Jogja International Street Performance Hadirkan Seniman dari Luar Negeri

Oleh : Chodijah Febriyani | Sabtu, 23 September 2017 - 17:00 WIB

INDUSTRY.co.id, Yogyakarta - Tak hanya terkenal kesenian dan kebudayaan Jawanya, Yogyakarta dikenal juga sebagai kota menari "Dancing City". Untuk itu, pada 24 hingga 25 September 2017, bakal digelar Jogja International Street Performance (JISP) 2017 yang akan diselenggarakan di Monumen 1 Maret, Yogyakarta.

"Even JISP ini berskala internasional dan berkonsep Dance on Public, digelar di tempat umum untuk menghilangkan jarak antara seniman tari dengan masyarakat. Kedekatan masyarakat sebagai pendukung utama produk seni budaya menjadi sasaran yang sangat penting dalam event ini," kata Aris Riyanta, Kepala Dinas Pariwisata DIY Yogyakarta, seperti dikutip dari facebook Kemenpar, Sabtu (23/9/2017).

Aris menambahkan, JISP yang telah digelar sejak tahun 2010 ini yang mengambil tema #5 Jogja The Dancing City dengan tagline Jogja Jejogedan, selain digelar di pangung konvensional monumen SO 1 Maret, juga akan digelar di berbagai tempat di seputaran Yogyakarta, area Parkir Jl. Mangkubumi dan di sepanjang Jalan Malioboro

"Para penari akan tampil di sekitar tugu Jogja hingga titik atau dari Jl Mangkubumi menuju Jl. Malioboro. “Tiap grup memilih tempat yang berbeda. Ada yang tampil di depan Gedung Agung, ada juga yang di tugu Jogja. Intinya sepanjang jalan Mangkubumi hingga Malioboro akan ramai nantinya digunakan untuk pertunjukan,” lanjutnya.

Sementara itu, Bambang Paningron, Direktur dan penggagas JISP, menyampaikan Even yang sudah kelima kalinya ini akan diikuti sebanyak lebih 25 grup tari kontemporer, tradisi dan pop. Grup tari berasal dari Jogja maupun beberapa kota di Indonesia, seperti Bellacoustic Kalimantan Tengah, Daya Presta Jakarta, Semarang, Topeng losari Cirebon, Nian Tanah NTT dan Kampuseni Bangka.

"Bahkan enam grup tari mancanegara juga turut ambil bagian seperti dari Malaysia (Suhaimi Magi),Singapura (Kalpana Dosivan),Taipei (Wang Yue Kwn), Srilangka (Gamini Basnayake), Jepang (Rina Takahashi) dan Filipina (Poleen Carla Rosito)," kata Bambang Paningron.

Lanjut Bambang, pada hari pertama, 24 september bertempat di Monumen serangan umum 1 Maret, akan tampil berturut-turut Satria Ayodya, Phoenix Dance (Semarang), Rangranga dance Srilangka, Singapore dance, Malaysa dance , Daya Presta Betawi Jakarta , Philiphines dance dan Belacoustic ethno Kalimantan Tengah.

Sedangkan di Lapangan Parkir Jalan Mangkubumipada 24-25 September 2017 akan ditampilkan Rina takahashi (Japan), Taiwan dance Performance, Devy Savitri, Mila Art Dance, Sanggar Kinanti Sekar, Kontingen Kampuseni Bangka, Nian tanah NTT, Alvin Lie, Jun amanto (Japan), Artha Dance dan Sanggar anak Tembi.

"Dengan banyak tampilnya seniman-seniman luar negeri untuk selalu ingin hadir dalam perhelatan kesenian di Yogyakarta kali ini, kita berharap acara JISP 2017 akan memperjelas kerjasama dengan Dancing Cities Network yang berpusat di Barcelona dan memasukkan event ini menjadi bagian dari Dancing Cities Network yang sudah diikuti oleh puluhan Negara di Eropa dan Amerika Latin," pungkasnya.