YLKI: Tak Masuk Akal, Membandingkan Ancaman BPA pada Air Galon Bekas Pakai dengan Makanan Kaleng

Oleh : Wiyanto | Selasa, 20 Desember 2022 - 15:39 WIB

Ilustrasi air galon
Ilustrasi air galon

INDUSTRY.co.id-Jakarta - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, mengatakan sangat tidak masuk akal klaim di sosial media yang membandingkan konsumsi rutin minum air 8 gelas sehari dari galon bekas pakai dengan makan makanan kaleng yang justru lebih jarang dilakukan.

Kedua kemasan tersebut mengandung senyawa berbahaya Bisphenol A (BPA), tetapi minum dari galon bekas pakai justru jauh lebih berbahaya karena frekuensinya rutin setiap hari dan berakumulasi dalam tubuh manusia selama bertahun-tahun.

“Urusan keamanan untuk melindungi masyarakat seharusnya membuat pemerintah tanpa kompromi,” kata Tulus, di Jakarta (20/12). “Jika dibandingkan, bahaya kontaminasi BPA pada galon guna ulang justru 8 kali lebih besar daripada makanan kaleng, membandingkan keduanya saja sudah sulit diterima akal sehat.”

"Seperti sudah kami tegaskan sebelumnya, terkait keamanan pangan, negara sudah hadir dalam konstitusi yang mengatur berbagai produk regulasi, termasuk UU Perlindungan Konsumen, UU Pangan dan UU Kesehatan, PP Label dan Iklan Pangan,” kata Tulus.

“Sekarang ini, masyarakat butuh kemasan pangan berbahan baku plastik yang makin ramah terhadap lingkungan, dan memiliki standar keamanan bagi kesehatan yang makin tinggi,” katanya. 

Tulus mengatakan secara tegas, membandingkan ancaman kontaminasi BPA pada galon bekas pakai dengan makanan kaleng adalah perbandingan yang tidak masuk akal sehat atau mengada-ada.

“Manusia minum minimal 8 gelas setiap hari, bahkan ada yang lebih. Bayangkan, konsumen berada dalam kondisi terancam kontaminasi BPA minimal 8 kali sehari,” katanya.

“Minum air dari kemasan galon mengandung BPA jelas risikonya lebih tinggi dibandingkan dengan makanan kaleng,” kata Tulus.

“Labelisasi (peringatan bahaya BPA pada kemasan galon) justru memberikan kesempatan pada konsumen untuk mempertimbangkan, apakah mereka bersedia mengambil risiko terancam paparan senyawa BPA minimal 8 kali sehari, atau tidak. Jika konsumen tidak mempermasalahkannya, ya silakan,” katanya tegas.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) RI, Rizal E Halim, mempertanyakan maksud pihak-pihak tertentu yang mengklaim bahaya kontaminasi BPA pada galon guna ulang 8 kali lebih besar daripada makanan kaleng.

Justru, kata Rizal, melihat kebiasaan masyarakat minum air minimal 8 gelas (dari galon kemasan guna ulang) dalam sehari, maka diperlukan pengawasan yang lebih ketat. “Pengawasan (galon guna ulang) harus lebih ketat, ketimbang makanan kaleng,” katanya.

Menurutnya, sebenarnya semua makanan dan minuman yang berpotensi bahaya harus diawasi, tidak cuma makanan kaleng. Tetapi berbeda dengan yang lain, khusus air minum memang dikonsumsi paling dominan setiap hari, maka harus ada pengawasan lebih ketat untuk memastikan air minum itu sehat.

”Pengawasan perlu dilakukan untuk air dan kemasannya,” kata Rizal. ”Selain itu, konsumen harus bisa memilih mana kemasan air minum yang aman untuk dikonsumsi dan mana yang tidak aman."

Bahkan lebih jauh lagi, Rizal mengatakan agar dinas kesehatan dilibatkan untuk meregistrasi tempat pembelian air minum dalam kemasan. Dengan demikian, konsumen bisa memilih di mana tempat pembelian air minum yang aman untuk dikonsumsi.

“Misalnya, lokasi tempat pengisian air minum dalam kemasan galon guna ulang harus mendapatkan register dari dinas kesehatan setempat, " katanya.

Seruan kepada pemerintah untuk segera mengeluarkan aturan penggunaan galon bekas pakai juga dikeluarkan oleh aktivis Blood For Life, Valencia Mieke Randa. Sebagai wanita yang sudah memiliki anak, Valencia mengatakan ia sangat khawatir ketika minuman yang dikonsumsi jutaan keluarga di Indonesia ternyata tidak bebas dari bahaya kimia yang terkandung di dalam kemasannya.

Hingga saat ini, “Masyarakat tidak diberikan informasi berapa kali idealnya galon isi ulang bisa digunakan,” kata Valencia. “Jangan sampai masyarakat tidak mendapatkan air minum yang aman dan sehat dikonsumsi, padahal air minum adalah hal yang paling esensial bagi manusia.”

"Inilah pentingnya edukasi bagi masyarakat untuk semakin sadar akan pentingnya air minum yang sehat, dan semakin kritis dalam memilih air minum yang akan dikonsumsi untuk keluarga, " kata Valencia.

Valencia juga menekankan kepada masyarakat agar lebih teliti dan kritis dalam mencermati kebersihan dan keamanan air yang diminum. Kebiasaan ini menurutnya harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Wadah makanan dan minuman yang kita pakai juga harus benar-benar dipastikan aman dari zat-zat yang berbahaya seperti bahan kimia Bisphenol A (BPA),” kata Valencia.

"Sebagai ibu, saya tentu saja sangat peduli dengan segala hal yang berhubungan dengan kesehatan,” katanya.

“Dari informasi yang bisa dibaca di Google, banyak sekali air minum dalam kemasan menggunakan wadah yang masih mengandung bahan kimia BPA,” katanya. “Jika tidak sengaja terkonsumsi, maka risikonya bisa menyebabkan terjadinya penyakit jantung, kanker, kelainan organ hati, diabetes, gangguan otak dan gangguan perilaku pada anak kecil.”

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…