Metaverse, Dunia Virtual yang Digemari Gen Z
Oleh : Wiyanto | Sabtu, 14 Mei 2022 - 17:15 WIB

Gen Z menyukai metaverse
INDUSTRY.co.id-Jakarta - Metaverse kian populer. Teknologi 3D ini kerap diperbincangkan karena memungkinkan seseorang untuk mengalami dunia nyata melalui dunia virtual tanpa bingkai apapun.
Metaverse memiliki peluang yang tak terbatas hampir seluruh bidang, khususnya bisnis, ekonomi, pendidikan, IT, dan hiburan.
Kalangan modern terutama Gen-Z (generasi Z atau i-generation yang lahir antara tahun 1996- 2010) menikmati dunia virtual yang mendekati nyata tersebut. Sebenarnya, apa itu meteverse? Kata metaverse sendiri hingga kini belum bisa didefinisikan secara pasti. Seorang penulis kelahiran Maryland, Amerika, Neal Stephenson-lah yang pertama kali menciptakan istilah metaverse dalam novelnya 'Snow Crash' pada 1992.
Mudahnya, meteverse merupakan dunia virtual yang memungkinkan penggunanya saling terhubung. Selain bisa berkomunikasi, bekerja, bermain, antar pengguna juga dapat bertransaksi layaknya di dunia nyata. Metaverse adalah kombinasi dari beberapa elemen teknologi, termasuk virtual reality, augmented reality (AR), dan video. Kombinasi tiga teknologi tersebut memungkinkan penggunanya berada di dalam dunia digital bernama metaverse. Metaverse bisa berupa konser, konferensi hingga perjalanan virtual keliling dunia.
Agar bisa masuk di dunia virtual 3D ini, kita mesti mengenakan headset atau kacamata AR. Dunia ini digadang-gadang akan menjadi dunia virtual yang paralel dengan kehidupan nyata. Metaverse lebih banyak dinikmati Gen-Z lantaran generasi muda inilah yang sekarang lebih menikmati kehidupan di dunia virtual dan adanya tuntutan pengalaman digital yang tinggi.
Untuk mengetahui lebih rinci mengenai persepsi Gen-Z akan metaverse, Advisia bersama dengan WIR Global meluncurkan White Paper Project mengenai Metaverse. Di samping untuk mengulik persepsi Gen Z, project ini juga berupaya menjelajahi kegunaannya secara optimal, serta menghasilkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti bagi perusahaan. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel dari 194 responden berusia 18-24 tahun. penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 62,9% responden memiliki minat terhadap kepemilikan alat realitas virtual.
Sementara itu, 3,76% responden telah memiliki alat realitas visual. Dari hasil penelitian tersebut, terdapat 69,35% pemuda Indonesia yang disurvei menunjukkan sikap positif terhadap metaverse serta 65,81% di antara responden bersedia mengeluarkan uang untuk metaverse.
Sandy Permadi, Founder Advisia menyampaikan, pihaknya berharap agar perusahaan-perusahaan saat ini memanfaatkan respon positif kaum Gen Z terhadap metaverse tersebut dengan tepat. "Harapannya, mereka dapat melakukan penetrasi ke metaverse serta mengadopsinya dengan lebih tepat," ungkap Sandy.
Dengan banyaknya permasalahan yang ada, metaverse diharapkan dapat membawa kemajuan di berbagai sektor, termasuk real estate, pendidikan, layanan keuangan, ritel, hiburan, otomotif, berbagai barang konsumsi, dan lainnya.
Sandy mengimbuhkan, ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan masa depan yang sedang berkembang. "Di antaranya dengan melakukan penilaian ekstensif, menerapkan pendekatan berbasis fakta dan mengembangkan strategi untuk memasuki pasar metaverse, serta mengembangkan pengetahuan pasar dan keahlian operasional untuk memanfaatkan latar belakang demografi, teknis, dan hukum yang menguntungkan agar berhasil masuk ke metaverse," jabarnya.
Melalui hasil dari penelitian ini, Advisia dapat menjadi mitra terbaik untuk memastikan metaverse bisa memberikan hasil optimal bagi perusahaan maupun organisasi.
Baca Juga
Eco-Enzyme Indonesia Selesaikan Project Pertamanya Diawal Tahun 2022
Didatangi Tiga Anggota Kwartet Punakawan, Jaya Suprana Dibuat Menangis…
Inilah Sebaran Penerima Manfaat Ramadan 1443 H Dompet Dhuafa
Changemakers Nusantara Day: Pertemuan Akbar Ribuan Pembawa Perubahan…
UKSW Leaders Forum 2022, Nojorono Kudus Tekankan F.A.I.T.H untuk…
Industri Hari Ini

Selasa, 24 Mei 2022 - 14:30 WIB
5 Negara dengan Wisman yang Paling Banyak Mengunjungi Bali
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengungkapkan terdapat lima negara yang banyak menyumbang kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali yaitu Amerika Serikat, Australia, Inggris,…

Selasa, 24 Mei 2022 - 12:15 WIB
Tutup 130 Gerai, Starbucks Resmi Keluar dari Rusia
Setelah hampir 15 tahun, Starbucks Corp mengatakan pada Senin (23/5/2022) akan keluar dari pasar Rusia. Hal ini dikarenakan jaringan kopi bergabung dengan McDonald's Corp dalam menandai berakhirnya…

Selasa, 24 Mei 2022 - 12:00 WIB
Ketum IMI: 50 Motor Besar Siap Ikuti Wonderful Indonesia Motorbike IMI Touring 2022
Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo bersama Direktur Mobilitas Sepeda Motor IMI Pusat Joel D. Mastana dan jajaran Anpreso International mematangkan…

Selasa, 24 Mei 2022 - 11:50 WIB
Singgung Impor Vaksin! DPR Ini Ingatkan Pemerintah Perhitungkan Rencana Vaksinasi PMK
Jakarta-Anggota Komisi IV DPR RI Haerudin menekankan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk benar-benar memperhitungkan persiapan pelaksanaan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesia…

Selasa, 24 Mei 2022 - 11:48 WIB
Sejumlah Menteri Jokowi Secara Resmi Buka Paviliun Indonesia di Davos
Paviliun Indonesia yang diselenggarakan bersamaan dengan rangkaian kegiatan World Economic Forum (WEF) 2022 di Davos, Swiss secara resmi dibuka.
Komentar Berita