Ketum Asaki 'Curhat' ke Menperin Agus Soal Pasokan Gas di Jatim Hingga ODOL

Oleh : Ridwan | Rabu, 10 Agustus 2022 - 08:35 WIB

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Ketua Umum Asaki Edy Suyanto
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Ketua Umum Asaki Edy Suyanto

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) meminta pemerintah memastikan kelancaran pasokan gas untuk industri keramik di Jawa Timur (Jatim).

Pasalnya, selama ini pemenuhan pasokan gas untuk industri keramik di Jawa Timur hanya berkisar 60% dari kebutuhan.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Asaki Edy Suyanto saat sejumlah pimpinan asosiasi industri diundang Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Sejak tahun lalu diharapkan segera bisa teratasi dengan gas dari proyek Jembaran Tiang Biru, dimana selama ini pemenuhan gas hanya berkisar 60% dari kebutuhan," kata Edy.

"Tentunya hal tersebut sangat membebani biaya produksi dan daya saing industri keramik Jawa Timur, dimana rata-rata pembelian harga gas berada di atas USD 7,5/mmbtu," tambahnya.

Ia juga berharap ada kepastian supply gas dengan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk proyek-proyek ekspansi kapasitas baru yang akan mulai berproduksi di tahun ini dan 2023 mendatang.

Dalam pertemuan tersebut, Asaki juga berharap pemerintah mengkaji ulang rencana penerapan Over Dimension dan Overloading (ODOL) di tahun 2023.

Menurut Edy, hal tersebut akan memicu kenaikan biaya pengiriman keramik yang cukup signifikan dan secara otomatis akan menyebabkan kenaikan harga jual keramik minimal 10%.

"Hal tersebut tentunya akan semakin membebani daya beli masyarakat yang saat ini telah terganggu oleh inflasi dan dipastikan akan mengganggu daya saing industri keramik nasional di tengah derasnya produk keramik impor masuk ke pasar domestik," papar Edy.

Disisi lain, Asaki mengapresiasi langkah Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita atas kebijakan HGBT, IOMKI, SIINAS, Program P3DN, kegiatan Business Matching dan program substitusi impor.

Dikatakan Edy, regulasi tersebut hadir tepat waktu dan tepat guna, dimana kebijakan-kebijakan tersebut mampu secara efektif membantu industri bangkit lebih cepat dan bertumbuh lebih kuat.

"Kebijakan tersebut merupakan katalis positif yang memberikan gairah dan optimis baru bagi industri keramik nasional karena secara langsung ber-impact pada daya saing industri keramik yang terus membaik," terang Edy.

Asaki mencatat peningkatan utilisasi produksi keramik nasional sudah meningkat mencapai 75% di tahun 2021, dan 82% di semester I-2022. Sebelumnya, utilisasi produksi keramik nasional 'stagnan' di angka 60-65% pada periode 2015-2020.

Asaki juga melaporkan bahwa industri keramik telah merampungkan ekspansi kapasitas sebesar 15 juta m2 per tahun di tahun 2021, dan saat ini sudah masuk zona ekspansif dimana mulai tahun 2022 sampai dengan awal tahun 2024 ada tambahan kapasitas baru sebesar 74 juta m2 dengan total nilai investasi mencapai Rp5,5 triliun dan akan menyerap 5.000 tenaga kerja baru.

"Total peningkatan kapasitas baru dari tahun 2021-2024 mencapai 89 juta m2/tahun. Ini setara dengan 109% dari total angka impor keramik di tahun 2021, dimana diharapkan industri keramik nasional bisa menjadi tuan rumah yang baik di negeri sendiri dengan kemampuannya untuk mensubstitusi produk impor yang selama ini berasak dari Tiongkok, India dan Vietnam," tutup Edy.

Sebagai informasi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menggelar Rapat Terbatas (ratas) dengan para Ketua Asosiasi di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, 4 Agustus 2022 lalu.

Melalui pertemuan tersebut, Menperin Agus berharap memperoleh input dari para pelaku industri sehingga dapat merumuskan kebijakan yang tepat bagi upaya peningkatan daya saing dan produktivitas sektor industri dalam negeri, serta untuk mengantisipasi arah perkembangan ekonomi global.

Selain mendengar laporan para Ketua Asosiasi Industri, Menperin juga mengatakan sebuah kabar baik dimana di Triwulan I tahun 2022 sektor industri mencatat kinerja yang gemilang.

Hal tersebut menurutnya tetcermin dari nilai ekspor sektor industri yang mencapai sebesar USD51,49 Miliar.

"Nilai ini merupakan tertinggi di sepanjang periode tahun 2019-2022," ungkap Menperin Agus.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jumat, 29 Maret 2024 - 19:29 WIB

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jakarta-Pengelola usaha Warkop Digital memanfaatkan momentum pelaksanaan program sosialisasi Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang digelar Badan Perlindungan Pekerja…

Tzuyang

Jumat, 29 Maret 2024 - 18:42 WIB

Jadi Pilihan Youtuber Korea Mukbang, Langkah Awal Sambal Bakar Indonesia Go Internasional

YouTuber cantik asal Korea Selatan, Tzuyang, kembali melakukan aksi mukbang yang membuat heboh jagad dunia maya. Kali ini, perempuan berusia 26 tahun tersebut mukbang 28 menu di Sambal Bakar…

Dana uang tunai

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:58 WIB

Cuan di Bulan Ramadan, BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membayarkan dividen tunai senilai Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham kepada Pemegang Saham pada 28 Maret 2024. Seperti diketahui, sesuai dengan…

Dok. Kemenperin

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:05 WIB

Kemenperin Dorong Pelaku IKM Berperan Mengisi Potensi Pasar Kendaraan Listrik

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendukung percepatan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Salah satu upaya strategisnya adalah mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:56 WIB

Catat Kinerja Gemilang, Menperin Agus: Investasi Sektor Mamin Diminati Investor Nasional Dan Global

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sektor tersebut terhadap…