BSI Siapkan 7 Kunci Akselerasi Perbankan Syariah

Oleh : Wiyanto | Kamis, 20 Januari 2022 - 20:04 WIB

Wakil Direktur Utama 2 PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Abdullah Firman Wibowo saat pemaparan materi Tantangan dan Peluang Bank Syariah dalam acara Seminar Nasional “Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah Pasca Pandemi Pada Tahun 2022” yang diselenggarakan BSI bersama Universitas Muhammadiyah Tangerang dan IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam).
Wakil Direktur Utama 2 PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Abdullah Firman Wibowo saat pemaparan materi Tantangan dan Peluang Bank Syariah dalam acara Seminar Nasional “Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah Pasca Pandemi Pada Tahun 2022” yang diselenggarakan BSI bersama Universitas Muhammadiyah Tangerang dan IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam).

INDUSTRY.co.id-Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus melakukan akselerasi dan inovasi untuk memperkuat pondasi bank syariah. Tujuh kunci akselerasi akan dibangun BSI dengan berbagai subtansi yang saling berkesinambungan.

Hal ini disampaikan Wakil Direktur Utama 2 PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Abdullah Firman Wibowo pada Seminar Nasional “Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah Pasca Pandemi Pada Tahun 2022” yang diselenggarakan BSI bersama Universitas Muhammadiyah Tangerang dan IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam).

Acara ini juga dihadiri oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang Ahmad Amarullah dan Sekretaris Jenderal DPP IAEI Indonesia Astera Primanto Bhakti.

Abdullah Firman Wibowo mengatakan BSI terus mengimplementasikan tujuh kunci akselerasi perbankan syariah yang harus kuat diantaranya 1) sisi IT dan digital, 2) peningkatan kapasitas SDM di seluruh elemen pegawai bank syariah sehingga mampu menjadi finansial konsultan bagi nasabah dan investor, 3) fokus membangun sektor ekosistem halal, 4) businesss model, 5) sinergi & kolaborasi, 6) dukungan dari segenap pemangku kepentingan, serta 7) literasi perbankan syariah.

BSI optimis bahwa keberadaan bank syariah menjadi energi baru yang memiliki tiga pilar kekuatan dan uniqueness, yakni prinsip bagi hasil yang membuat perbankan syariah resilence di tengah kondisi ketidakpastian, dan asset based financing yang memiliki underlying/ jaminan asset yang jelas sehingga dari sisi bank memiliki kekuatan dari sisi hukum dan akad. Serta ketiga, demand masyarakat yang tinggi untuk merasakan experience bertransaksi sesuai prinsip syariah.

Hal ini semakin dikuatkan oleh dukungan pemangku kepentingan melalui berbagai peraturan yang mendukung kemajuan ekonomi syariah di Indonesia. Diantaranya penerapan LKS Qonun Aceh, pilihan dan kebebasan yang diberikan terkait pengelolaan finansial untuk payroll maupun fasilitas pembiayaan konsumer bagi ASN, TNI dan POLRI.

Tantangan dan Peluang Perbankan Syariah

Industri perbankan syariah di Indonesia merupakan salah satu sektor yang memiliki peluang pertumbuhan menarik secara global. Hal ini semakin didukung dengan populasi 209,1 juta penduduk muslim di Indonesia dan potensi industri halal mencapai Rp 4,375 triliun.

Dari sisi kinerja keuangan, per September 2021 lalu perbankan syariah menunjukan kinerja positif. Indikator aset, pembiayaan, dan DPK perbankan syariah tumbuh positif diatas perbankan nasional. Diantaranya dari sisi asset tumbuh 12,24 %, pembiayaan tumbuh 7,48% serta DPK tumbuh 9,42%.

“Tantangan dan peluang perbankan syariah masih besar, namun demikian BSI optimis dengan memberikan literasi perbankan syariah yang baik, sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pihak, penguatan IT dan akselerasi digital yang kuat akan membuat masyarakat memilih perbankan syariah sebagai pilihan utama” ujar Firman.

Dia menambahkan BSI terus membuka dan mengembangkan bisnisnya sehingga harapannya mampu menjadi bank syariah yang universal, modern dan inklusif. Dengan berbagai strategi menjadi beyond organik dengan membuka peluang pertumbuhan anoraganik, beyond banking dengan membangun ekosistem ZISWAF serta menjadi beyond Indonesia yang menjadikan BSI siap di kancah global.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.