Kemenperin Terus Dorong Pengembangan Kawasan Industri Lampung

Oleh : Ridwan | Selasa, 15 Agustus 2017 - 09:58 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kementerian perindustrian terus mendorong relokasi industri dari Jawa ke Sumatera dengan memanfaatkan sejumlah kawasan industri (KI) yang sedang dibangun di Lampung. Pemerintah sepakat menetapkan percepatan pembangunan tiga kawasan industri sebagai langkah menjadikan Lampung sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.

"Beberapa program yang kami dorong untuk mengembangkan industri Lampung ialah pembangunan kawasan industri, pembinaan SDM dan pengembangan sentra IKM. Diharapkan dengan Program ini bisa memajukan industri di Lampung," ungkap Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto saat menerima kunjungan Gubernur Lampung, Ridho Ficardo di Kantor Kemenperin, Jakarta (14/8/2017).

Ia menambahkan, sambil mempersiapkan kawasan industri itu, kami juga mempromosikan Lampung sebagai daerah tujuan investasi di luar Jawa.

Sementara itu, Gubernur Lampung, Ridho Ficardo menyambut baik langkah Menteri Perindustrian yang ingin menjadikan lampung sebagai tujuan investasi baru. Menurut Gubernur, ketiga pembangunan KI tersebut merupakan tindak lanjut rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama para Menteri Kabinet kerja pada 6 maret 2017 lalu.

Ketiga KI tersebut yakni Way Pisang, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan seluas 3.500 hektar (ha). Lokasi ini berdekatan dengan jalan tol Trans Sumatera. Kemudian pemerintah pusat juga memberikan perhatian khusus kepada Iawasan Industri Maritim (KIM) Tanggamus yang lama terbengkalai.

sedangkan untuk jangka menengah pemprov lampung menyiapkan KI mesuji di kecamatan rawajitu utara. Potensi lahan mencapai 3.000 ha dengan status milik masyarakat. " ada potensi batubara yang bisa dikembangkan pembangkit listrik mulut tambang. namun karena keterbatasan anggaran pusat dan provinsi, pembangunannya dimasukkan ke jangka menengah," ungkap Ridho.

sedangkan untuk jangka menengah, Pemprov Lampung menyiapkan KI Mesuji di kecamatan Rawajitu Utara. Potensi lahan mencapai 3.000 ha dengan status milik masyarakat. "Ada potensi batubara yang bisa dikembangkan pembangkit listrik mulut tambang. Namun, karena keterbatasan anggaran pusat dan provinsi, pembangunannya dimasukkan ke jangka menengah," ungkap Ridho.

Gubernur juga melaporkan pengembangan pembangunan sentra IKM pengolahan kakao di Gedongtataan, Pesawaran. sentra ini pada tahun 2018 mendapat dana pusat Rp5 miliar untuk pengolahan biji kakao kering menjadi produk jadi dan setengah jadi.

selain itu, Gubernur juga memaparkan revitalisasi sentra IKM kampung tapis, di Negeri Katon, Pesawaran. Kawasan ini juga mendapat dana alokasi Khusus (DAK) 2018 sebsera Rp2 miliar. "Sentra ini dikembangkan untuk mendukung produk unggulan lokal Lampung sekaligus sebagai destinasi wisata karena tak jauh dari bandara Radin Inten II," pungkas Ridho.