain Global di Industri Kreatif Digital
Bee Hype Indonesia, agensi kreatif dan production house asal Jakarta, siap merambah pasar Asia dengan strategi digital cerdas, storytelling kuat, dan produksi konten kelas dunia.

Selasa, 05 Agustus 2025 - 19:24 WIB
Mahasiswa UNM Jajaki Dunia Global Lewat Edutrip ke Singapura
Komitmen Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis kembali ditunjukkan melalui penyelenggaraan program unggulan Edutrip Internasional: Dive Into Culture yang berlangsung mulai…

Selasa, 05 Agustus 2025 - 19:02 WIB
Toshiba Hadirkan Kulkas Pintar New Refrigerator Series, Jawaban Kebutuhan Rumah Tangga Modern
Toshiba resmi meluncurkan New Refrigerator Series, untuk pasar Indonesia. Kulkas ini hadir sebagai solusi modern bagi keluarga masa kini dengan membawa kombinasi kapasitas besar, teknologi pintar,…

Selasa, 05 Agustus 2025 - 19:01 WIB
BWI: Gerakan Wakaf Bisa Entaskan Kemiskinan
Badan Wakaf Indonesia (BWI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025 mengusung tema Gerakan Indonesia Berwakaf: Meneguhkan Asta Cita Menuju Indonesia Emas di Jakarta pada 5-7 Agustus 2025.…

Selasa, 05 Agustus 2025 - 17:58 WIB
Pasar Properti Tangerang Terus Bersinar, LPKR Ekspansi Hunian dari Serpong hingga Makassar
Pasar properti di Tangerang semakin bergairah berkat infrastruktur dan permintaan tinggi. LPKR manfaatkan momentum dengan ekspansi proyek hunian di Park Serpong, Cikarang, hingga Tanjung Bunga…
Komentar Berita