Ketum HKI, Sanny Iskandar: Kawasan Industri Hadir untuk Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Oleh : Hariyanto | Selasa, 20 September 2022 - 11:32 WIB

INDUSTRY.co.id - Cilegon - Jumlah kawasan industri di seluruh Indonesia terus meningkat. Hingga kini, sudah ada 107 kawasan industri yang bergabung dalam Himpunan Kawasan Industri (HKI). Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Sanny Iskandar mengatakan, 107 kawasan industri yang ada saat ini sebagia besar berada di luar pulau Jawa.

“Ini seiring dengan keinginan Bapak Presiden Jokowi yang menginginkan pertumbuhan industri tidak hanya di Pulau Jawa tetapi juga di luar Pulau Jawa. Tujuan utama dari kehadiran kawasan industri pada dasarnya adalah untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Karena itu, kawasan industri yang dirancang saat ini bukan hanya berisikan pabrik tetapi juga sudah dilengkapi dengan kawasan komersial dan juga perumahan,” kata Sanny pada podcast “Sofa Panas” PT Krakatau Sarana Properti yang dikutip INDUSTRY.co.id, Selasa (20/9/2022).

Sanny berharap, seluruh anggota HKI terus mengembangkan dan memperluas kawasan industri di daerahnya masing-masing. Kata Sanny, jangan sampai ada investor yang ingin berinvestasi tetapi kawasannya belum ada, khususnya infrastruktur penunjang industri.

Selama ini, kata Sanny, PLN dan PGN dengan senang hati mendistribusikan listrik dan juga gas ke kawasan industri. Karena, infrastrukturnya sudah ada seperti kabel dan lain-lain.

“Bisa saja dibangun (pabrik) di luar kawasan tapi itu akan memunculkan banyak masalah, terkait tata ruang, lingkungan dan juga masyarakat sekitar. Karena itu, lebih baik apabila ada investor yang ingin masuk langsung diarahkan ke kawasan industri,” jelas Sanny.

Saat membuka Rakernas HKI beberapa waktu lalu di Convention Hall The Royale Krakatau Hotel, Sanny Iskandar mengungkapkan, eksistensi HKI selama 34 tahun ini telah berkontribusi pada pengembangan industri manufaktur di berbagi wilayah di Indonesia. Kata Sanny, sektor industri manufaktur merupakan salah satu sektor ekonomi yang paling besar kontribusinya terhadap Product Domestic Bruto (PDB) yang rata-rata sekitar 20% per tahun.

“Pencapaian pertumbuhan KI di daerah-daerah tidak hanya mampu menciptakan berbagai kegiatan ekonomi, akan tetapi mampu meningkatkan pertumbuhan kegiatan sosial, seperti aspek lingkungan dan tata ruang, serta kualitas sumber daya manusia (SDM). Dengan ekonomi yang tumbuh banyak menciptakan berbagai usaha-usaha komersial baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan industri manufaktur,” jelas Sanny.

Sanny juga meminta kawasan industri untuk merekrut putra daerah menjadi tenaga kerja. Dengan demikian, kata dia, putra daerah bisa memberikan kontribusi dalam pembangunan di wilayahnya.

“Kawasan Industri juga bisa membantu pemerintah dalam menyerap tenaga kerja. Karena, setiap tahun banyak lulusan kuliah yang tidak bisa terserap di dunia ketenagakerjaan. Di sini lah HKI bisa turut membantu pemerintah di sektor ketenagakerjaan,” ungkap Sanny.

Terkait masalah buruh, Sanny mengatakan, bukan hanya upah yang menjadi isu utama tetapi juga produktivitas. Di era perdagangan bebas seperti sekarang, lanjut Sanny, Indonesia tidak hanya bersaing dengan Malaysia, Thailand atau Vietnam tetapi juga dengan China dan India.

“Katakanlah gaji buruh di sini 5 juta per bulan dan bisa menghasilkan 10 unit produk. Lalu di China gaji buruh 7 juta per bulan tapi bisa menghasilkan 20 unit produk. Secara gaji mungkin lebih besar tetapi produktivitasnya juga lebih tinggi,” kata Sanny.

Karena itu, dalam kesempatan Podcast Sofa Panas persembahan PT. KSP ini, Sanny juga berharap para pekerja di kawasan industri bisa terus meningkatkan produktivitasnya dalam bekerja.