Film Biopik Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari untuk Mengingat Ketokohannya

Oleh : Herry Barus | Selasa, 27 Desember 2022 - 12:49 WIB

Dari kanan : Chandra Restu (Produser), Ensadi Djoko Santoso (Sutradara), Muhammadun (Kadisdikbud Prov Kalsel), Billy Boedjanger (Aktor Utama), Irfan Wijaya (Penulis Skenario).
Dari kanan : Chandra Restu (Produser), Ensadi Djoko Santoso (Sutradara), Muhammadun (Kadisdikbud Prov Kalsel), Billy Boedjanger (Aktor Utama), Irfan Wijaya (Penulis Skenario).

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan yang kemudian mempercayakan kepada PT. Expressa Pariwara Media Production House untuk memfilmkan jejak kehidupan beliau yang dalam sejarahnya mampu memperkuat keagamaan Kesultanan Banjar dan kerajaan-kerajaan Islam di sekitarnya. Syekh Arsyad tercatat dalam sejarah sebagai penggaggas Mahkamah Syar’iyah yang kemudian menjadi cikal bakal Pengadilan Agama saat ini di Indonesia.

Film tersebut diproduksi dalam rangka untuk mengingat kembali ketokohan ulama yang lahir pada 1710 dan meninggal 1812 tersebut di Kabupaten Banjar, Kalsel. Ulama yang lebih akrab disebutnya Datu Kalampaian tersebut ketokohannya tidak hanya masyhur di daerah Kalsel, namun juga di tingkat nasional hingga mancanegara.

Wakil Gubernur Kalsel H Muhidin menyampaikan apresiasi film Matahari dari Bumi Banjar tersebut akhirnya tayang.

"Jasa dan dedikasi beliau sangat besar bagi daerah ini dan negeri ini pada umumnya," kata Muhidin.

Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari adalah seorang tokoh ulama multi disiplin dari tanah Banjar. Kedalaman Ilmu agama dan Ilmu pengetahuannya mencakup aturan-aturan Fiqh maupun pengajaran ilmu Tasawuf.

Dengan kegigihannya beliau mampu mencerahkan masyarakat Banjar dari kurangnya literasi keagamaan berbahasa Melayu saat itu. Karyanya, khususnya Sabilal Muhtadin menjadi referensi pula bagi banyak negara tetangga. Kitab ini dikenal luas di kalangan kaum muslimin di kepulauan Nusantara, dan sampai saat ini masih banyak digunakan, khususnya di Kalimantan dan Sumatera.

Keahlian Ilmu Astronomi atau Ilmu Falak Syekh Arsyad saat memindahkan lokasi kiblat di salah satu masjid di Batavia serta mengukur kedalaman laut menjadi point penting dalam film layar lebar Biopic yang menggambarkan jejak rekam sejarah ilmu pengetahuan yang dimiliki Syekh Arsyad diluar ilmu keagamaan yang dikuasainya.

 

Kitab Sabilal Muhtadin karya Syekh Arsyad juga tersebar hingga Brunei Darussalam, Kamboja, Thailand dan Malaysia, bahkan tersimpan pula di berbagai perpustakaan besar di dunia Islam, seperti di Mekkah, Mesir, Turki dan Beirut.

Melalui kitab ini, Karel A. Steenbrink menyatakan bahwa Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari merupakan satu-satunya tokoh yang mengarang begitu luas dan sistematis di bidang fiqh dalam Bahasa Melayu. Didasarkan atas kecintaan dan kekaguman kepada Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, maka

Film Feature Panjang Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari ini dimainkan hampir keseluruhan pemerannya adalah putra-putri Kalimantan Selatan diantaranya melibatkan siswa sekolah Perfilman SMKN 2 dan SMKN 3 Banjarmasin untuk ikut Magang sebagai Crew Produksi Film. Melibatkan pula beberapa Zuriyat Syekh Arsyad sendiri baik sebagai pemeran film maupun sebagai narasumber. Begitupula Jajaran Instansi Pemerintahan Kalimantan Selatan ikut memeriahkan pada beberapa adegan film.

Proses riset dilakukan untuk naskah melalui pengumpulan data literasi maupun keterangan lisan serta pembahasan materi film melalui Focus Group Discussion (FGD) antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Akademisi dari berbagai disiplin Ilmu, Zuriyat dari Syekh Arsyad yang diadakan sebanyak tiga kali guna mendapatkan informasi seakurat mungkin.

Dengan permintaan khusus dari keturunan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari maka sosok beliau tidak ditampilkan dalam Film Biopic Islamic ini. Gaya perfilman Jean Luc Godard seorang Sineas Perancis Swiss menjadi referensi Sutradara dalam menggambarkan adegan film melalui Point Of View Sang Tokoh Utama.

Film Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari akan menampilkan pula Budaya asli dan keindahan alam Kalimantan Selatan dengan Geo Park Meratusnya diantaranya di Kawasan daerah Matang Keladan, Rian Kanan dan Loksado, serta Bumi Sholawat Kiram.

Film ini diharapkan mampu memberikan gambaran tentang pemikiran Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari kepada generasi muda sehingga lebih mengenal dan mencintai sosok ulama Banjar tersebut, sebagai tokoh panutan yang mampu menjadi penyemangat bagi generasi penerus untuk mengikuti jejaknya sebagai Ulama, ataupun menggeluti profesi lainnya dengan menghasilkan pikiran-pikiran inovatif serta mampu menjadi Problem solver di bidang keagamaan maupun Ilmu Pengetahuan Umum.

 

Bertindak sebagai Produser Film Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari produksi Expressa Pariwara Media Production House adalah Chandra Purnama Restu, Sutradara Ensadi Joko Santoso dan Zulkifli Anwar, dan Penulis Skenario Irfan Wijaya.

Dengan menghadirkan aktor Billy Boedjanger dan Asrul Dahlan serta Afrizal Anoda ikut memperkuat karakter Tokoh dalam film ini. Begitupula melibatkan pemain dan crew film putra – putri daerah Kalimantan Selatan seperti Yadi Muryadi, M. Syahriel dan Paman Birin (Dr. H. Sahbirin Noor, S.sos, M. H., Gubernur Kalimantan Selatan) beserta ASN Jajaran Instansi Kalimantan Selatan.

Film ini dibuat dalam waktu singkat lebih kurang memakan waktu 2 Bulan dan memakan biaya hingga 4 Milyar.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi pembayaran menggunakan PayLater

Kamis, 18 April 2024 - 17:39 WIB

Pinjol dan Paylater Marak, Perbankan Perlu Ubah Strategi Agar Kredit Mudah Diakses

Laporan terbaru dari Bank Indonesia (BI) tentang kredit nasional dalam Hasil Rapat Dewan Gubernur bulan Maret 2024 mengungkapkan adanya pertumbuhan kredit pada sektor perbankan sebesar 11,28%…

Kawasan Labuan Bajo – Tanamori

Kamis, 18 April 2024 - 17:23 WIB

Kabar dari Labuan Bajo! Pemda Mabar Rencanakan Pembangunan Poltekpar Negeri, Upaya Pemerintah Tingkatkan SDM Unggul

Labuan Bajo-Dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Labuan Bajo Flores, Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat bersama Badan Pelaksana…

Iluastrasi Investasi-images IST

Kamis, 18 April 2024 - 17:21 WIB

Catat! Ini 5 Tipe Investasi yang Cocok Berdasarkan Karakter

Investasi bisa menjadi salah satu cara untuk mewujudkan mimpi di masa depan. Namun dengan banyaknya pilihan investasi saat ini, perlu diingat bahwa setiap instrumen investasi memiliki keuntungan…

Allianz Life dan HSBC Indonesia Luncurkan Premier Legacy Assurance

Kamis, 18 April 2024 - 17:08 WIB

Allianz Life dan HSBC Indonesia Luncurkan Premier Legacy Assurance, Solusi Warisan Finansial Keluarga

PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) dan PT Bank HSBC Indonesia (Bank HSBC) kembali memperkuat kemitraan dan kanal distribusi bancassurance melalui peluncuran produk perlindungan…

Pameran umkm BNI di Singapura

Kamis, 18 April 2024 - 16:59 WIB

BNI Dukung UMKM Tembus Pasar Singapura di Pameran Indonesia in SG

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung UMKM Indonesia untuk go global.