Percepat Penyaluran Dana Bergulir untuk Koperasi, LPDB-KUMKM Bakal Aktif Jemput Bola

Oleh : Ridwan | Selasa, 08 September 2020 - 20:36 WIB

INDUSTRY.co.id - Mataram - Pemerintah menegaskan akan terus bersama pelaku Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) melewati tekanan yang berat seperti pandemi covid-19 yang terjadi saat ini. 

Berbagai dukungan pembiayaan, intensif hingga hibah akan terus digulirkan pemerintah agar kebutuhan likuiditas KUMKM tetap terjaga dengan baik serta daya beli masyarakat tetap terjaga. 

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, dalam arahannya pada acara Bimbingan Teknis (Bintek) Pemberian Pembiayaan Dana Bergulir Syariah Dengan Dinas serta Pelaku UKM di Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (8/9/2020) secara daring. 

Teten mengakui bahwa di masa Covid-19 ini pelaku KUMKM menjadi salah satu pihak yang paling terdampak. 

Ia pun menyebut kegiatan usaha para anggota koperasi yang merupakan UMKM banyak yang berjatuhan sehingga kesulitan memenuhi kewajibannya kepada koperasi akibat modal kerjanya tergerus untuk kebutuhan konsumsi. 

Oleh sebab itu pemerintah menggulirkan berbagai kebijakan afirmatif untuk meminimalisir dampak buruk dari wabah tersebut. 

"Bagi UMKM yang unbankable yang belum pernah pinjam ke bank kita berikan hibah sebanyak Rp2,4 juta untuk 12 juta pelaku usaha mikro, kalau ada sisa anggaran di dana pemerintah dan dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) akan kita alihkan ke Bantuan Presiden Produktif untuk Usaha Mikro ini karena ternyata sangat efektif membantu mereka," papar Teten. 

Untuk koperasi, pemerintah telah memberikan tambahan modal kerja senilai Rp1 triliun yang akan disalurkan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM. Dengan dukungan fiskal ini koperasi-koperasi yang terkendala likuiditas selama pandemi bisa memanfaatkannya sehingga cashflow koperasi tetap stabil. 

Dijelaskan Teten bahwa tekanan berat pada ekonomi nasional ini akan berlangsung cukup lama. Diperkirakan dampaknya masih akan terasa hingga 1-2 tahun kedepan. 

Oleh sebab itu dia berharap agar KUMKM mampu melakukan adaptasi sehingga keberlangsungan usahanya bisa tetap terjaga dengan baik. 

"Kita harus siap hadapi masa resesi yang panjang. Oleh sebab itu, kita akan tergantung pada kekuatan ekonomi domestik, belanja pemerintah dan konsumsi masyarakat. Dan kekuatan ekonomi domestik kita terutama adalah dari UMKM sebab 99 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM," tukasnya. 

Sementara itu Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, menjelaskan pihaknya komitmen untuk memberikan dukungan pembiayaan kepada koperasi baik syariah ataupun konvensional secara nasional khususnya di Propinsi NTB. 

Bahkan tak segan-segan Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) juga nantinya akan disasar untuk bisa mendapatkan dukungan likuiditas dari LPDB. Terlebih saat ini BMT menjadi salah satu sektor prioritas yang ingin dikembangkan oleh pemerintah karena terkait dengan pengembangan ekonomi syariah. 

Tahun ini LPDB-KUMKM diberikan mandat untuk menggulirkan dana kepada koperasi-koperasi di seluruh Indonesia sebesar Rp1,85 triliun. Pagu ini di luar dari dana PEN untuk penambahan modal kerja baru senilai Rp1 triliun. 

Supomo berharap koperasi-koperasi di NTB atau sekitarnya termasuk BMT dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk mendapatkan pembiayaan dengan suku bunga yang murah. Di dalam layanan LPDB terdapat skema pembiayaan konvensional dan syariah. 

Untuk mempercepat penyaluran dana bergulir bagi koperasi di seluruh Indonesia, Supomo menegaskan akan aktif 
"jemput bola" dan secara marathon melakukan kegiatan Bintek serupa di berbagai wilayah di Indonesia. 

"Semakin banyak koperasi yang dapat diberikan dukungan pembiayaan diyakini pemulihan ekonomi nasional juga akan semakin mudah dan cepat untuk dilakukan," terangnya.

Gubernur NTB, Zulkiflimansyah, menyambut baik kehadiran LPDB-KUMKM di wilayahnya. Dengan adanya LPDB tersebut memberikan harapan baru bagi pelaku UMKM yang tergabung dalam koperasi syariah. 

Pemerintahan NTB komitmen untuk mendukung pengembangan ekonomi syariah yang juga diinisiasi dari gerakan koperasi syariah. Dukungan pembiayaan dari pemerintah khususnya LPDB diharapkan bisa menjadi spirit baru bagi optimalisasi perekonomian berbasis syariah.

"Kami sambut gembira karena NTB bapak-ibu semua, terus terang kami ingin kembangkan ekonomi syariah secara inklusif sehingga jadi model nasional, kita akan kuatkan ekosistem syariah. Dengan acara ini kita merasa dibantu dalam menggali potensi ekonomi syariah di NTB yang sangat luar biasa," ujar Zulkieflimansyah.