Sumbang Devisa USD 12 Miliar, Menperin Optimistis Industri Tekstil dan Produk Tekstil Berdaya Saing

Oleh : Kormen | Sabtu, 22 Juli 2017 - 16:45 WIB

Industri Tekstil
Industri Tekstil

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Potensi pasar domestik maupun global untuk industri TPT masih terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan semakin tingginya permintaan akan kebutuhan tekstil non-sandang

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) mampu menyumbang devisa negara sebesar USD11,87 miliar atau 8,2 persen dari total ekspor nasional pada tahun 2016. Sementara itu, nilai ekspor sektor ini pada periode Januari-Mei 2017 sekitar USD5,11 juta atau naik 3,40 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebeiumnya.

Industri TPT dinilai dapat menjadi jaring pengaman sosial dengan menyerap tenaga kerja. Pada Januari-Mei 2017, terserap sebanyak 2,69 juta tenaga kerja di sektor TPT atau 17,03 persen dari total tenaga kerja industri manufaktur. Pada tahun2016, nilai investasi industri TPT mencapai Rp7,54 triliun.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan saat ditemui redaksi Industry.co.id dikantornya baru-baru ini , menyampaikan rasa optimis nya terkait potensi pasar domestik maupun global untuk industri TPT masih akan terus meningkat, seiring dengan pertumbuhan penduduk dan semakin tingginya permintaan akan kebutuhan tekstil non-sandang, semisal untuk kebutuhan rumah tangga dan furniture.

"Kami optimistis industri TPT nasional mampu berdaya saing global. Apalagi industri ini telah terintegrasi dari hulu sampai hilir dan produknya dikenal memiliki kualitas yang baik di pasar internasional,"ungkap Menperin.

Namun begitu, industri ini diakuinya, masih mengalami berbagai tantangan, salah satunya adalah kondisi permesinan yang mayoritas usianya sudah tua,terutama pada industri pertenunan dan perajutan.

Upaya peremajaan mesin dan peralatan industri TPT yang selama ini di lakukan, lanjut Airlangga, sebenarnya telah menunjukkan perkembangan yang positif, danperlu dilanjutkan dengan program akselerasi peningkatan daya saing yang lebih efektif dan terintegrasi.

Bahkan, menurutnya, paket-paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah sebaiknya bisa dimanfaatkan oleh dunia usaha terutama industri TPT, karena saat inilah situasi yang tepat untuk meningkatkan investasi.

Selain itu, Kemenperin terus gencar mengajak masyarakat Indonesia untuk menggunakan produk dalam negeri sebagai dukungan bagi pertumbuhan industri TPT nasional.

Apalagi, saat ini Kemenperin tengah menggodok regulasi khusus untuk industri padat karya berorientasi ekspor, di mana akan mengatur tentang pemberian insentif fiskal berupa investment allowance. Jadi, pelaku usaha akan mendapatkan diskon PPh yang harus dialokasikan untuk ekspansi usaha, jelasnya.

Sementara itu, ditemui ditempat terpisah, Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Achmad Sigit Dwiwahjono , mengatakan, selama tiga tahun terakhir, industri TPT nasional mengalami kontraksi dalam pertumbuhannya. Hal ini didorong oleh investasi baru maupun perluasan pabrik.

Nilai investasi industri TPT sampai triwulan I tahun 2017 untuk penanaman modal asing, mencapai USD174,51 ribuatau naik 17,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD147,92 ribu, ujar Sigit.

Kementerian Perindustrian terus berupaya meningkatkan kinerja industri TPT dalam negeri karena merupakan salah satu sektor yang diprioritaskan, pengembangannya sehingga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional. Sektor padat karya berorientasi ekspor ini ditargetkan dapat tumbuh sekitar 1,6-1,8 persen pada tahun 2017 atau naik dibanding tahun 2016 yang mencapai 1,2 persen.

Untuk itu, insentif yang diperlukan guna mendorong kinerja industri TPT antara lain penurunan tarif energi listrik dan gas, perlindungan pasar dalam negeri dari impor ilegal serta kemudahan akses penjualan ke dalam negeri serta insentif ekspor, kata Sigit.

Sigit mengatakan, produk domestik bruto (PDB) atas harga dasar berlaku untuk Industri TPTsampai dengan triwulan I tahun 2017 mencapai Rp35,98 triliun atau naik dibandingkan periode yangsama tahun sebelumnya sebesar Rp35,60 triliun. Pertumbuhan industri TPT pada triwulan I-2017 jugamengalami kenaikan sekitar 0,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016, tuturnya.

Menurut Sigit, tren kenaikan pertumbuhan produksi yang dialami industri tekstil dan pakaian jadi tersebut, dikontribusikan dari sektor skala mikro dan kecil dengan masing-masing menyumbang sekitar 7,96 persen dan 5,40 persen.
Hal ini menunjukkan industri skala mikro, kecil dan menengah menjadi pemasok utama untuk pasar dalam negeri, ujarnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Helikopter Carakal H-225M TNI AU Evakuasi 36 Orang Lansia Dan Anak Anak Dari Desa Terisolir

Selasa, 07 Mei 2024 - 05:59 WIB

Helikopter Carakal H-225M TNI AU Evakuasi 36 Orang Lansia Dan Anak Anak Dari Desa Terisolir

Helikopter Carakal H-225M TNI AU berhasil mengevakuasi 36 orang lansia dan anak-anak yang menjadi korban bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi…

Menhan Prabowo Subianto Gelar Acara Halal Bihalal dan Pengarahan Pegawai Kemhan

Selasa, 07 Mei 2024 - 05:36 WIB

Menhan Prabowo Subianto Gelar Acara Halal Bihalal dan Pengarahan Pegawai Kemhan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menggelar acara Halal Bihalal dan Pengarahan kepada sejumlah 1.000 pegawai Kemhan di Kementerian Pertahanan, Jakarta,

Dankormar Majenderal TNI (Mar) Endi Supardi Haditi Seminar Hardikal 2024

Selasa, 07 Mei 2024 - 05:02 WIB

Dankormar Majenderal TNI (Mar) Endi Supardi Haditi Seminar Hardikal 2024

Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla, CHRMP., CRMP. menghadiri Seminar Nasioal Peringatan Hari Pendidikan Angkatan Laut (HARDIKAL)…

Memasuki Hari ke Empat, Prajurit Martinir Terus Mencari Korban Bencana di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 - 04:53 WIB

Memasuki Hari ke Empat, Prajurit Martinir Terus Mencari Korban Bencana di Luwu

Memasuki hari ke empat banjir dan tanah longsor yang melanda Kecamatan Luwu Sulawesi Selatan sejak Jumat 3 Mei 2024, Prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut bahu membahu bersinergi dengan instansi…

Pelabuhan subholding Pelindo

Senin, 06 Mei 2024 - 22:21 WIB

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) akan mulai melakukan pengelolaan, pengembangan dan komersialisasi di Pelabuhan Benoa Bali sebagai pusat pariwisata maritim unggulan.