Pupuk Indonesia Tingkatkan Stok Pupuk Bersubsidi di Jawa Timur Dua Kali Lipat

Oleh : Hariyanto | Senin, 18 September 2017 - 12:13 WIB

INDUSTRY.co.id - Yogyakarta - PT Pupuk Indonesia (Persero) meningkatkan stok pupuk bersubsidi di Jawa Timur menjadi 68.103 ton. Atau dua kali lebih besar dibandingkan ketentuan pemerintah sebesar 34.697 ton.

"Persediaan pupuk di Jawa Timur cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga sebulan ke depan, sehingga sangat mencukupi untuk musim tanam mendatang," kata Kepala Corporate Communication Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana di DI Yogyakarta, Minggu (17/9/2017).

Untuk persediaan pupuk jenis lain semisal NPK mencapai 59.959 ton, SP-36 sebesar 23.385 ton, ZA sebesar 1.428 ton dan organik sebesar 14.487 ton.

Wijaya menjelaskan, untuk penyaluran di Jawa Timur hingga akhir Agustus 2017, Pupuk Indonesia telah menyalurkan Urea bersubsidi sebanyak 593.131 ton, NPK 379.813 ton, SP-36 sebesar 106.452 ton, ZA sebesar 301.353 ton.

Meski begitu, ada juga wilayah yang memang sangat tinggi serapan pupuknya, sehingga sudah melebihi alokasinya.

"Langkah yang kami lakukan adalah melakukan realokasi antar kecamatan dengan tidak melebihi alokasi kabupaten sambil menunggu surat realokasi dari pemerintah propinsi," ujar Wijaya.

Terkait kabar masih ada petani yang kesulitan memperoleh pupuk bersubsidi, hal tersebut dikarenakan belum semua petani tergabung dalam kelompok tani. Ketika membutuhkan pupuk bersubsidi, mereka tak bisa terlayani.

Secara nasional, penyaluran pupuk ke sektor tanaman pangan, khususnya pupuk bersubsidi dalam memasuki masa tanam ini cukup baik.

"Stok saat ini juga cukup aman. Hingga 15 September 2017, secara nasional total stok di lini III & IV, atau di gudang kabupaten dan kios sebesar total 1.194.306 ton. Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga enam minggu ke depan, dan belum termasuk stok yang terdapat di gudang pabrik dan propinsi," tegas Wijaya.

Rincian stok nasional di lini III & IV terdiri atas 578.551 ton urea, 294.904 ton NPK, 144.846 ton SP-36, 113.522 ton ZA dan 62.483 ton organik.

Untuk mengamankan stok pupuk ke sektor tanaman pangan, khususnya pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia dan anak-anak perusahaannya menerapkan kebijakan stok di atas ketentuan guna mencegah terjadinya kekosongan saat terjadi lonjakan permintaan.

"Kami juga menyiapkan distribution center pada beberapa titik di seluruh Indonesia, sehingga setiap terjadi kekurangan stok, maka akan langsung dikirimkan dari distribution center tersebut," kata Wijaya.