Dukung Hilirisasi Nikel, Kemenperin Teken MoU Dengan Huadi Nickel-Alloy untuk Program Pendidikan Vokasi Industri
Oleh : Hariyanto | Kamis, 25 Agustus 2022 - 15:10 WIB

Kemenperin Teken MoU Dengan Huadi Nickel-Alloy untuk Program Pendidikan Vokasi Industri
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pemerintah terus berfokus menjalankan kebijakan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di tanah air. Contoh suksesnya adalah hilirisasi nikel, yang telah meningkatkan ekspor besi baja hingga 18 kali lipat.
Pada tahun 2021, ekspor produk olahan nikel mampu menembus Rp306 triliun, yang melesat jauh dibanding capaian tahun 2014 sekitar Rp16 triliun Pemerintah menargetkan ekspor tersebut bisa menanjak lagi pada tahun ini di angka Rp440 triliun.
“Untuk menunjang sektor industri smelter nikel agar lebih porduktif dan berdaya saing, salah satunya diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten seperti operator alat berat,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Arus Gunawan di Jakarta, Rabu (24/8/2022).
Pada Senin (22/8/2022) lalu, BPSDMI Kemenperin dan PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dalam rangka pelaksanaan Program Kerja Sama Pendidikan Vokasi Industri Setara Diploma 1 (D1).
Kerja sama ini juga melibatkan salah satu unit pendidikan di bawah naungan BPSDMI Kemenperin, yakni Akademi Komunitas Industri Manufaktur di Bantaeng, Sulawesi Selatan.
“Program Setara D1 Operator Alat Berat akan diselenggarakan selama satu tahun di AK-Manufaktur Bantaeng dan lulusannya langsung ditempatkan bekerja dalam rangka meningkatkan daya saing industri,” jelas Arus.
Kepala BPSDMI menambahkan, guna mendukung industri dalam penyediaan tenaga kerja kompeten, pihaknya telah menyelenggarakan pendidikan tinggi pada beberapa jenjang, mulai dari Diploma sampai dengan Magister Terapan, termasuk program setara Diploma 1 kerjasama industri.
Pendidikan Setara D1 yang melibatkan industri ini dilaksanakan sebagai wujud nyata kerjasama antara pemerintah, institusi pendidikan dengan dunia industri.
“Melalui program ini diharapkan akan memperkecil competency gap antara dunia industri dengan dunia pendidikan yang akhirnya tercipta SDM industri kompeten tanpa adanya program retraining oleh industri,”imbuhnya.
Arus berharap program ini dapat mengatasi permasalahan SDM industri di Indonesia, yaitu besarnya jumlah pengangguran terbuka, tingkat angkatan kerja yang masih rendah, dan produktivitas tenaga kerja yang masih rendah.“Sebab, kebutuhan akan tenaga kerja industri hingga mencapai 600.000 orang setiap tahun,” sebutnya.
Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) Kemenperin, Restu Yuni Widayati mengungkapkan tujuan dari penyelenggaraan pendidikan D1 ini adalah membekali calon tenaga kerja dengan keahlian terapan atau keterampilan teknis yang diperlukan untuk bidang pekerjaan tertentu.
“Kegiatan ini diikuti oleh 48 orang sebanyak 2 kelas dengan jumlah peserta sebanyak 24 orang per kelas yang seluruhnya direkrut langsung oleh industri,” tuturnya.
Program Pendidikan Setara D1 Kerja Sama Industri ini juga merupakan bagian dari program Corporate University BPSDMI dalam mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang dual system dengan berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics), learning model berstandar global, dan mengembangkan kelas industri.
“Pada tahun 2021 lalu, Kemenperin telah memfasilitasi sebanyak 981 mahasiswa untuk mengikuti pendidikan yang tersebar di 21 kabupaten/kota di 11 provinsi,” tandasnya.
Direktur PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia Leonard Hadyanto dan Manager HR & HS PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia, A. Adrianti Latippa menyampaikan bahwa program ini merupakan hal yang ditunggu-tunggu karena sangat membantu proses pertumbuhan perusahaannya di Kabupaten Bantaeng.
“Tahun 2021, dua angkatan dengan dua program studi hasil kerja sama kami dengan BPSDMI Kemenperin telah kami serap 100% di perusahaan kami,” ungkapnya.
Baca Juga
Anak Perusahaan KRAS Segera Bangun WTP Konstruksi Baja 600 Liter/Detik
ISSC Optimis Industri Besi Baja Bakal Terus Bertumbuh Seiring Agresifnya…
Menteri Erick Thohir: BUMN Dukung Penuh Program Imigrasi di Tangan…
Konsumsi Baja Nasional Diproyeksi Capai 17,3 Juta Ton di 2023, IISIA…
Progress konstruksi Pabrik Feronikel Haltim Sudah Mencapai 98 Persen
Industri Hari Ini

Jumat, 27 Januari 2023 - 15:15 WIB
Tinjau Kawasan Waterfront Marina dan Puncak Waringin, Menteri Basuki: Manfaatkan dan Pelihara Dengan Baik
Dalam rangka persiapan ASEAN Summit 2023, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno,…

Jumat, 27 Januari 2023 - 15:04 WIB
Capaian Bantuan PSU Perumahan Tahun 2022 Lebihi Target, Naik 27.825 Unit Pada Tahun 2023
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan dalam mendorong kepemilikan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tidak…

Jumat, 27 Januari 2023 - 14:58 WIB
Menteri PANRB: Transformasi Penataan JF Kini Akomodasi Aspirasi Pejabat Fungsional
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mendorong transformasi pengelolaan jabatan fungsional (JF). Regulasi tentang JF telah melibatkan kementerian/lembaga…

Jumat, 27 Januari 2023 - 14:43 WIB
Capaian Bantuan PSU Perumahan Tahun 2022 Lebihi Target, Tahun Ini Naik 27.825 Unit
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan dalam mendorong kepemilikan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tidak…

Jumat, 27 Januari 2023 - 14:20 WIB
Bantu Pelanggan Seimbangkan Gula, Super Indo Luncurkan Indikator Kandungan Gula Pada Produk Minuman
Super Indo tunjukkan komitmennya untuk menjalankan bisnis yang lebih bertanggung jawab dengan Luncurkan Indikator Kandungan Gula pada produk minuman.
Komentar Berita