Refleksi 17 Agustus yang tidak Diundur

Oleh : Faufil Ismail | Selasa, 17 Agustus 2021 - 12:20 WIB

INDUSTRY.co.id - Negeri ini masih dicekik ribuan triliun hutang berbunga haram

Jika negeri ini telah mampu melunasi hutang itu

Silahkan teriak merdeka !

Jika belum mampu, lebih baik diam dan berfikir

Malu kita

 

Banyak anak negeri yang hanya jadi babu di negeri orang

Mereka, seringkali disiksa dan dianiaya

Jika negeri ini belum mampu memulangkan mereka

Memberi pekerjaan layak dan mensejahterakan

Jangan teriak merdeka !

Lebih baik diam dan berfikir

Malu kita

Negeri katulistiwa ini dihampari kekayaan alam yang luar biasa

Namun dikelola oleh orang lain

Rakyat hampir tak menikmatinya

Jika kekayaan alam ini belum bisa dikuasai negara

Jangan teriak merdeka !

Lebih baik diam dan berfikir

Malu kita

 

Kemiskinan dan pengangguran semakin meluas

Terasa berat untuk bisa hidup layak

Bahkan harga-harga terus merangkak naik

Ditambah pajak yang kian mencekik

Jika masih meluas kemiskinan

Jangan teriak merdeka !

Lebih baik diam dan berfikir

Malu kita

Anak negeri tengah terjerembab watak amoral

Narkoba meraja lela

Seks bebas liar menyasar siapa saja

Pornoaksi dan pornografi makin menggila

Jika anak bangsa masih amoral

Jangan teriak merdeka !

Lebih baik diam dan berfikir

Malu kita

Demokrasi korporasi mencengkran negeri ini

Keuangan yang maha kuasa

Korupsi menjadi budaya

Kolusi makin menganga

Kerugian uang rakyat tak terkira

Jika perilaku ini masih mewarnai bangsa

Jangan teriak merdeka !

Lebih baik diam dan berfikir

Malu kita

 

Luas negeri ini dipenuhi potensi sumber daya

Namun garam masih impor

Namun singkong masih impor

Jika negeri ini belum mandiri

Memenuhi kebutuhan bangsanya sendiri

Jangan teriak merdeka !

Lebih baik diam dan berfikir

Malu kita

 

Luas negara ini jutaan hektar

Namun lebih dari setengah dikuasai asing

Hingga rakyat tak lagi punya lahan luas

Berdesak-desakan di tanah yang sempit

Jika tanah negara belum mampu direbut kembali

Jangan teriak merdeka !!

Lebih baik diam dan berfikir

Malu kita

 

Malu kita

Tak berdaya

Tak Kuasa

Lumpuh di ketiak penjajah...Malu Kita...Malu Kita...

(Siapkan generasi yang ber iman, ber ilmu, ber amal.

Taufik Ismail: Seniman