Pelaku Pasar Tradisional Capai 3,6 juta, Pintap Gercep Dukung Digitalisasi Pasar Tradisional Indonesia

Oleh : Kormen Barus | Senin, 18 April 2022 - 22:25 WIB

Ilustrasi pasar tradisional. (Foto: Sumut24)
Ilustrasi pasar tradisional. (Foto: Sumut24)

INDUSTRY.co.id, Jakarta – Pandemi menyisakan dampak di berbagai sektor, tidak terkecuali bagi perdagangan di pasar tradisional. Selama pandemi berlangsung di Indonesia, data menunjukan bahwa:

-    Omzet pedagang di pasar tradisional turun hingga 50%

-    Penurunan omzet tersebut terindikasi terjadi di 285 kabupaten dan kota Indonesia. Dampak tersebut sangat disayangkan mengingat pasar tradisional merupakan potensi besar untuk menopang perekonomian Indonesia. Potensi pasar tradisional tercemin dari:

-    Besarnya jumlah pelaku pasar tradisional di Indonesia sebesar 3,6 juta;

-    Sekitar 60-70% transaksi perdagangan retail terjadi di pasar tradisional;

-    Potensi  transaksi  di  pasar  tradisional  dapat  berkontribusi  hingga  60%  dari  Produk Domestik Bruto Indonesia3.

Potensi besar ini dapat dimanfaatkan ke depannya dan salah satunya adalah melalui peran digitalisasi pasar tradisional. Digitalisasi pasar tradisional akan sangat berperan dalam hal transaksi dan pembayaran serta dibutuhkan peran swasta dalam mewujudkannya4.

Menyikapi hal ini, PT Solusi Pintap Indonesia (Pintap); perusahaan berbasis layanan data dan produk B2B (business-to-business), turut serta mendorong pasar tradisional untuk bertransformasi secara digital. Pintap menghubungkan dan menyediakan lebih banyak peluang antara klien dengan lebih dari 10.000 5 komunitas dan atau pelaku pasar tradisional di Indonesia, seperti: warung, grosir, penjual lapangan, freelance motoris, dan komunitas ibu- ibu.

Dalam hal digitalisasi pasar tradisional, Pintap berupaya untuk selalu mewujudkan jaringan di pasar tradisional menjadi data dan aksi nyata. Hal tersebut dimungkinkan karena Pintap memiliki platform sendiri di sisi pasar tradisional sehingga dimungkinan untuk memperoleh data primer dalam hal transaksi dan atribusi.

Yunosuke Shigesato – Founder & Director PINTAP, menyatakan: Pintap memandang bahwa tantangan di ekosistem pasar tradisional adalah bagaimana menciptakan infrastruktur dan atau jalur untuk memonetisasi berbagai peluang dari hulu atau klien untuk disalurkan ke pelaku ekonomi kecil di berbagai daerah untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan beragam di Indonesia. Hal ini merupakan landasan kami dalam menciptakan 2 skema model bisnis ini:

•   Layanan Bisnis Berbasis Data (Software as a Service – SaaS) untuk Klien

Pintap membantu klien untuk melakukan lebih beragam aksi bisnis di pasar tradisional dengan mendukung analisis data dan dukungan dalam aksi penjualan dan pemasaran klien.

1 Asosiasi Pedagang Seluruh Indonesia – APPSI; 2021

2 Kementerian Perdagangan; 2021

3 Pintap Data

4 Kementerian Perdagangan Republik Indonesia; 2021

5 Per Maret 2022

•   Interaksi Langsung Pelaku Pasar Tradisional

Kami membantu klien untuk melakukan aksi langsung dalam ekosistem pasar tradisional.

Kami percaya bahwa komunitas pasar tradisional memiliki kekuatan. Kami terus berkontribusi untuk mencari sponsor yang membantu pertumbuhan komunitas usaha kecil dan menengah di Indonesia.”

Pintap mendukung dan menyambut baik peran penting klien untuk bekerjasama dan memadukan aksi sosial dan bisnis untuk mendukung para pelaku pasar tradisional. Melalui teknologi dan dan komunitas, Pintap akan selalu berpandangan ke depan untuk mencerahkan dan memberdayakan ekonomi kecil tradisional dengan menyediakan lebih banyak peluang kepada Klien dan pelaku pasar tradisional.

Pintap  adalah  perusahaan berbasis  layanan  data  dan  produk  B2B  (business-to-business) yang menghubungkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pintap mencerahkan dan memberdayakan pelaku pasar tradisional termasuk warung, grosir, motoris serta komunitas ibu rumah tangga untuk terhubung dengan klien dalam satu ekosistem digital kolaboratif. Silakan kunjungi www.Pintap.id untuk informasi lebih rinci.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…