Ya Ampun Miris dan Bikin Sedih! 50% Pedagang Warteg di Jabodetabek Gulung Tikar

Oleh : Ridwan | Minggu, 01 Agustus 2021 - 11:02 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Para pelaku usaha warung tegal atau warteg semakin tertekan di tengah pandemi, terutama selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) Mukroni di Jakarta (31/7/3021).

Jika ini terus berlangsung, terang Mukroni, maka semakin banyak pelaku usaha warteg yang gulung tikar.

Berdasarkan data yang dihimpun Kowantara, sekitar 50% pelaku usaha warteg di Jabodetabek sudah tutup. Mereka sudah kembali pulang kampung.

"Teman-teman semuanya mengeluh. Artinya, kalau ini terus berlangsung sebulan lagi maka bendera putih akan mereka kibarkan karena sudah hampir 50 persen yang tutup," terangnya.

Jika kondisi tidak membaik, maka jumlahnya bisa sampai 75 persen yang mengalami kebangkrutan di tengah pandemi. Solusi dari pemerintah seperti syarat sertifikat vaksinasi dan pembatasan waktu makan di tempat maksimal 20 menit, dinilai semakin menekan para pedagang warteg.

Pedagang warteg selama ini disebut selalu mengikuti anjuran pemerintah, termasuk selalu menjaga protokol kesehatan.

"Kita juga mengikuti, rakyat itu tahu dan apakah ada klaster warteg, tidak. Mereka kan juga menjaga. Kebijakan-kebijakan ini justru semakin membuat kita gulung tikar," tandasnya.